DuaPuluhSembilan

499 25 4
                                    

Satu bulan berlalu.

.

Hubungan Mingyu dan Jihan semakin membaik. Bahkan lebih baik dari sebelumnya.

Mereka senantiasa bersama dalam keadaan apapun.

Tidak ada pertengkaran yang cukup  berarti bagi mereka.

Mereka tetap saja asik dengan hubungan yang mereka jalani.

Hubungan yang sebenarnya.

Hubungan dari hati mereka tanpa kebohongan sedikitpun.

Mereka saling menyatakan cintanya satu sama lain setelah kejadian mereka bertemu dengan Vernon, mantan kekasih Jihan.

.

.

Tapi, Jihan tetaplah Jihan.

Ia masih memiliki rasa cemburu terhadap para wanita yang mendekati pacarnya, Mingyu.

"Haann~" panggil Mingyu pada Jihan yang tengah dalam mode mengambeknya.

Karena merasa tidak diperdulikan. Mingyu pun mendapat ide nakal didalam pikirannya.

Ia mengulas smirknya dan bersiap-siap melakukan aksinya.

.

.

.

CHUP!

.

Bibir Mingyu dalam waktu singkat mendarat dipipi Jihan.

Walau hanya sebentar tetapi, berhasil membuat Jihan bereaksi dan beranjak dari duduknya.

Mengejar Mingyu yang sudah berlari menghindari amukan Jihan.

.

.

💠💠💠

.

.

Mingyu dan Jihan sampai di taman belakang sekolahnya.

Mingyu yang sudah kehabisan tenaga pun akhirnya memelankan larinya dan berhasil membuat Jihan menangkap basahnya.

"Nahh, dapat kan lo" Jihan memeluk dengan erat agar Mingyu tidak kabur.

Tetapi, karena Mingyu sudah sangat lelah pun akhirnya hanya dapat mengontrol deru nafanya yang berubah tak karuan.

.

.

Hosh.

.

Hoossh.

.

Deru nafas Jihan dan Mingyu terasa begitu berat.

Mengakibatkan dada mereka naik dan turun .

Mingyu yang mulai kehabisan tenaga pun akhirnya menjatuhkan dirinya keatas rerumputan taman belakang sekolahnya itu.

.

.

Bruukkk.

.

"gyu lo ngapain?" tanya Jihan saat melihat Mingyu tertidur diatas rerumputan taman belakang sekolahnya.

Mingyu menutup matanya perlahan dan berusaha mengontrol deru nafasnya. "gue cape han"

"gue juga"

"yaudah sih. Duduk sini sebelah gue" Mingyu menepuk-nepuk rerumputan disebelah tubuhnya yang tengah tertidur.

Jihan pun menuruti perintah Mingyu.

Ia duduk tepat disamping Mingyu.

Mingyu yang merasa Jihan sudah duduk tepat disampingnya pun membuka matanya perlahan dan mengulas senyumnya.

.

.

.

Seett.

.

Dengan tiba-tiba Mingyu menarik tubuh Jihan dan memeluknya dengan erat.

Akhirnya tubuh Jihan berhasil menimpa tubuh kekar milik Mingyu.

Mata Jihan membelalak sempurna karena laki-laki yang tengah menikmati pelukan mereka itu.

Sampai akhirnya Jihan sadar dan memberontak untuk terlepas dari pelukan Mingyu. "Lepas gyu"

Mingyu mengelengkan kepalanya dan kembali menutup matanya. "gini aja han. 5 menit aja"

Jihan mengangukan kepalanya.

Entah apa yang tengah Jihan pikirkan.
Ia dapat dengan mudah mengikuti kemauan Mingyu belakangan ini.

.

.

5 menit berlalu.

Jihan yang sebelumnya diam kini bergerak melepaskan diri dari pelukan Mingyu. "gyu, lepasin"

Tetapi, Mingyu malah mempererat pelukan mereka. "ga. Ga bakal"

.

.

Teett.

.

Teettt.

.

Bell masukan pun terdengar yang berhasil membuat Mingyu melonggarkan pelukannya pada Jihan.

Ia mendudukan dirinya dan mendengus kesal. "udah masukan aja. Padahal perasaan kita baru istirahat deh"

Jihan mengelengkan kepalanya saat mendengar ucapan Mingyu.

Ia berdiri dari duduknya dan menepuk-nepuk roknya yang dihinggapi rerumputan.

Mata Mingyu mengikuti gerakan Jihan dan wajahnya terangkat melihat ke arah Jihan yang tengah berdiri.

"ga usah bengong deh lo. cepetan bangun. Lo mau kita telat masuk kelas?"

Mingyu mengelengkan kepalanya.

"yaudah cepetan" Jihan menyodorkan tangannya dan segera disambut oleh Mingyu.

Mereka berlari menuju kelasnya dengan senyum yang entah sejak kapan mereka ulas.

.

.

.

.

Makin kesini makin gaje yaak 😂😂😂
Makasih buat yg setia baca cerita gajeku ini hahaha.

.

.

Vomentnya jangan lupaa ❤︎❤︎❤︎

Simpanan Mamaku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang