First

226 15 2
                                    

Renata, gadis SMA dengan rambut hitam sebahu, berkulit kuning, dan terkadang fikirannya bertolak belakang dengan umurnya,dan satu lagi ia adalah penyuka strawberry.

                            ×××

"Ky,pokoknya buku fisika gue nanti sore udah harus lo anterin ke rumah gue! Gak boleh telat lagi!" Pinta ku sambil berjalan didekat Oky.

Sambil terus berjalan Oky pun menjawab dengan santai "Iyaaa"

Aku berdecak kesal mendengar jawaban santai Oky. "Ih,jangan iya iya aja kali. Ini serius Ky"

"Iya sapii,pokoknya kerjain PR gue yak" ucap Oky sambil menjitak kepala ku.

Panggilan itu mengingatkan ku tentang sesuatu,tapi aku berusaha keras untuk mengabaikannya "Dasar ya,kalo aja lo itu bukan temen gue,udah gue tenggelamin lo ke laut!"

"Hoi!Ren!" Teriak seseorang dengan suara serak.

Aku sempat mengendarkan pandanganku."Mas Akbar?!" Ucap ku spontan setelah mengetahui pemilik suara itu.

Langsung saja aku berlari menuju motor Mas Akbar, bisa dikata aku kangen sama dia, setelah lama nggak pulang karena urusan kuliahnya. Dan sekarang aku kembali melihatnya.

×××

"Dek,siapa cowok tadi? Pacar?" Tanya Mas Akbar dengan nada mengintrogasi.

Aku sedikit kaget mendengar pertanyaan Mas Akbar." Ha?Pacar? Amit-amit!"

Mas Akbar menautkan alisnya."La terus siapa?" Ia tampak penasaran dengan Oky.

"Cuma temen Mas,kenapa sih kepo banget!" Jawab ku yang mulai geram.

Yak,satu sikap yang sangat tidak aku sukai dari Mas Akbar adalah sikap possessive nya. Entah lah,bisa jadi karena aku adalah adik satu-satunya, mungkin Mas Akbar terlalu sayang sama aku. Ini sih masih mending dari pada yang dulu sebelum Mas Akbar kuliah,hampir setiap hari aku diceramahin panjang lebar, yang intinya aku harus jaga diri baik baik dan harus terbuka sama keluarga. Sampai bosen dengernya.

Mas Akbar mengembuskan nafas "Dek,kamu ini cewek, jadi wajar kalo mas ini khawatir sama kamu. Kamu ini adek mas satu-satunya"

"Tapi aku udah gede Mas!"

"Terserah kamu dek, suatu saat kamu bakalan ngerti kok,kenapa mas bersikap kayak gini ke kamu" sebelum pergi Mas Akbar meninggalkan kecupan di pucuk rambut ku.

×××

"Ren,gue ada cewek baru nih, cantik gak?" Tanya Oky sambil menunjukan foto seorang perempuan di ponselnya.

"Ha? Lo punya cewek lagi? Gila lo Ky! Cewek yang kemaren aja masih nangis-nangis habis lo putusin, sementara lo? Udah ada cewek lain? Gila lo Ky!"

Oky menggeleng kepalanya pelan "Biasa aja kalee,cantik gak?"

"Jelek!"

Fyi,Oky adalah salah satu cowok playboy cap badak di sekolahku. Mungkin sudah lebih dari 10 perempuan disekolah ini adalah korban Oky. Oya, Oky ini punya jaringan sama temen-temen nya yang sama sama punya bakat playboy,entah itu dari kelas 10  atau 11 bahkan ada yang udah kelas 12. Komplotan mereka itu udah terkenal disekolah,tapi entah kenapa masih aja ada korban dari komplotan itu. Yaa,memang paras dari mereka lumayan, walaupun ada salah satu yang pas-pasan,tapi mereka semua tetep aja laku. Semoga aja mereka semua cepet sadar sama perbuatannya.

Kringgg....

Yes,akhirnya istirahat. Sungguh kepala ku sakit menyelesaikan 95 soal Kima tadi.

Oky menghampiri mejaku dan kembali bertanya tentang perempuan tadi"Ren,lo yakin bilang cewek yang gue kasih tau tadi jelek?"

Aku tersenyum sinis "Ya yakin lah, lo ini Ky jangan permainin hati cewek bisa gak sih?"

"Aelah,yang salah itu ceweknya,kenapa dia segitu baper,padahal maksud dari perhatian gue kan bukan suka ke dia" jawab Oky lalu menarik tanganku.

"Tau deh Ky,buaya itu emang kayak batu ya"

Oky tak membalas dengan ucapan melainkan ia menjitak kepala ku.

×××

Hari ini adalah salah satu hari yang termasuk horor bagi beberapa siswa,karena apa? Ya hari ini adalah hari dimana dilaksanakannya Ulangan  Matematika dan satu lagi,pengawasnya itu sangat-sangat nggak enak, kalo ketawan nengok dikit aja bisa langsung kena semprot. Aku sudah belajar mati-matian untuk ulangan kali ini, hari ini aku harus buktiin ke Mas Akbar kalo aku bisa dapet nilai sepuluh.

Dikelas ku sangat nampak wajah-wajah tegang,bahkan Cika yang langganan juara kelas pun juga terlihat tegang,tapi aku melihat Kinara yang wajah nya biasa-biasa saja,lagian kenapa harus tegang? Dia kan pintar soal matematika. Ehh,tunggu dulu,dipojok sana aku melihat Oky yang terlihat sangat santai bahkan lebih santai dari Kinara, entahlah biarkan saja.

Kirana datang dengan omelan nya."Ya ampun,soalnya susah banget, itu soal buat anak SMA  apa Kuliah sih?!"

"Bangett,kamu aja yang pinter matematika bilang susah apa lagi aku?? Bener-bener meleset jauh dari yang aku pelajari" ucapku.

Yaa,semua memang berkata seperti itu,soal matematika nya sangat sulit, aku pun sedikit ragu dengan nilai tes ku tadi, mungkin ini belum saatnya aku membuktikan ke Mas Akbar kalo aku bisa dapet sepuluh.

Sudah 2 jam aku menunggu hasil itu,dan hasilnya... aku dapet nilai 8,4. Ya sudah lah,masih cukup kok.

Aku pun menghampiri Oky "Ky,dapet berapa lo?" Tanya ku,lalu membuka sebungkus permen strawberry.

Oky mengok kearah ku "9,2" jawabnya lalu kembali menatap layar ponselnya.

Apa? Nggak salah denger aku? Nilai itu termasuk tinggi, si jago matematika sama bintang kelas ku aja nilai nya dikepala 8. Tapi Oky, kepala 9. Aku yakin semalem dia nggak belajar, aku yakin itu karena Oky selalu ngeremehin ulangan apapun mata pelajaran nya. Yaa, terkadang hidup selucu ini ya,kita yang berusaha keras mati-matian hanya mendapatkan hasil yang biasa-biasa aja,sementara orang yang berusaha biasa-biasa aja atau bahkan nggak berusaha malah dapet hasil yang memuaskan. Haha,lucu ya.

"Kenapa mukanya kusut?" Tanya Mas Akbar lalu duduk didekat ku.

Aku menghela nafas "Dapet hasil yang kurang memuaskan"

"Eh,dek. Kita itu harus mensyukuri apapun yang diberikan sama Tuhan,percaya deh,apa aja yang diberikan Tuhan ke kita itu yang terbaik" Mas Akbar merangkul pundak ku.

Aku pun menyenderkan kepalaku dibahu Mas Akbar "Tapi aku kecewa Mas,aku udah berusaha mati-matian,tapi apa? Hasilnya ya cuma gitu"

"Udah,lagian belajarkan nggak buat kita rugi" ucap Mas Akbar yang menatapku. "Nih,Mas kasih kamu permen kesukaan mu" Mas Akbar memberiku sebungkus permen strawberry.

Langsung saja aku mengambil permen itu "Makasih Mas" akupun mencium pipi kanan Mas Akbar.

Bagai suntikan semangat, setelah memakan permen itu,mood ku mulai membaik. Yaa,hampir setiap ada masalah aku selalu memakan permen strawberry ini atau pun meminum susu strawberry. Aku sangat menyukainya, bisa dikata aku adalah penyuka apapun tentang strawberry, tapi aku tak terlalu suka dengan buah strawberry, karena apa? Rasanya masam, walaupun terkadang ada rasa manisnya. Ah pokoknya aku tetap suka permen dan susu strawberry. Untuk kue strawberry,hmm.. Ya pastinya aku mau lah,apalagi yang ada keju nya,uhh bisa leleh aku kalo makan kue itu. Dan satu lagi,aku punya prinsip Strawberry is my life.

StrawberryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang