one.

4.9K 317 1
                                    

16:57 wib.

Bel pulang pun berbunyi semua siswa/i segera ke luar kelas untuk pulang, ada pula yang segera keluar kelas untuk berkegiatan lagi di luar jam sekolah.

"Ra? Jadi?"

"Jadi, let's go!"

"Ayok!"

Aku dan clara naik angkutan umum buat ke rumah jimin, kebetulan rumahnya gak jauh dari sekolah. Dan ahirnya setelah beberapa menit diperjalanan kita pun tiba juga di tujuan.

"Ini rumah jimin?" Tanya clara, matanya melirik keseluruh bagian rumah ini dengan raut wajah penuh tanya.

"I-iya, seinget aku sih ini, terakhir aku kesini pas hari minggu akhir bulan kemarin"

"Serius? Kok kaya sepi gini sih? Kaya gak ada penghuninya"

"Hmm i dont know, eh itu tu ada satpam ra. Tolong tanyain dong hehe" kata ku sambil mengulurkan jari telunjukku ke arah satpam itu.

"Emm..p-pak? Pemilik rumahnya ada?" Tanya clara, karna memang sebelumnya tidak ada satpam dirumah jimin dan sekarang.....aisshh.....entahlah perasaanku kali ini benar-benar tidak enak.

Aku melirik ke segala titik dirumah itu, aku benar-benar bingung kenapa bisa jadi sesepi ini(?)

"Youngie!" Clara tiba-tiba menepuk bahuku dan semua pikiran yang tadi pun langsung buyar seketika.

"E-eh iya kenapa?"

"Itu satpamnya jelasin kamu dengar?"

Loh tadi satpamnya jelasin?.

Sejak kapan?.

"Ng-nggak, hehehe"  jawabku sambil mengusap rambutku sendiri.

"....." Wajah clara berubah datar.

"Emang tadi satpamnya jelasin apa?" Tanyaku.

"Tadi dia jelasin kalau...." Clara berhenti tiba-tiba, dia gatau gimana mau menjelaskan itu semua.

"Jelasin apa ra? Kok malah diam sih??" Tanyaku dan sekarang aku mulai panik.

"Ra?" Panggilku.

Perasaanku gaenak kali ini.

Clara masih diam dan dia menatapku dengan wajah cemas.

. 1 detik



. 2 detik





. 3 detik

Belum ada jawaban dari clara, raut wajahnya masih seperti tadi.

Hingga detik ke 5 dia pun mau berbicara.

Clara menghembuskan nafas dan setelah itu dia bicara "Ngie, jimin....." ucapnya dengan wajah yang mulai layu.

"Jimin kenapa?? Jawab ra!" Mataku mulai memanas.

"Ji-ji-jimin....dia pindah....dia pindah ngie" ucap gadis blasteran inggris itu.

"Pi-pindah? Pindah kemana? Ini gak mungkin, dia pasti bilang padaku kalau mau pindah. Jawab jujur ra!"  Tanpa ku sadari nada suaraku mulai meninggi dan air mataku pun mulai terbendung.

"Iya ngie, dia beneran pindah dia balik lagi ke seoul tempat dia tinggal dulu."  jelas clara dengan serius dan dia menatap youngie dengan wajah layu.

Youngie yang kini tubuhnya mulai melemas dan matanya mulai berkaca-kaca dan siap untuk mengeluarkan air matanya itu ia langsung bergerak cepat memeluk clara gadis blasteran inggris-indonesia itu yang kini berada di depannya.

"Ngie, yang sabar ya, maybe dia akan kembali ke sini."
Ucap clara dengan nada sedih sambil mengelus punggung wanita yang dipeluknya kini.

Youngie hanya bisa menangis mengeluarkan semua air mata yang telah terbendung sedari tadi mendengar kata-kata bahwa jimin pergi jauh, ya sangat jauh dari negara ini.

Seorang sahabat yang ia kenal sejak kecil meninggalkannya tanpa berkata apapun padanya sebelum pergi, bahkan telphone nya pun tidak diangkat.

Apa mungkin dia pergi karna marah padaku?
Karna aku tidak mau merubah persahabatan ini?
Tapi apa aku salah?
Aku hanya tidak mau kehilangannya, tapi...malah aku yang membuatnya menghilang.

"Di-di-dia..mungkin dia marah padaku soal minggu lalu"

"Soal apa?"

"Soal dia menyatakan perasaannya tapi...aku-aku menolaknya karna aku mau kita tetap sahabatan dan aku...aku tidak kehilangannya. Ternyata aku memang egois, harusnya aku jujur pada hatiku."  Air mataku kembali mengalir.

"Nggak kamu gak salah, tapi...setelah kejadian itu dia baik-baik aja sama kamu. Cuma setelah 3 hari aku lihat sikapnya jadi dingin denganmu. Tapi aku yakin bukan karna itu sikapnya berubah padamu" Jelasnya.

"Tapi tetap aku yang salah"

"Tidak, tidak. Berhenti menyalahkan dirimu, kamu tak salah." ucapnya sambil tersenyum.

"Udah yongie, mungkin besok dia bakal ngabarin, sekarang kita pulang aja ya? Ini udah menjelang malam loh" lanjutnya.

"Hiks...hiks...okay" kata ku sambil terisak-isak dengan nada bicara yang bisa dibilang kini melemah, aku yang biasanya selalu ceria dan sekarang lihatlah aku merasa bukan seperti diriku.

Ya! Jiminie wae?. (Kenapa?)

Kenapa kau tega jimin?.

You hurt me now.

Apa kau berubah karna salahku?

__________________________

COLD JIMIN FF  •complete•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang