Fortieth

35 4 0
                                    

Hari-hari ku bertambah ceria ketika Selly menginjakkan kaki dirumah ini. Putri kecil yang amat kusayangi ia hampir sama dengan ku menyukai Strawberry. Seusai pulang sekolah aku segera membuatkan Selly makanan.

"Kamu duduk sini dulu ya,Kak Rena mau masak" pinta ku lalu mendudukkan Selly diatas meja makan.

"Kak lena, kak Andhika kemana? " Tanya Selly yang mencari-cari keberadaan laki-laki dingin itu.

Ya,selain dengan ku Selly juga dekat dengan Andhika karena aku dan Andhika lah yang mengurus Selly setiap pulang sekolah sampai sore.

Aku membuka tirai yang menutupi jendela, jendela itu langsung mengarah pada halaman depan dan menampilkan sosok yang dicari-cari oleh Selly "Itu lagi diluar"

"Mamam nya disana aja ya"

Aku mengangguk sembari mengaduk mangkuk berisi bubur balita dengan rasa beras merah itu. Aroma harum nya menyeruak masuk ke dalam indra penciuman ku.

Aku menggendong Selly menuju halaman depan untuk menuruti permintaan nya.

"Kak Andhika!" Teriak Selly ketika sudah mendapati orang yang ia cari. Selly turun dari pelukan ku dan berlari kecil menghampiri Andhika yang tengah sibuk memotret mainan nya.

Andhika menoleh lalu bersimpuh untuk menyemakan tingginya dengan Selly "Haloo sayang" Andhika membawa Selly kepelukannya.

Balita berusia dua setengah tahun itu tampak gemas melihat rambut Andhika yang semakin berantakan setiap harinya, ia menarik rambut Andhika sehingga menyebabkan laki-laki itu terpekik. Aku tertawa melihat kejadian itu,lalu aku berjongkok.

"Selly bilangin ke Kak Andhika suruh potong rambut yaa. Jelekkan ya kalau panjang gini?" Sesekali aku melirik Andhika yang mengambil mobil mainan nya.

"Lambut nya Kak Andhika jelek" Selly menjulurkan lidah nya.

Andhika menarik Selly lalu mendudukkan nya di atas pahanya "Oh,jadi jelek ya? Besok Selly mau nggak nemenin Kak Andhika potong rambut?".Tawar Andhika.

Mata Selly berbinar "Mau kak!" Jawab nya antusias.

"Udah yuk buruan makan" Aku menyendok bubur balita itu lalu mengarahkan pada Selly,ia sangat lahap memakan bubur itu.

Setelah habis Andhika terus menggelitiki Selly sehingga membuat malaikat kecil itu berlari lari kecil untuk menghindari Andhika,ia tertawa sambil berlari lari tanpa alas kaki.

Aku duduk dihalaman rumah ku,melihat tingkah kedua orang itu, Andhika tampak bersemangat menggelitiki Selly,ia selalu tertawa,baru kali ini aku melihat Andhika selalu tersenyum. Laki-laki itu duduk disebelahku lalu menjulurkan kaki nya. Ia menghapus peluh yang mulai menetes dari dahinya.

"Gesit banget itu bocah" ucap nya yang masih terlihat ngos-ngosan.

"Namanya juga anak kecil,diajak lari lari pasti ya kek gitu"

Andhika menekuk kakinya menjadi bersila "Tapi lo hampir mirip ya sama dia"

Aku menengok "Mirip gimana?"

"Warna bola mata lo sama kayak dia,terus juga sama suka susu strawbeery" Andhika masih menatap Selly yang tengah mengejar kupu-kupu.

Aku tertawa "Sama cantik juga kan?"

Barulah Andhika menengok "Okelah namamya cewek pasti cantik. Tapi Selly itu imut nggak kayak lo"

Aku mendorong lengan Andhika "kayak lo imut aja"

"Jangan salah ya,banyak orang yang bilang kalo gue jadi cewek bakalan cantik tau"

Aku menaikkan sebelah alis ku "Yaudah jadi cewek aja,tapi kalo lo jadi cewek semua cowok yang deketin lo pasti pada kabur soalnya lo kan jutek banget"

StrawberryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang