Hari ini aku pulang sekolah berdua dengan clara karna lagi-lagi taehyung gak masuk.
Aku naik angkutan umum seperti biasa.
Beberapa menit kemudian aku sampai di depan gang kompleks rumah.
"Aku duluan ya, bye ra!" Ucapku setelah menuruni mobil itu dan melambaikan tanganku ke arah clara.
Aku menyusuri jalanan sepi kompleks itu untuk menuju rumah.
Rumahku adalah rumah ke 6 dari depan gang kompleks, saat aku jalan dan sampai di rumah ke 3 aku melihat ada mobil besar yang mengangkut barang-barang sedang terparkir di rumah ke 4.
apa akan ada tetangga baru?Aku pun lanjut melangkahkan kaki.
Setelah sampai tepatnya dirumah yang ada mobil tadi, aku melihat seorang pria sepertinya sebaya denganku ia bertubuh tinggi dan kuat berada di dekat mobil barang tadi.
aku berjalan dan berpura-pura tidak melihat ke sana padahal aku sedang melirik ke arah sana. Dan saat aku melirik untuk yang ke sekian kalinya........dan,
yap!
mataku bertatapan dengan pria itu sontak aku langsung buru-buru berpaling dan berpura-pura melihat handphone ku padahal itu mati.
Setelah itu aku melihat kembali ke arah rumah itu dan Pria itu sudah tidak ada di depan sana.
kemana dia pergi?
Dan tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang, pertamanya aku mengira ini hipnotis makannya aku tidak menengok ke arah nya dan kemudian dia menepuk nya lagi sambil berkata.
"Apa yang kau lakukan di depan rumah baruku?" Katanya sambil memiringkan kepalanya untuk melihat wajahku.
Sontak aku terkejut dan langsung memutar badan untuk berhadapan dengannya dan berkata "ah, i-itu aku hanya lewat saja, lagi pula rumahku memang disini."
"Ooo..kau tinggal di daerah sini rupanya, ku kira kau sengaja membuntuti ku untuk meneror" canda pria itu dan sesaat ia pun terkekeh geli.
Apa yang dia tertawakan? Aneh.
"Kau kira aku orang suruhan untuk meneror seseorang? Maaf tapi aku bukan pesuruh" jawabku dengan nada kesal.
"Ah tidak, bukan begitu maksudku aku hanya bercanda tadi. Oh ya kita belum kenalan, namaku kim namjoon panggil saja aku namjoon, aku pindahan dari korea selatan. Aku memang bisa bahasa indonesia sejak smp jadi jangan kaget ya" jelasnya sambil menunjukan senyumannya yang disertai lesung pipi.
Asahtsts%%#%#^#.
Ku akui senyumannya memang tampan.
"Aku gak kaget tuh huh!" Jawabku dengan nada menantang.
"Ya! Aku hanya memberitahu mu" jawabnya agak sedikit kesal. Lalu ia melanjutkan pembicaraannya "dan sekarang namamu siapa?"
"Oooh kau mau tau namaku hm?"
"Ya, cepat beritahu aku" jawabnya yang sekarang wajahnya sudah terlihat berapi-api dan maybe sebentar lagi akan terbakar.
"Okay okay akan ku beritahu, namaku young eun ra."
"Salam kenal! Aku akan menjadi tetanggamu sekarang" katanya sambil memainkan alisnya dan tersenyum.
"Hmm" Jawabku kesal.
"Jadi...aku memanggilmu...apa?"
"Kau panggil aku youngie saja, arasseo?" (Mengerti)
"Okay, eh bentar kau bisa bahasa korea? Sejak kapan?"
"Ya! Apa kau tidak mengamati namaku? Ah sudahlah tidak penting, sekarang aku ingin pulang jadi minggirlah kau telah menghalangi jalanku" kata ku.
"Arasseo, tapi tunggu, kita akan menjadi tetangga jadi berjanjilah untuk mampir ke rumahku lain waktu" (baiklah) katanya sambil menaikan satu alisnya dan tersenyum menatap mataku.
"Hm, kalau aku tak sibuk" aku tidak membalas senyumnya dan langsung jalan kembali menuju rumah.
---
"Bu aku pulang!" Kataku sembari membuka sepatu dan meletakan kedua sepatu itu di rak dekat pintu masuk.
"Sore ini ibu masak apa?" Tanya ku sambil mendekati meja makan dan membuka tudung saji yang kulihat tidak ada apapun.
"Sore ini ibu tidak masak karna tidak ada bahan makanan tadi ibu lupa membelinya, nanti tolong belikan bahan makanan di minimarket depan kompleks ya!" jawab ibunya setelah itu ia kembali ke kamarnya.
"Huh, kenapa harus kedepan kompleks sih?!" Kataku setelah itu aku berjalan menuju kamarku yang berada di lantai 2, aku menaiki tangga dan masih saja menggerutu.
Sampai tiba dikamar aku menaruh tas ku di bangku belajar dan aku duduk di kasur empukku nan nyaman.
Tiba-tiba pandanganku terarah ke sebuah box persegi panjang besar berwarna biru muda .
aku langsung berjalan kesana dan mengambilnya lalu aku membukanya dan air mataku mulai menetes.
Yap! Ini adalah kotak yang isinya barang coupleku dengan jimin dan juga isinya barang pemberian dari jimin yang semuanya serba berwarna biru muda.
Kini aku menatap album photo ku dulu bersamanya dan sekarang air mataku sudah tidak terkontrol dan justru malah semakin deras.
Kita memang punya banyak foto jadi...kita membuat album untuk menyimpan foto-foto itu.
"Jimin, kenapa kamu setega ini ninggalin aku? Apa kamu tau? Tadi aku tidak fokus belajar hanya karna memikirkanmu!"
Gumamku dan tanpa kusadari semakin lama air mata ini semakin deras, sampai pakaianku basah dan ahirnya aku menggantinya karna aku takut jika ibu bertanya soal semua ini.
Ahirnya aku taruh kembali kotak itu sambil berkata "semoga kamu baik-baik disana, kamu pasti akan punya banyak teman karna kamu itu baik, asal kamu tahu disini aku pasti sangat sangat merindukanmu jadi..berbahagialah walaupun aku tidak bisa melihat kau tersenyum sekarang" setelah menaruh kotak itu, aku segera mengganti pakaian lalu tidur.
"Mian jika kau pergi karna salahku. Mianhae jimin-ah"
Gumamku dan setelah itu aku langsung tertidur.Semoga suka sama ceritanya. Janlup voment yaa chingu gomawoo.....
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD JIMIN FF •complete•
Fiksi PenggemarHidupku menjadi seperti ini, seperti tinggal didalam dunia yang dipenuhi oleh masa lalu yang kelam. Masa lalu yang selalu menghantui hati dan pikiranku, bahkan aku sampai berfikir untuk tidak mau melanjutkan hidup ini. Dia, jimin. Pria yang ku kenal...