Empat

1.6K 49 0
                                    

Penerbangan pukul 10 pagi ke kota Seoul, korea selatan.

.

.

.

Jihan terlihat gelisah. Sesekali ia mengecek jam tangan yang ia pakai. Tanpa ia sadari ia menggigit pelan bibirnya.

Sehingga memninggalkan bekas yang cukup jelas, Kemerahan.

Papa jihan, Jisoo yang melihat sang putri gelisah pun mendekati Jihan dan mengusap surai blonde milik Jihan.

"Are you okay, Honey?"

Jihan mengangkat kepalanya dan mengulas senyum sebagai jawaban atas pertanyaan sang papa.

Mama Jihan melangkah dengan anggunnya ke arah sang Suami dan anak perempuannya.

Ditangan kanannya sudah ada 3 tiket pesawat beserta passportnya.

Dan jangan lupakan ada sebuah tas yang ia bawa pula.

Tangan cantik Mama Jihan terulur untuk memberikan Passport dan Tiket pesawat milik mereka bertiga "Ini sayang" ujar Mama Jihan, Jeonghan pada suaminya.

Jisoo menerima pemberian Jeonghan dengan senang hati.

Jeonghan melirik ke arah Jihan yang tengah sibuk mengotak-atik ponselnya.

"Jihaann" panggil Jeonghan pada putrinya itu.

Sontak Jihan mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Jeonghan.

"iya ma"

"kamu ga papa kan?"

Jihan mengulas senyumnya sebelum menjawab pertanyaan yang sama seperti dilontarkan Papanya. "iya ma, aku ga papa kok"

Mendengar jawaban dari Jihan. Jeonghan pun mengangguk pelan. "baiklah"

.

.

Jam tangan Jihan telah menunjukan 9:50 berarti mereka sudah menunggu kurang lebih 20 menit.

Jihan semakin gelisah karena 10 menit lagi ia akan pergi ke Korea.

Tetapi, ia masih belum bisa menghubungi kekasihnya, Vernon.

Setidaknya. Izinkan ia bertemu dengan sang pacar untuk terakhir kalinya.

Jihan kembali menggigit bibirnya kasar.

Papa dan Mama Jihan berdiri dari duduknya.

"Ayo sayang kita masuk. 10 menit lagi kita take off loh" ujar Jeonghan pada Jihan.

Jihan berdiri mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan kedua orang tuanya.

Ia menoleh ke kanan dan kekiri sebelum akhirnya benar-benar menatap kedua orang tuanya.

" ada yang kamu tunggu sayang?" tanya Jeonghan yang dibalas langsung dengan anggukan oleh Jihan.

Jisoo mengusap kepala Jihan. "baiklah. Mama sama papa masuk duluan ya. Kami titip salam sama Vernon. Dan kamu jangan sampai telat masuknya"

Jihan mengulas senyumnya bahagia karena kedua orang tuanya sangat mengetahui keinginan putri satu-satunya ini. "iyaa paa, maa. Makasih yaa"

Akhirnya kedua orang tua Jihan terlebih dahulu masuk kedalam pesawat. Meninggalkan Jihan yang tengah menunggu Vernon.

.

.

.

5 menit telah berlalu.

Tetapi, masih saja belum ada tanda-tanda kedatangan Vernon.

Jihan mengulas senyumnya terpaksa.

'dia ga datang? Baiklah' Jihan menghembuskan nafasnya kasar.

Ia kembali menatap jam tangan yang ia gunakan sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya ke arah...

Tetapi, langkah kaki Jihan terhenti.

.

.

.

Sett.

Lengan Jihan ditahan oleh seseorang dari belakang. Sontak Jihan menolehkan kepalanya, melihat pelaku yang telah menahannya.

Pupil mata Jihan membulat sempurna saat melihat seseorang yang berada dihadapannya kini.

"Sorry My Sweety, tadi sangat macet ja...." ucapan Vernon terhenti karena tiba-tiba.

.

.

.

.

Greb.

.

Jihan memeluk tubuhnya dengan erat. "Thank you Vernon"

Vernon mengulas senyumnya dan segera membalas pelukan Jihan.

"makasih buat apa?" tanya Vernon kembali mengerjai Jihan.

Jihan melepaskan kasar pelukannya dan melipat tangannya didepan dada.

"TERSERAH" Ujar Jihan kesal.

.

.

.

Greb.

.

Vernon menarik Jihan kedalam pelukannya. "hahaha I'm sorry my sweety"

"aku bakal kangen banget sama kamu"

Vernon menganggukan kepalanya. "iya aku juga". Ia melepaskan pelukannya pada Jihan dan memegang bahu Jihan. Ditatapnya wajah Jihan dalam-dalam. Begitu pula dengan Jihan.

.

.

.

.

.

Chup.

Tanpa diduga bibir Vernon mendarat dibibir pink milik Jihan.

Mereka berdua menutup mata mereka rapat-rapat. Sepertinya mereka sangat menikmati kegiatan  yang mereka lakukan.

"I love you, my sweety" ucap Vernon setelah mengakhiri kecupan yang diberikannya.

"I love you too Vernon"

.

.

.

.

Aduduhhh part kali ini ada kissingnyaa hahah.

Makasih buat yang udh setiaa nunggin hehe.

Btw, mingyunya bentar lgi muncul yaaaa.

.

.

.

Vomentnya jangan lupaa ❤❤❤

Simpanan Mamaku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang