Diyo menurunkan barang dari mobilnya sambil menggendong Nakula yang sudah mengantuk
"Diyo, tolong taruh Nakula di kamar aja ya. Aku masih harus simpun simpun barang barang kamu ke atas" ucap Tifa pada Diyo
"Ohiya, jangan lupa semuanya ditaruh di ruang kerja aku" jawab Diyo sambil mengelus punggung Nakula dan membawanya masuk ke dalam apartemen
Didalam apartemen, Diyo langsung menaruh Nakula yang sedang tertidur di atas ranjang kamarnya kemudian ia langsung menghampiri Tifa yang sedang membereskan semua barang barangnya
Diyo pun langsung memeluk Tifa dari belakang dan menaruh kepalanya di pundak Tifa
"Kamu sayang sama aku nggak?" Tanya Diyo
"Sayang"
"Seberapa sayangnya?"
"Seberapa yang kamu mau"
"Berarti nggak terbatas kayak garis bilangan"
"Iya sayang"
"Coba berhenti dulu" ucap Diyo dan membalik badan Tifa
"Kenapa?" Tanya Tifa menatap wajah Diyo
Diyo pun langsung mengecup bibir Tifa dengan cepat
"Diyo... Maksudku Dimas Diyo, makasih, aku cinta kamu" ucap Tifa langsung memeluk Diyo dengan senyumnya
"Aduh punggungku sakit"
"Sakit kenapa punggungmu. Hayo habis ngapain?"
"Mengangkat beban hidup ini. Haha" ucap Diyo dan langsung mendapat cubitan tepat dipinggang
"Hm Tifa" ucap Diyo memeluk Tifa dari belakang saat Tifa sedang asik kembali membereskan barang-barang
"Kenapa?".
"Kalo tambah satu lagi yang cewek gitu kayaknya lucu deh" ucap Diyo
"Apanya yang mau ditambah? Rumahnya?". Ucap Tifa tersenyum mengerti apa yant dimaksud Diyo
"Itu loh, dedek bayinya". Ucap Diyo
"Hm. Tapi kan udah ada Nakula, emangnya satu kurang" ucap Tifa
"Kurang lah, kalo perlu tuh selusin biar bisa jadi grup band korea" ucap Diyo sambil menaruh kepalanya dipundak Tifa
"Ih nggak mau ah, kamu enak ngomongnya. Aku yang hamil ini ribet, sakit. Kamu ngomong buat aja enak banget" ucap Tifa membuat Diyo tertawa geli
"Yaudah deh, tambah satu yang perempuan. Lucu gitu kalau misalkan anaknya perempuan bisa ciumin papanya tiap hari" ucap Diyo
"Biaya sekolah banyak, Nakula aja pengeluarannya setiap tahun banyak." Ucap Tifa
"Nggak sampai buat perusahaan bangkrut ya nggak masalah. Pokoknya tambah satu" ucap Diyo dengan segala jawabannya
Tifa pun membalikkan badannya dan menatap wajah Diyo yang berubah menjadi sangat imut
"Iya sayang" ucap Tifa dan memberikan kecupan dibibir Diyo
"Udah ah, aku mau masak. Kamu nih kayak kucing aja ngikutin aku terus" ucap Tifa berjalan menuju dapurnya
Diyo pun duduk disofa dan menyalakan televisinya dan menonton kartun yang membuatnya tertawa
Tak lama Nakula pun berjalan dengan wajah yang masih mengantuk menghampiri Diyo
"Papa" ucap Nakula dan duduk disamping Diyo mengarahkan pandangannya ke televisi sambil mengumpulkan semua nyawanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Married High School
Romance[PROSES REVISI] "Ya apa? Kasih aku 5 alasan yang masuk akal dan buat aku bertahan disini karna alasan kamu" ucap Diyo "Alasan pertama, aku cuma mau sama kamu, alasan kedua aku cuma mau tinggal sama kamu, alasan ketiga aku mau hidup sama kamu, alas...