Ruangan yang tadinya terlihat sepi mulai penuh dengan pernak pernik , di tembok sebelah kanan terdapat beberapa poster poster tentang musik di sebelah kiri terdapat foto polaroid yang di gantung dengan lampu tumbler. Andhika menaiki meja untuk memasang lampu. Sementara aku sedang menghibur Selly yang baru saja menangis,balita dengan rambut kecoklatan itu menangis karena ia ingat dengan ibu nya yaa jelas saja siapa juga yang tidak rindu bila tak bertemu ibu selama hampir 2 minggu? Terlebih lagi masih seumuran Selly.
"Ren,boleh pinjem kamar mandi sama handuk sekalian?" Tanya Andhika setelah turun dari meja.
"Boleh" aku mengangguk "Lo mau mandi? Tumben banget"
Andhika mendekat "Ish,gue gatel-gatel habis cukur" ia mencoba menggaruk punggung nya.
"Yaudah gue ambilin" Aku berlalu meninggalkan Andhika di ruangan itu,tapi baru beberapa langkah aku merasa pundak ku ditepuk. Aku pun menengok ke arah penepuk bahu ku itu.
Andhika mengulurkan tangan nya "Selly biar sama gue"
Tanpa di rayu rayu lagi Selly segera bergerak ke gendongan Andhika.
Aku kembali berjalan keluar untuk mengambil handuk.
Andhika memang baru saja memangkas rambutnya, terlihat lebih rapi dari sebelum nya. Kalau saja ini bukan karena para fans nya yang mengkritiknya karena model rambutnya yang belah tengah mungkin Andhika tak akan memangkas rambutnya. Ku akui memang Andhika terlihat.lebih segar dan tampan jika rambutnya dirapikan seperti ini. Sisi kanan dan kiri rambutnya dipangkas hingga tersisa 2 cm sementara bagian tengah dan atas tak dipangkas,kalau boleh memberi komentar harusnya sih yang tengah juga dicukur jangan disisain panjang gitu.
Seusai mengambil handuk aku kembali berjalan ke ruangan yang akan di gunakan untuk perekaman video cover Kak Fandi and the gengs. Ketika jarak ku mulai dekat aku mendengar suara tawa yang cukup keras dan itu suara Selly dan Andhika, mereka terdengar seperti sedang bergembira.
Aku memasuki ruangan dengan warna cat tembok abu abu muda itu sambil menenteng handuk. Benar saja Selly sedang berada di pangkuan Andhika,pandangan mereka berfokus pada ponsel gold dengan case hitam Andhika senyum mereka berdua sangat terlihat mengembang.
"Lihat apa sih?" Tanya ku yang ikut duduk di sofa.
"Sponbob, kak lena mau ikut?" Selly terlihat berantusias.
Aku tersenyum lalu ikut melihat salah satu kartun kesukaan ku itu di ponsel Andhika.
Andhika menggeser ponselnya agar bisa dilihat oleh tiga orang sekaligus. Sesekali kami beriga tertawa melihat tingkah konyol kartun berwarna kuning itu,terlebih lagi ketika datang sahabat karib nya si bintang laut pink yang tak kalah menggemaskan.
Selly tampak nyaman duduk dipangkuan Andhika,ia menyenderkan punggung nya pada dada bidang Andhika,ia terlihat amat dekat dengan Andhika. Aku sempat melirik jam yang ada di atas pintu,sudah jam 1 waktunya bagi Selly untuk tidur siang.
"Selly tidur yuk" ajak ku yang mulai beranjak dari posisi duduk ku.
Selly menggeliat "Nggak mau"
"Lah kok gitu sih, dilanjutin nanti nontonnya" aku masih berusaha membujuk Selly.
"Nggak mau,masih mau nonton sponbob sama kak Andhika" kini Selly melipat tangan nya di depan dada.
Menggemaskan sekali anak ini. Ingin aku menggigit jari-jari mungilnya saking gemas nya.
Aku melotot ke arah Andhika untuk meminta menghentikan video spongebob itu. Andhika mengangguk lalu mematikan layar ponselnya.
"Loh kok mati. Selly mau lihat!" Protes Selly pada Andhika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry
Teen FictionRenata. Penyuka segala sesuatu tentang strawberry,tapi ia tak terlalu suka dengan buah nya, alasannya terkadang rasa buahnya masam. Terlalu anak-anak bukan? Yang paling ia suka adalah permen dan susu strawberry. Ia selalu bermimpi hidupnya berjalan...