Lima

1.4K 46 0
                                    

Sebuah mobil hitam mengkilat terlihat melaju dengan kecepatan sedang melewati jalan-jalan yang cukup ramai  untuk dilewati.

.

.

.

.

.

.

Cittt.

.

Mobil itu berhenti didepan sebuah gerbang sekolah.

Sekolah yang cukup terkenal di Korea.

"jangan macem-macem hari pertamanya sayang" ujar mama jihan memperingatkan anak satu-satunya itu.

Karena, ia sangat tahu bahwa anaknya itu sangat benci pindah ke korea dan ia bisa saja membuat hal-hal aneh untuk dapat kembali ke Amerika.

Jihan berdeham sebagai jawabannya. "Aku sekolah dulu pa, ma" ujar Jihan sebelum keluar dari mobil itu.

"hati-hati sayang" ucap papa Jihan.

.

.

.

.Jisoo Pov.

.

"kamu jangan terlalu protec sama Jihan sayang"

"bukannya begitu sayang. Kamu tau kan Jihan itu gimana?"

Aku hanya berdeham sebagai jawabannya dan segera menjalankan mobilku. "aku tau. Tapi jangan terlalu keras dengan dia."

Jeonghan melipat tangannya didepan dada. " TERSERAH" ujar Jeonghan dengan nada yang sedikit tinggi.

Aku sangat tahu bahwa istriku saat ini sedang kesal denganku. Ia bahkan membuang pandangannya keluar jendela.

Aku mengulas senyumku melihat kelakuannya yang masih kekanakan. Aku sangat suka jika ia seperti ini. Ia sangat mirip dengan jihan.

Tanganku terulur, mengelus surai hitam milik istriku itu.

Membuat Jeonghan mengalihkan pandangannya kearahku.

"maaf ya sayang" ujarku.

Jeonghan mengelengkan kepalanya dan memelukku tubuhku dari samping.

Aku masih setia melajukan mobilku dengan kecepatan sedang.

Jeonghan terlihat sangat menikmati kegiatan yang ia lakukan.

Memeluk tubuhku dari samping.

Aku pun menikmati pelukan yang ia berikan.

Tanganku mengelus punggung istriku dan sesekali ku ciumi puncuk kepalanya.

"I love you Jisoo-yaa"

Aku mengulas senyumku sebelum menjawab pernyataan Jeonghan. "I love you too Jeonghan-iee"

Ia mengangkat wajahnya agar menatap wajahku yang sesekali melihat kearahnya.

.

.

.

Cup.

Ia mengecup pipiku entah sebagai pernyataan cintanya atau karena ia ingin saja.

Aku terkekeh saat menerima kecupan itu.

.

.Jisoo Pov End.

.

💮💮💮

.

.

Jihan memasuki gerbang sekolah barunya dengan langkah yang cukup jauh.

'aku harus bertahan. Setidaknya sampai aku pindah kembali ke Amerika' ujar Jihan didalam hatinya sembari meniup poni yang ia miliki.

.

.

.

.

Bruk.

Tiba-tiba Jihan ditabrak oleh seseorang sehingga membuat Jihan tersungkur ketanah.

"Akkhh" pekik Jihan kesakitan.

Orang yang menabraknya itu menoleh ke arah belakang.

Tanpa sengaja Jihan pun melihat ke arah yang sama.

Terlihat beberapa siswi berlarian ke arahnya.

Orang tersebut kebinggungan antara membantuku bangun atau berlari kembali.

"maaf". Ujar orang tersebut sebelum akhirnya berlari meninggalkanku.

"Oppaaaaaaaa"

"Oppaaaaaa Saranghaaeeee"

"Oppaa jadilah pacarkuu"

"Oppaaa"

Itulah teriakan yang Jihan dengar dari siswi-siswi yang baru saja berlari melewatinya dan mengejar orang yang menabraknya tadi.

'Sh*t. Baru hari pertama ada aja masalahnya' ujar Jihan didalam hatinya sebelum akhirnya ia bangun dari duduknya.

Ia berjalan dengan perlahan.

Bagaimana tidak.

Kakinya keseleo setelah jatuh tadi.

Lututnya pun tergesek tanah dan mengeluarkan darah.

.

.

.

💮💮💮

.

.

.

Jihan mendudukan dirinya di taman Sekolah barunya.

Tangannya membuka tas yang ia gunakan.

Pandangannya pun ia pusatkan kedalam tasnya.

Dan akhirnya ia dapat yang ia cari.

Yaitu plester.

Ia segera membuka plester itu dan menggunakannya.

Ia menutupi luka yang ada dilututnya dengan menggunakan plester itu.

"semoga cepat sembuh" gumam Jihan.

Setelah itu ia segera ke ruang guru seperti yang di  perintahkan oleh  kedua orang tuanya.

.

.

.

.

.

.

Sampaai bertemu di part selanjutnyaaa.

Sayonaraaaaa 👋👋👋👋

.

.

.

Vomeentnyaa jangan lupaaa yaa❤

Simpanan Mamaku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang