Tenth

43 8 0
                                    

Aku memetik daun lalu menyobek nya sembarangan. Aku benar-benar malas hari ini,sekarang aku nggak tau gimana aku harus pulang. Mas Akbar ada acara mendadak dikampusnya. Ibu, ayah? Mereka workaholic mana mungkin bisa jemput aku sekarang? Parahnya lagi permen strawberry di tas ku sudah habis dan susu strawberry yang kubawa juga sudah habis.

"Ekhmm,lo bareng gue"

Aku mendongak mendengar suara itu "ogah!" Ya aku langsung saja menolak,mengingat kejadian saat itu aku terpaksa berada dirumah bersama Andhika sampai malam,aku nggak mau itu terjadi lagi.

"Bukan sama gue,sama abang gue" ucap nya dengan nada datar.

"Nggak,gue nunggu Mas Akbar"

"Lo ngeyel banget sih,Kakak lo itu minta abang gue buat nganterin lo pulang" ucapan nya masih dengan nada datar.

Tin..tin..

Aku menengok kearah suara

"Tuh kan,udah ditunggu in"

Aku memutar bola mata ku "yaudah" jawabku lalu bangkit dari duduk ku.

Ia mengulurkan sebotol susu strawberry "nih,buat lo"

"Sumpah? Makasih" ucapku yang langsung mengambil susu itu dari tangannya.

"Iyaa,gue jibek liat orang sedih"

"Dan gue jibek liat orang datar"

Ia hanya diam,tak menjawab perkataan ku,aku hanya mengekor saja mengikutinya ke mobilnya,sambil sesekali aku menyesap susu strawberry.

"Hai Dek,apa kabar? Aku disuruh kakak mu buat sekalian jemput kamu" ucap Kak Fandi yang terlihat sangat basa basi.

Aku membentuk kan senyuman di bibir tipis ku "baik kak. Iyaa,percaya kok"

Kak Fandi tak menjawab ia hanya tersenyum lalu mulai menyalakan mobilnya. Tak ada iringan lagu yang mengiringi di mobil ini, penggantinya adalah suara dari Kak Fandi dan Andhika, aku baru tau Andhika memiliki suara yang yaa lumayan bagus, ia juga pandai beatbox, tak salah beberapa anak disekolah ini tergila-gila pada Andhika,tapi setau ku Andhika tak pernah menggubris para fans nya itu.

×××

Hari ini aku berdiam diri dikamar,melihat beberapa foto yang ada di Instagram,aku melihat foto-foto di pencarian, aku melihat satu foto yang nggak asing dari ku,akupun membuka akun orang tersebut. Foto yang terakhir di post orang itu adalah foto nya bersama abangnya ketika di mobil dan foto itu sepertinya baru diambil tadi siang,di jok belakang terlihat tas biru muda ku. Aku melihat beragam komentar yang ada.

86 komentar lainnya.
Azizah26 tas nya kok cewek?
DianaYz ganss bingitt... kapan nge post video cover lagu?
Bimoadr caption lo maksud nya paan?

Aku membaca caption nya

Andhika44   you could never imagine.

Hari itu aku malas untuk membaca satu persatu komentarnya. Maksudnya apaan coba? Nggak bisa bayangin apa? Dasar aneh itu bocah. Oya,kalo dia tadi lagi foto sama abangnya harusnya kan aku tau, kapan coba fotonya? Apa aku ketiduran ya? Ah tapi nggak mungkin deh. Entah lah, aku memang tak bisa membayangkan.

Aku mematikan layar ponselku,lalu menaruh benda persegi itu di atas meja belajar ku. Kini saat nya untuk mengerjakan tugas setumpuk yang diberikan oleh Pak Budi. Aku harus rajin,supaya aku bisa masuk ke Universitas yang aku ingin kan,syukur-syukur malah dapet beasiswa, bayangin gimana bangga nya ibu sama ayah.

×××

Aku memasuki kelas,dan tak sengaja pandangan ku menenukam Oky dan Windi sedang duduk di bangku paling belakang,tatapan mereka tak lepas dari layar laptop di depan mereka.

"Hayoo! Liat apa hayoo,mojok berdua" ucap ku yang membuat mereka berdua menengok kearah ku.

"Cemburu lo?" Tanya Oky sambil menaikkan satu alisnya.

Aku menabok punggung nya "sehari aja lo gak usah GR Ky, siapa juga yang cemburu"

Windi tertawa melihat kami berdua "haha,balikan sana. Kalian itu cocok"

Aku dan Oky saling bertatap,aku melihat Oky yang cengar-cengir nggak jelas. Aku bergidik melihat nya.

"Udah-udah lo berdua nonton aja ini,gue mau keluar dulu" ucap Windi lalu pergi.

Aku pun duduk disebelah Oky "nonton apa lo?"tanya ku.

"Depan nya B belakang nya P"jawab Oky sedikit berbisik.

Aku menabok punggung nya"anjir,seriusan Ky"

"Tadi Windi minta film"

Aku hanya menganggukkan kepala tanda paham.

"Oya,lo kenal sama Andhika yang pinter beatbox?" Tanya Oky.

"Oh,yang saudaranya Kak Fandi? Iya gue kenal"

"Lo baru jalan ya sama mereka kok ada tas lo, semuanya pada salfok ke tas lo" ucap Oky.

Aku memutar bola mataku "lo ini sekarang rempongnya ngalah ngalahin emak-emak komplek ya. Iya gue kemarin nebeng dia,mas Akbar ada kepentingan,jadi gak bisa jemput"

Oky mengangguk,mulutnya membentuk huruf O.

Nggak cowok nggak cewek,sekarang semuanya sama aja, aku nggak ngerti,kenapa semuanya itu rempong banget ngurusin orang,pake teliti lagi kalo lihat sesuatu,ya emang nggak salah tapi kan ya risih.

Pandangan ku berfokus pada laptop berwarna silver ku,entah mengapa tiba-tiba tangan ku mencari channel youtube Kak Fandi,aku membuka video yang ada disana terdapat cukup banyak video coveran lagunya. Suara nya yang merdu ditambah dengan wajah manisnya menemani sore hari ku ini. Entah lah,aku sesekali terpesona melihatnya, tak jarang pandangan ku tertuju pada temannya,atau bahkan adiknya. Aku mengalihkan pandangan ku ke awan-awan putih yang bergerak sedikit-demi sedikit. Sekarang ku akui,aku kagum pada sosok Kak Fandi,ia begitu ramah dan hangat, aku kembali mengingat pertemuan pertama ku dengan nya ketika di caffe, bahkan saat beberapa hari lalu ia mengantarku pulang. Tak salah banyak perempuan yang tergila-gila padanya. Senyumnya seakan-akan bisa mengalihkan dunia. Aku berulang kali mendengarkan lagu Bad Things yang dibawakan Kak Fandi, temannya yang tak lain bernama Galih dan Andhika.

×××

Aku berjalan mengekor pada Pak Andi dengan setumpuk buku di tangan ku,ya ini adalah satu dari beberapa resiko anak yang duduk dibangku depan.

Pak Andi menghentikan langkah nya lalu berbalik badan "kamu anter ke kelas yang diujung sana ya. Saya ada urusan dulu"

"Iya pak" jawabku dengan senyum kecut.

Aku kembalu berjalan di koridor kelas XII ini sendirian, koridor ini tampak sepi,ya bagaimana tidak ini masih jam pelajaran.

"Ngapain lo disini?" Suara orang itu membuyarkan lamunanku.

"Lo nggak liat? Gue bawa buku kayak gini?" Tanya ku.

Laki-laki itu mengerutkan alisnya "iya gue,lihat. Lo mau bawa kemana bukunya?"

"Ke kelas paling ujung tuh" jawabku sambil bersusah payah menunjuk kelas yang paling ujung.

Ia hanya menganggukkan kepalanya paham lalu kembali berjalan. Sama sekali tak ada niatan untuk membantu. Emang bener hidup nggak seindah endingnya sinetron Indonesia.

"Lo nggak ada niatan buat bantu?" Ucap ku sedikit berteriak.

Ia berbalik arah "nggak" jawabnya santai lalu kembali berjalan.

Akupun menghentakkan kaki sebal. Dasar cowok aneh! Siapa lagi coba kalo bukan Andhika.

StrawberryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang