"Perasaan gue dari dulu, sekarang, bahkan seterusnya nggak bakal berubah buat lo. Gue cinta sama lo" ucap Diyo lalu memeluk Tifa dengan erat dan membiarkan Tifa menangis dipelukannya
"Kita bisa sama-sama lagi kan" ucap Diyo pada Tifa
"Nggak, kita nggak bisa. Karna gue tau, lo mau nikah sama cewek tadi. Itu alasan lo bawa Nakula kesini" ucap Tifa
"Sumpah, seseorang dihati aku cuma kamu. Nggak ada orang lain" ucap Diyo membalas ucapan Tifa
"Kalo gitu, kenapa lo nikah sama dia".
"Aku nggak akan nikah sama dia, karna dalam se-umur hidup aku. Aku cuma nikah satu kali dan itu sama kamu" ucap Diyo dan membuat Tifa menaikan pandangannya menatap Diyo
Diyo pun mendorong Tifa perlahan mendekati dinding dengan langkahnya yang sangat pelan hingga Tifa bersandar di dinding tersebut
Tanpa mengucap apa apa, Diyo pun langsung mencium bibir Tifa yang sudah lama tak ia sentuh
Cukup lama Diyo mencium bibir Tifa dan lalu ia lepaskan dan memegang bibir itu dengan ibu jarinya
"I want you, just you" ucap Diyo menatap Tifa dengan mata merah Tifa yang terbalut oleh air matanya
Tifa hanya memalingkan pandangannya membuat Diyo terus menatapnya
Ponsel Tifa berbunyi membuat suasana itu berakhir dan Tifa pun langsung mengambil ponsel di tasnya itu
"Halo"
"..."
"Iya, saya balik kesana hari ini juga"
"..."
"Iya, saya ambil penerbangan tengah malam ini jadi besok pagi mungkin baru sampai"
"..."
"Okey" jawab Tifa mengakhiri telfonnya tersebut
"Dimas, aku udah boleh masuk nggak" terdengar suara Inara dari balik pintu
"Hm..." Jawab Diyo dan Inara pun langsung masuk ke dalam
Suara Inara tersebut membuat Nakula yang tertidur tersebut langsung bangun dari tidurnya
"Mama" ucap kata pertama dari Nakula saat membuka matanya
"Are you okay?" Tanya Tifa langsung mengusap kepala Nakula
"Iam okay" jawab Nakula
"Kapan Mama sampai sini?" Tanya Nakula
"Baru aja, sayang" jawab Tifa dengan senyum
"Hai Nakula" sapa Inara
"Hai tante" jawab Nakula
"Nakula, mama khawatir banget sama Nakula" ucap Tifa
"Nakula gapapa" jawab Nakula memeluk Tifa tersebut
"Mama disini kan?" Tanya Nakula
"Iya, tapi nanti mama balik lagi. Nakula sama papa ya disini?" Ucap Tifa
"Iya ma" jawab Nakula menurut dengan ucapan Tifa
"Yaudah mama temani disini ya" ucap Tifa
"Iya ma".
"Dimas, aku mau ngomong sama kamu" ucap Inara langsung menarik tangan Diyo
Membuat Nakula dan Tifa melihat mereka berdua keluar dari ruangan tersebut.
"Jadi, ibu Nakula adalah Tifa?" Tanya Inara
"Iyaa".
"Kenapa kamu nggak bilang sama aku, kita dulu satu rumah di Munchen. Kamu tau kalo Tatifa adalah pemain basket favorite ku, kenapa kamu pura pura nggak tau" ucap Inara
KAMU SEDANG MEMBACA
Married High School
Romance[PROSES REVISI] "Ya apa? Kasih aku 5 alasan yang masuk akal dan buat aku bertahan disini karna alasan kamu" ucap Diyo "Alasan pertama, aku cuma mau sama kamu, alasan kedua aku cuma mau tinggal sama kamu, alasan ketiga aku mau hidup sama kamu, alas...