Part 36 (New Season)

70.6K 2.6K 54
                                    

Pagi-pagi Diyo sudah bangun dan langsung pergi menuju ke kantornya yang berjarak tidak jauh dari apartemen tempat ia tinggal

Jam sudah menunjukan pukul 08.15, tapi sama sekali belum ada karyawan yang tiba

Mungkin ada, tetapi itu hanya sebagian dari karyawan yang bekerja lembur dihari yang lalu

Diyo sudah sangat kesal dengan Karyawannya tersebut, ia langsung menutup pintu tempat para karyawan absen dan masuk

Ia pun langsung duduk disana sambil membaca koran dan meminum kopi yang disediakan oleh OB dikantornya

Tak lama banyak karyawan yang berdatangan saat waktu sudah menunjukan pukul 08.30

Mereka berkumpul dan melihat Diyo tengah duduk tepat di pintu masuk dan membuat mereka semua takut

Saat melihat sudah mulai banyak, Diyo pun memberhentikan membacanya dan meminum segelas kopi yang sudah mulai dingin

"Satu... Dua... Tiga... Empat... Lima... Enam..." Ucap Diyo menghitung dan naik ke atas kursinya tersebut

"Ada 100 orang lebih terlambat, masyaallah" ucap Diyo yang kaget akan karyawannya itu

"Saya gak mau tau, sekarang saya izinkan. Besok kalau sampai ada yang belum datang lewat jam delapan. Saya akan pindah kan mereka ke bagian manajemen pemasaran" ucap Diyo dan pergi duluan masuk ke dalam meninggalkan karyawannya tersebut

Dikantornya ia pun langsung mengerjakan tugasnya yang sudah menumpuk di hari pertamanya

"Keuangannya berantakan, karyawan nggak ada yang becus, ini semua siapa yang mimpin sebelum saya" ucap Diyo langsung melemparkan berkas yang ia pegang ke arah karyawannya

"Kalian berdua sini" ucap Diyo yang sudah marah

"Ambil berkas, rekap semua isi perusahaan dari dana pemasukan pengeluaran sampai pembeliaan apa saja" ucap Diyo dan langsung di iyakan oleh karyawannya

"Sekecil apapun walaupun itu satu buab pensil" ucap Diyo

"Yaudah pergi sana" ucap Diyo mengusir kedua karyawannya

Diyo pun memegang dahinya dan menyandarkan badannya ke kursi kerjanya itu

Lalu mengangkat kepalanya memandang langit-langit kantornya sambil tersenyum

'Nakula, Nakula lagi apa?' batin Diyo sambil tersenyum lagi

"Nakula, papa kangen sama kamu" ucap Diyo yang kini bersuara

"Maafin papa nggak bisa liat kamu tumbuh. Kalau papa tau kamu dimana, papa pasti akan datangin kamu" ucap Diyo yang kemudian melihat foto Nakula bayi yang ada di mejanya tersebut

Setelah itu Diyo langsung berjalan menuju sofa dan menyalakan TV nya lagi

Dan terlihat jelas yang keluar di layar televisinya lagi adalah seorang Tifa membuat Diyo tak mematikan TVnya tersebut dan memilih memperhatikan gadis itu dari layar televisi

Ia hanya terdiam memandangi wawancara yang dilakukan Tifa dan presenter tersebut

Dia tetap menatap televisi itu tanpa ekspresi tetapi tak ada ia matikan televisinya itu

Hingga suara keras dari handphonenya terdengar, ia masih menatap televisi itu dan ia tersenyum tanpa sadar meneteskan air matanya

'ini yang kamu mau, jadi iam okey' batin Diyo sambil menganggukkan kepalanya pelan dan tersenyum

Kemudian dia berdiri dan mengambil tissu yang ada dimejanya

Kemudian ia pun langsung membersihkan air matanya dan segera keluar dari kantornya memeriksa karyawannya

Married High School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang