Kelas berakhir karena bell pulang berbunyi.
Ah iya belakangan ini clara sibuk dengan kelas musiknya.
"Kita pulang bareng lagi kan?" Tanya namjoon.
"Sorry joon, tae hari ini aku gabisa bareng kalian"
"Wae?(kenapa?)" Tanya mereka berdua berbarengan.
"Ah kalian cocok sekali" aku terkekeh, lalu berkata "aku di jemput"
"Dijemput siapa?" Tanya taehyung.
"Aahh nanti kalian tau" aku berhenti dan orang yang kutunggu pun tiba"Ah ITU DIA!" lanjutku sambil menjukan jariku ke arah pria bertubuh tinggi nan tampan yang sedang turun dari mobil mewahnya.
"Mwo?! Pacarmu pria kuliahan??" Tanya namjoon asal.
"Hah?!" Mulut taehyung terbuka dengan tatapan blank.
"Mwo?! Dia bukan pacarku, dia sepupuku" jawabku.
"Ahh mianhae" ucapnya bersamaan lagi.
"Youngie! Kaja (ayok)" kata cowok kuliahan itu.
Park chanyeol.
Dia tengah berdiri didepanku sekarang sambil menarik tanganku yang digenggamnya.
"Ah ne oppa" jawabku "Taehyung, namjoon. Jalga!" Kataku sambil melambaikan tanganku ke arah mereka berdua.
"Jalga! (Bye!)" Ucap namjoon dan taehyung.
Di perjalanan aku hanya mengamati jalanan dari kaca mobil ini, aku baru bertemu chanyeol oppa lagi setelah beberapa tahun lalu. Terakhir ketemu dan main bareng waktu aku masih umur 10 tahun, dia yang selalu menemani dan main denganku.
"Oppa?" Panggilku yang sedang menatap keluar kaca mobil.
"Eoh?"
"Gimana kabarnya setelah sekian lama gak ketemu?"
"Baik youngie, kamu makin cantik saja" ia tersenyum.
"Aku memang udah cantik dari sananya hehe" kataku.
"Kamu masih sama nyebelinnya" chanyeol terkekeh.
"Tadi siapa? Pacar kamu?" Tanya nya.
"Hah?! Nugu?? (Siapa??)" Tanyaku.
"Itu loh salah satu dari cowok tadi"
"Aniya, mereka berdua teman dekatku" jelasku.
"Jinjja?(really?)" Tanyanya dan naik turunin kedua alisnya.
"Chanyeol oppa...geumanhae(berhentilah)! Kau selalu saja menggoda ku seperti itu" kataku sambil menutup wajahku.
"Ahh youngie kecilku sudah punya namjachingu rupanya" godanya sambil tersenyum licik.
"Hajima(stop) oppa!" Aku mencubit lengannya.
"Akhh...kau sekarang semakin galak saja" ia meringis sambil mengusap lengannya yang kesakitan bekas cubitanku.
Aku tak membalas kata-kata nya, percuma saja jika aku balas ia akan berbicara semakin panjang. Aku malas mendengarnya.
Gak lama kami sampai dirumah.
Aku turun dan membukakan gerbang lalu menutupnya kembali.
Chanyeol memarkirkan mobil nya digarasi.
Lalu kita masuk ke rumah bersama.
"Nanti malam kita makan ke cafe aja ya"
"Yeay, oppa yang bayar kan? Gomawo" kataku.
"Arasseo oppa yang bayar."
Aku berjalan menuju kamar dan langsung membaringkan tubuhku yang terasa lelah ini.
"Hari begitu cepat berlalu" Gumamku.
Dan ternyata aku tertidur dari siang sampai senja.
"Youngie, ireona!(wake up)"
"Ireona!"
Aahh pasti oppa, aku ngantuk beraat. -ngie
"Eoh." Jawabku lalu duduk dengan mata yang masih belum terbuka dengan maksimal.
"Mandi sana, nanti malam kita pergi" suruhnya.
"Iya iya"
"Kalau nanti sudah siap, oppa ada di ruang tv ya"
"Eoh"
Aku bangun dan langsung beranjak pergi dari tempat tidur untuk ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi aku bersiap-siap buat pergi makan sama chanyeol oppa.
Beberapa jam kemudian aku turun kebawah buat berangkat.
"Oppa!"
"Mwo?(apa?)"
"Kaja" ajakku
Aku dan chanyeol oppa langsung pergi ke cafe, kita mutusin buat naik motor sport milik ayahku karna jakarta macet kalau malam gini naik mobil, aku dan chanyeol oppa pasti bakal pulang larut hanya karna macet.
Sesampainya di cafe.
Kita mutusin duduk di rooftop, karna disana nyaman aja kalau malam. Itu menurut aku sama chanyeol oppa sih.
"Oppa aku mau ini aja ya" kataku sambil nunjuk daftar menu yang pelayan kasih.
"Ah ne, oppa juga deh. Mba yang ini ya dua terus minumannya ini dua juga" kata chanyeol oppa sambil nunjuk daftar menu yang dipilih.
"Itu saja?" Tanya pelayan itu.
"Iya" kata chanyeol oppa.
"Baik tunggu sebentar"
Pelayan itu pun pergi.
Aku dan chanyeol oppa ngobrol-ngobrol tentang aku dulu, ternyata sebegitu anehnya aku dulu. Kata oppa aku suka berbicara sendiri layaknya memainkan sebuah drama, haha terdengar aneh.
Kata oppa itu karna aku gak punya teman saat baru pindah ke jakarta jadinya aku suka ngomong sendiri deh, aneh juga.
Kenapa jadi mirip taehyung?
Taehyung juga melakukan ini saat di sekolah, di angkutan umum, di rumahku, dimana pun saat dia bosan.
Ini bukan dejavu kan? -ngie
Gak lama makanan datang.
Kita makan sambil berbagi cerita.
10:15 wib.
"Oppa?" Panggilku.
"Eoh?(iya?)" -chanyeol
"Bogoshipeo (aku merindukanmu)" -youngie
"Nado bogoshipeo (aku juga merindukanmu), aku rindu masa-masa kau kecil dulu saat kita bermain bersama" katanya sambil mengaduk-ngaduk minuman miliknya dan tersenyum.
"Eoh? Aku juga rindu itu." Kataku, aku terdiam sebentar melihat jam tanganku dan berkata, "Oppa sudah larut, aku mau pulang"
"Ah iya, kaja!(ayok!)"
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD JIMIN FF •complete•
FanficHidupku menjadi seperti ini, seperti tinggal didalam dunia yang dipenuhi oleh masa lalu yang kelam. Masa lalu yang selalu menghantui hati dan pikiranku, bahkan aku sampai berfikir untuk tidak mau melanjutkan hidup ini. Dia, jimin. Pria yang ku kenal...