Youngie dengan eomma nya sudah sampai di apartemen yang akan mereka tempati.
"Kita tinggal di lantai berapa?"
"Di lantai 12 sayang"
"Oh god, tolong bilang padaku kalau disini ada lift"
"Ada. Tapi disini liftnya sedang rusak sayang" wanita paruh baya itu tersenyum simpul dan mengusap puncak kepala anaknya.
"Aigoo...jinjjayo!" (Benar-benar!)
"Gwaenchana...nanti eomma masakan sup cream untukmu, arasseo ?"
"Ndee eomma...."
Ahirnya youngie dan eomma nya menaiki anak tangga satu persatu.
"Eomma, apa masih jauh? Betisku sudah sangat pegal eomma" youngie merengek pada eomma nya sambil terbungkuk-bungkuk memegang betis nya.
"Aiisshh...kau ini masih muda sayang, lihatlah...masa kau kalah dengan eomma"
"Huftt..." youngie menghembuskan nafasnya kasar, ibu nya itu hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya karna melihat tingkah anaknya dan mereka lanjut menaiki anak tangga.
Setelah beberapa menit. Mereka sampai didepan kamarnya.
Mereka langsung masuk ke kamar apartemennya.
"Nan jeongmal pigonhada" ucap youngie menghembuskan nafas kasar dan langsung membanting tubuhnya di sofa salah satu ruangan kamar ini. (Aku sangat lelah)
"Geurae, kamu tidur disini saja ya. Eomma akan membuatkan sup cream dan matcha untukmu supaya kau lebih segar. Arasseo? "
"Hmm"
Tidak lama wanita paruh baya itu balik lagi menghampiri seorang gadis yaitu anaknya.
Ia membawa sup cream dan matcha. Orang jepang biasanya meminum matcha hangat-hangat, karna dapat menyegarkan tubuh dari kelelahan.
"Gomawo eomma" (terimakasih bu)
"Cheonma" (sama-sama)
"Mianhaeyo eomma, aku sering sekali merepotkanmu" (maafkan aku ma..)
"Ini memang sudah tugasku sebagai seorang ibu" ucapnya dan senyum mengembang di bibirnya.
Tbc.
Kependekan yups? Bcs aku lagi banyak tgs huhu:'( nanti dabel updet deh hehe.
Gada yg nyemangatin nih?:(
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD JIMIN FF •complete•
FanficHidupku menjadi seperti ini, seperti tinggal didalam dunia yang dipenuhi oleh masa lalu yang kelam. Masa lalu yang selalu menghantui hati dan pikiranku, bahkan aku sampai berfikir untuk tidak mau melanjutkan hidup ini. Dia, jimin. Pria yang ku kenal...