Part 16

89K 4.5K 90
                                        


"kamar saya mana pak Fahri"

"Kamar kayak biasanya aja tuan muda"

"Oh iya pak, baju saya?"

"Sudah ada di kamar"

"Tuan?"

"Iya pak?"

"Perintah dari tuan besar, kalau tuan muda Dimas tidur dirumah ini. Hanya disediakan satu kamar?"

"Loh kenapa?"

"Karna tuan muda Dimas sudah menikah, jadi tidak diperbolehkan pisah kamar dengan nona Tifa"

"Yasudah, kalau gitu tolong angkat Tifa yang tidur didalam mobil. Angkat ke kamar saya" ucap Diyo yang sudah terlihat lelah dan langsung pergi ke arah ruang keluarga yang sangat luas itu.

Dia berjalan dan melemparkan tasnya ke arah meja dan langsung berbaring disofa ruang keluarga

"Tuan muda, nona Tifa sudah saya angkat ke kamar tuan muda" ucap pelayan pada Diyo yang berbaring sambil menonton tv

"Hm..." Jawaban singkat dari Diyo

"Tapi tuan muda, tubuh nona Tifa penuh keringat. Apa tidak sebaiknya dibangunkan dan disuruh untuk gantikan baju" ucap pelayan itu dengan wajah menunduk

"Biar aja" ucap Diyo singkat dan membuat pelayan itu pergi meninggalkan Diyo yang sedang menonton TV

1 jam Diyo didepan TV itu sambil tertawa terbahak bahak melihat acara TV yang ia tonton.

Sedangkan jam sudah menunjukan pukul 19.30, tetapi Diyo tetap tenang dengan posisinya itu

Sampai terdengar suara jalan seperti seorang laki laki yang datang mendekatinya

Tapi Diyo tak berfikir apa apa, dia tetap masih tertawa tawa menonton acara TV tersebut

"Prakk..." Terdengar suara buku yang dilempar ke arah meja

"Lo ngapain disini?" Tanya seseorang yang mendekati Diyo dan duduk di sofa disebelah sofa Diyo

"Ya lo ngapain kesini?" Ucap Diyo

"Gue cuma pengen jalan aja" ucap Zihad sepupu dari Diyo tersebut

"Oh..." ucap Diyo

"Lo beneran nikah kah yo" tanya Zihad

"Peduli lo sama gue apa?" Ucap Diyo dan langsung duduk dari posisi tidurnya itu

"Ya kan gue sepupu lo"

"Oh..."

"Mana? Gue mau ketemu sama istri lo"

"Ngga, gue gabakal kenalin dia ke lo" ucap Diyo yang langsung pergi meninggalkan Zihad yang duduk disofa itu.

***

Diyo yang berjalan ke kamar dengan wajah kesalnya tadi perlahan mulai menurunkan emosinya dan membuka perlahan gagang pintu tersebut.

Terlihat jelas Tifa yang sedang tertidur pulas dikasur itu dengan wajah lelahnya

Diyo yang perlahan lahan mulai mendekat pada Tifa itu lalu tersenyum simpul

"Lo tuh... Argh... Kenapa gue harus nikah sama lo sih, kenapa gue sama lo jadi suami istri di umur yang masih 18 tahun ini. Gue ngerasa mau mati, gue ngga bisa mikir" ucap Diyo sambil mengacak acak rambutnya

Diyo yang mengucapkan kata kata itu tiba tiba tidak sengaja melihat leher Tifa yang begitu putih

Nafsu Diyo semakin merasukinya, didekatinya tubuh Tifa tersebut tepat pada posisi lehernya

Married High School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang