Sekarang sudah bell pulang sekolah, jam terakhir tadi freeclass aku, clara, taehyung dan namjoon hanya menghabiskan waktu freeclass untuk bersenda gurau dengan omong kosong taehyung.
Ya, dia sedikit aneh dan sangat tampan. Aku tidak tau mood anak itu tapi yang jelas dia itu moodmaker and moodbooster banget anaknya, taehyung itu baik banget anaknya....beruntung aku punya sahabat kaya dia.
__ __
Kita pulang bersama hari ini, walaupun rumah kita gak berdekatan tapi satu arah. Rumah yang berdekatan cuma aku dan namjoon saja.
Setelah aku turun dari angkutan umum di depan kompleks bersama namjoon, clara dan taehyung melambaikan tangannya sambil tersenyum ke arah aku dan namjoon.
Lalu angkutan itu jalan lagi membawa mereka berdua hingga ke rumahnya.
Aku dan namjoon jalan ke dalam kompleks.
"Ah aku gak nyangka banget kita satu sekolah" katanya.
"Nado (aku juga), dan sekarang aku harus membagi temanku padamu huh!" Kataku
"Jadi kau tidak rela membagi temanmu?" Tanyanya.
"Aku bercanda namjoon-ah" aku terkekeh.
"Aahh kau sama saja dengan taehyung" katanya lalu ikut tertawa.
"Ya sepertinya virus alien nya itu tertular padaku" kataku.
"Sepertinya" namjoon terkekeh.
Tak terasa kita tiba di depan rumah namjoon, dia melambaikan tangannya ke arahku.
"Jalga" katanya sambil tersenyum.
"Hmm" aku membalas senyumnya dan lambaiannya.
__ __
Sore tiba, eomma sudah ada dirumah sore ini tapi sepertinya dia gak masak. Dia kelelahan dan sekarang sedang berbaring dikamarnya.
"Eomma"
"Eoh? Wae?(kenapa?)"
"Eomma gapapa?"
"Nan gwechana (aku tidak apa-apa)"
"Ah, eomma jangan sampai kecapean, arasseo!" Kataku "aku gak mau eomma sakit, jadi jangan sering lembur seperti ini" lanjutku
"Arasseo youngie, eomma bisa jaga kesehatan"
"I trust you mom" kataku sambil tersenyum dan langsung memeluk wanita paruh baya yang berada didepanku ini.
Eomma.
__ __
Keesokan harinya, aku bangun tepat waktu karna eomma yang bangunin hehe. Kalau bukan karna eomma mungkin aku kesiangan lagi.
05:15 wib.
"Youngie ireona!(wake up!)"
"Hoaam...eoh, gomawoo eomma" kataku sambil mengusap kedua mataku.
"Sarapan sudah eomma buat di dapur ya, eomma hari ini berangkat awal karna eomma mau ke luar kota."
"Mwo?(apa?) jadi, aku sendirian lagi?"
"Iya, mianhae sayang. Eomma ada bisnis di bali sekitar satu minggu, jaga diri kamu ya! Jangan lupa sebelum tidur kunci pintu." Jelas eomma.
"Ah arasseo"
"Jangan sedih sayang, ah apa perlu eomma hubungin jimin buat nemenin kamu?"
Aku terdiam dengan tatapan kosong dan raut wajahku berubah menjadi miris dengan mata yang berkaca-kaca.
Jimin?
Oh god, kenapa jimin lagi:'(
Im feeling so sad because of you.
"Wae? Kamu bertengkar dengannya?"
"Molla, minggu kemarin dia menjauh dariku dan ternyata beberapa hari lalu dia udah pindah ke seoul. Aku tahu waktu aku kerumahnya sama clara 2 hari lalu" jelasku.
"Jangan sedih sayang, mungkin dia ada perlu sesuatu"
"Dia gak ngabarin aku dan sepertinya dia mengganti semua akun dan nomor telphone nya"
"Aahh eomma jadi bikin kamu sedih, mianhaee sayang" kata eomma dan langsung menarikku kepelukannya.
"Eomma berangkat ya, nanti eomma kabarin chanyeol buat jagain kamu, bye" kata eomma.
Park chanyeol, dia keponakan ayahku umurnya lebih tua dariku 8 tahun, umurku sekarang 17 tahun. Aku sebentar lagi ulang tahun tanggal 27 desember yeay! Dan sekarang sudah awal bulan desember.
Aku sangat dekat dengannya dulu tapi, semenjak umur ku 10 tahun aku sudah jarang bertemu dengannya karna ia pindah rumah dan juga dia sudah berumur 18 tahun saat itu jadi...dia sedang focus belajar untuk masuk ke universitas.
"Ah ne eomma"
Eomma berangkat tepat pukul setengah 6 pagi.
Aku segera bersiap mandi dan sarapan.
Beberapa menit kemudian tepatnya jam 6.10 wib aku sudah siap dan berjalan keluar rumah untuk memakai sepatu di teras rumah
Setelah selesai aku mengunci pintu lalu keluar gerbang.
Ketika sedang mengunci gerbang, seseorang memanggilku dari belakang. Suaranya seperti tidak asing lagi.
"Youngie-ah"
KAMU SEDANG MEMBACA
COLD JIMIN FF •complete•
FanfictionHidupku menjadi seperti ini, seperti tinggal didalam dunia yang dipenuhi oleh masa lalu yang kelam. Masa lalu yang selalu menghantui hati dan pikiranku, bahkan aku sampai berfikir untuk tidak mau melanjutkan hidup ini. Dia, jimin. Pria yang ku kenal...