Sixth

47 8 0
                                    

"Ren,udah dong sedihnya. Nih gue bawain permen lagi" tawar Oky sambil memberikanku sekotak permen strawberry.

"Udah gak sedih kok" ucapku.

Oky duduk disebelah ku "Bener-bener kurang ajar itu anak. Dia gak pernah cerita kalau punya target,lo. Sorry Ren gue gagal buat jagain lo" ucap Oky sambil mengelus rambut hitam ku.

"Ngga papa kok Ky,sekarang lo jangan bahas dia lagi" ucapku.

"Siap!"

Aku hanya tersenyum. Ya, walaupun Oky dulunya pernah menyakiti hati ku,tapi aku tau sekarang dia berubah, ia sudah berubah menjadi sahabat yang baik.

×××

Aku mengscroll layar ponselku. Aku melihat beberapa postingan di Instagram.

Kling.

Handphone ku berbunyi, ada satu notifikasi masuk.

FandiA3 mulai mengikuti anda

Aku mengabaikan notifikasi itu, dihati ku juga tak ada niat untuk melihat siapa dia, aku tau dia seorang lelaki dari namanya,dan sekarang aku masih malas untuk berinteraksi dengan laki laki.

Hari ini senyum tipis ku mulai muncul, aku sadar tak seharusnya aku berlama-lama bersedih. Ya,aku sudah tau Kak Ditto telah jadian dengan Kezia tadi malam, aku bisa mengetahui karena proses penembakan Kezia di siarkan live di Instagram oleh Kak Ditto. Aku berharap Kezia tak merasakan sakit hati ketika bersana Kak Ditto.
Di koridor aku merasa beberapa anak melihati ku,lalu berbisik bisik entah apa itu, aku merasa nggak PD. Apa ada kertas ya dipunggungku? Aku memegang punggung ku,tapi tak ada apa apa. Aku segera mempercepat langkah ku ke kelas.

"Ren,lo di follow sama Kak Fandi?" Tanya Tasya dengan antusias.

Aku pun mengerutkan keningku " Kak Fandi ?siapa sih?"

Tasya memutar bola matanya,ia mengotak-atik ponselnya "Nih kak Fandi alumni sekolah ini. Masa lo nggak kenal?" Tasya menyodorkan ponselnya.

FandiA3? Bukannya yang kemarin nge follow aku?

"Iya,gue difollow tapi gue nggak tau dia siapa" ucapku lalu mengembalikan ponsel itu.

"Ya ampun, dia itu famous bangett, followersnya itu udah puluhan ribu. Lo tau? Dia itu punya grup vocal sama salah satu anak disini. Gue yakin semua itu pengen di follback sama Kak Fandi" ucap Tasya panjang lebar.

Beberapa sekumpulan teman Tasya langsung mengerubungi mejaku,menambah hawa panas di sekitar sini.

"Biasa aja kali,gye juga nggak ngarep di follow,buka IG nya Kak Fandi aja ngga pernah. Lo perhatian banget sih,sampai tau kalo Kak Fandi nge follow gue?" Tanya ku yang penasaran.

Lagi-lagi Tasya memutar bola matanya "semua murid disini juga tau kalo lo di follow sama Kak Fandi"

"Ren,gue beli Instagram lo yaa,pliss" ucap Jihan secara tiba-tiba.

Ha? Ya ampun followers Jihan itu udah ribuan, sementara aku masih ratusan. Tapi kenapa sih dia rela banget beli instagram ku karena udah di follow Kak Fandi?
Kak Fandi bukan artis kan? Dia cuma orang famous yang mungkin nggak sengaja nge follow aku.

"Ayo lah Ren,kita tukeran dah,lo ambil Ig gue,terus Ig lo buat gue pliss ren" tawar Jihan sambil memegangi tangan ku.

Aku melepas tangan ku "apaan sih,mungkin bentar lagi gue udah di unfoll sama Kak Fandi "

×××

FandiA3 menyukai postingan anda.

"Duh,ngapain pake acara nge like segala. Pasti besok Tasya udah histeris lagi deh" batin ku setelah melihat notifikasi di ponselku.

Akupun membuka Instagram,dan aneh Kak Fandi  me like postingan yang ke 5 dari bawah. Apa mungkin dia stalker? Aku pun segera menutup aplikasi itu lalu menaruh ponselku di kasur. Sekarang aku mulai penasaran dengan 'Kak Fandi', siapa dia? Ponselku bergetar bertanda ada pesan masuk.

Oky: Ren,sadar gak sih Kak Fandi  itu stalker IG lo?

Ya tuhan, kenapa Oky sampai serempong emak-emak gini sih? Kok dia jadi peduli banget.

Renata: Enggak, lo tau dari mana?

Oky: Dia baru aja nge like postingan terakhir lo,terus beberapa menit lngsng di hapus like nya.

Oky: Fix dia stalker Ig lo!

Aku hanya memutar bola mataku.

Renata: y udh biarin aja kale, rempong banget lo.

Oky tak lagi membalas. Kenapa sih harus serempong ini? Cuma gara-gara hal sepele. Aku pun memutuskan untuk melihat Instagram Kak Fandi yang katanya keren itu, perlu digaris bawahi 'katanya'

"Biasa aja"
Ya,menurutku biasa aja dia hanya anak kuliahan yang suka foto,di foto dan ngefoto, dan ia selalu memakai topi. Followers nya memang yaa lumayan banyak. Suara nya lumayan, oya di beberapa memposting video cover lagu dengan dua temannya, yang memainkan gitar teman kuliah nya dan satu nya,yang suka beatbox itu.. sepertinya satu sekolah denganku jika dilihat dari seragamnya. Entahlah, aku menutup aplikasi Instagram lalu segera memejamkan mataku, dalam gelap samar samar telingaku mendengar suara kak fandi dan kedua temannya, aku berusaha untuk menepis suara itu dan semakin keras berusaha memejamkan mata.

×××

Pagi ini kejadiannya hampir sama dengan kemarin pagi,aku merasa seperti de javu. Tasya dan teman temannya kembali heboh mengerumuni mejaku, bukan hanya Tasya cs tapi Windi,Kirana,Cika juga ikut berkumpul. Ya tuhann, apaan sih ini? Semuanya menanyakan berbagai hal yang intinya 'kenapa Kak Fandi bisa stalker IG ku diem-diem ?' Kenapa sih kalian semua heboh kek gini,dan kalian ini kurang kerjaan apa sampai sedetail itu perhatiin Kak Fandi. Mending kalian nonton tv,main hp atau apalah, emang kalian kenapa sih sampai segitunya ngeidolain Kak Fandi?
Aku hanya menjawab singkat semua pertanyaan yang diajukan.

"Mas kenal Fandi nggak?" Tanyaku,ya aku merasa sepertinya Kak Fandi bersekolah di tempat yang sama dengan Mas Akbar.

"Fandi ? Siapa?"

"Kayak nya sih temen seangkatan Mas Akbar waktu SMA dulu,dan kayaknya dia juga satu kuliah an sama Mas Akbar?Mungkin dia punya bakat nyanyi"

"Oh,iya kenal dia kayaknya juga sering nyanyi bareng sama adek kandungnya,kalo nggak salah sih adeknya itu se kamu. Kenapa emang nya?"

Mulutku membentuk huruf O "Enggak tanyak aja" aku menganggukkan kepalaku paham.

"Siap kah kau tuk jatuh cinta lagi?" Ucap Mas Akbar dengan senyum jahilnya.

Akupun mencubit perut Mas Akbar "apaan sih Mas,lagian aku gak kenal sama Kak Fandi"

Mas Akbar geli dengan cubitan ku "lama-lama juga jatuh cinta"

"Apa sih Mas, ketuaan kali. Masa iya aku suka sama orang yang pantesnya jadi kakak ku?"

"Jangan gitu entar jatuh cinta beneran loh"

"Mas Akbar!!!"

Aku pun mengejarnya, ya terkadang kita kembali seperti anak kecil yang suka lari-lari dirumah.

StrawberryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang