36

1.4K 72 2
                                    

"Kau ingin makan sekarang?"
"Imo malhaebwa (tante berkata padaku), dia tidak bisa pulang malam ini karna masih banyak pekerjaan"

Pria itu terus mencoba mengajak berbicara gadis yang berada disampingnya, tapi gadis itu tetap membeku.

"Youngie-ah, kau gadis yang kuat. Arayo (aku tau itu). Kau tidak boleh seperti ini"
"Pasti dia mempunyai alasan untuk semua ini"

Gadis itu masih membeku duduk disampingnya, air matanya masih terus mengalir membasahi pipinya.

"Ayolah. Uljima, arasseo? (Jangan menangis, mengerti?)"

"A-aku...aku tidak bisa seperti ini"
"Bagaimana bisa dia melupakanku dan janjinya? dan secepat itu dia telah bersama seorang gadis? yang benar saja. Andai waktu bisa diulang kembali, aku tidak akan mau bertemu dengannya jika seperti ini" ia tersenyum miris.

"Youngie, ayolah. Kau kuat, kau pasti bisa menjalani hidup tanpa nya. Aku yakin ia masih mencintaimu, aku yakin ada sesuatu dibalik semua ini"

"Ah aku tidak yakin bisa seperti itu"

"Geumanhae (berhentilah), kau tidak boleh begitu. Kau harus yakin bisa, ada aku disini okay. Aku akan selalu bersamamu"

"Ah arasseo, gomawo taehyung-ah. Terimakasih untuk semuanya"

Aku senang melihatmu tersenyum seperti ini. -taehyung

"Ah iya, kita makan sekarang ya? Kau pasti sudah lapar, eoh?"

Gadis itu tersenyum, mereka berdua pun makan makanan yang mereka beli tadi di mall.

__ __

Youngie pov

06.39 kst.

Alarm ponselku berbunyi. Aku bangun dan tersadar, sinar matahari yang tertutup gorden itu telah menembusnya. Ya, hari sudah pagi.

Semalam setelah makan, aku sudah mengantuk dan ahirnya aku meninggalkan taehyung ke kamarku. Ia sedang menonton televisi, aku menyuruhnya untuk tidur di sofa ruang tv.

Setelah kubuka gorden kamarku, aku berjalan keluar menuju balkon kamar ini. Seperti biasa, aku hanya berdiri disana sambil menatap gedung-gedung kota diluar sana.

Ku pejamkan mataku sejenak sambil menikmati udara yang menerpa wajahku. Terkadang aku berfikir, jimin pasti sedang melakukan hal yang sama sepertiku. Tapi, itu pasti tidak mungkin, karna dia sudah melupakanku.

Tok tok tok

"Youngie-ah, neo ireonasseo? (Kau sudah bangun?)"

Terdengar suara orang memanggilku di depan pintu kamar. Aku segera beranjak kesana.

Rupanya taehyung.

"Eoh, waeyo? (Iya, kenapa?)"

"Aku ingin pulang sekarang, ada urusan dirumahku"

"Ah cepat sekali, aku kira kau akan menemaniku sampai siang"

"Jangan sedih, aku akan kembali nanti siang. Kita akan jalan mengelilingi seoul"

"Woaah jinjja? (Benarkah?) Ah aku senang sekali"

"Nah begini, seringlah tersenyum. Neo yeppeo (kau cantik)"

"Ah kau ini bisa saja"

"Ah iya, kalau kau lapar aku sudah membuatkanmu nasi goreng. Mungkin tidak seenak buatan chanyeol hyung, tapi semoga kau menyukainya"

"Ah kau mengingatkanku padanya, aku jadi ingin sup rumput laut buatannya"

"Kau ini, aku baru saja bilang kau cantik jika tersenyum. Tapi sekarang malah sedih lagi"

"Arasseo arasseo, kalau begitu aku tersenyum sekarang" aku tersenyum sangat lebar.
"Aku akan memakan nasi goreng buatanmu sambil tersenyum"

"Kenapa kau menggemaskan sekali sih" ia mencubit satu pipiku.

"Akhh appo! (Sakit!)"

"Mian, kalau gitu aku pulang dulu ya. Ah iya, kata imo(tante) kau disuruh membalas pesannya"

"Ah baiklah nanti akan ku balas"

"Galge! (Aku pergi dulu!)"

"Eoh, josimhaeyo! (Berhati-hatilah!)"

"Geokjeongma (jangan khawatir)" ucapnya sambil tersenyum, lalu ia pergi pulang kerumahnya.

Setelah taehyung pulang, aku menuju dapur untuk makan makanan yang taehyung masak. Aku tidak tau ia bisa masak.

"Ah ini enak sekali, sejak kapan ia bisa masak" gumamku sambil memakan nasi goreng buatannya.

Setelah makan aku kembali ke kamar untuk menatap kota ini lagi, sudah menjadi kebiasaanku seperti ini.

"Ah andai saja chanyeol oppa disini, pasti aku tidak kesepian" gumamku.

"Kira-kira oppa sedang apa ya? Pasti sedang kuliah, oh atau sedang bermain bersama temannya" aku terhenti dan raut wajahku berubah murung.

"Andai saja aku punya banyak teman seperti oppa, huft" aku membuang nafas kasar.

Ting tong

Bell kamar apartement ini berbunyi, sepertinya ada tamu.

Aku segera keluar dan membukakan pintu.

"Nugu? (Siapa?)"

"Dowajwo, jebal! (help me, please!)"





























Tbc.

     Gimana? Suka gak sama ceritanya?? Semoga suka yaa, eh iya recomend cerita gue ke temen-temen kalian ya guys.

Baca terus yaa, gomawo~

Btw....

Hari ini author ultaahhh. Ucapin dong kkkkk:'v

Author mau make a wish buat kita, semoga kita semua bisa ketemu sama bias kita masing2 dan semoga semua impian kita tercapai. Aamiin.

Sekali lagi makasih yg masih suka baca ff ini:)

COLD JIMIN FF  •complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang