TigaPuluhLima (END)

1.5K 31 3
                                    

Mingyu, Jihan dan Jeonghan sudah berada di ruang tamu rumah Jihan.

Mereka duduk saling berhadapan.

Jihan dan Mingyu duduk bersebelahan dan Jeonghan duduk didepan Jihan.

"mama bisa jelasin sayang"

"mama mau jelasin apa lagi ma?" Jihan mengalihkan tatapannya kearah Mingyu "dan lo. Ga ada tante-tante lain apa. Kenapa harus Mama gue?"

"han, Mingyu ga salah"

"diam Ma. Mama ga usah ngebelain Mingyu. Mama juga salah. Kenapa bisa ngebuat Mingyu jadi simpanan mama. Mama tau kan Mingyu itu pacar Jihan. Tapi kenapa mama malah jadiin dia simpanan mama? Mama ga tau rasa sakit hatinya Jihan gimana? Mama juga ga pernah mikirin perasaan Papa yang sudah mama selingkuhin?"

" Mama ga selingkuh sayang—"

"trus kalo bukan selingkuh, apa maa?"

"oke. Mama jelasin sek—"

CLEK!!

Pintu rumah Jihan terbuka dengan lebar. Menampilkan Papa Jihan, Jisoo yang baru saja pulang kerja.

"Papaaa" teriak Jihan sembari berlari mendekat kearah Jisoo.

Seett!!

Jihan memeluk erat tubuh Jisoo. Disisi lain Jisoo memberikan tas kerjanya pada Maid yang ada sebelum membalas pelukan sang putri.

"kenapa sayang?"

"mama hiks—" Jihan meneteskan air matanya yang berhasil membuat Jisoo binggung.

"mama kenapa sayang?" tanya Jisoo lagi.

Jihan mengangkat pandangannya agar dapat melihat wajah sang papa. "Mama selingkuhhh paaaaa huaaahh" ujar Jihan ditutup dengan tangisan yang membuat Jisoo tertawa.

Jihan menghentikan tangisannya setelah mendengar tawa sang papa yang sangat familiar ditelinganya. Ditatapnya kembali sang papa dengan dahi yang mengerut.

"papa kok ketawa?"

"hahaha. Maaf sayang. Yuk keruang tamu" ujar Jisoo sembari menarik sang putri kembali keruang tamu tempat Jeonghan dan Mingyu duduk.

Jisoo mendudukan dirinya disamping Jeonghan.

Jihan sudah melepaskan pelukannya pada sang papa dan duduk kembali disamping Mingyu.

"jadi kamu ketahuan?" tanya Jisoo pada Jeonghan yang tengah berada disampingnya.

Jeonghan tidak menjawab. Ia hanya mengangukan kepala dengan wajah teduhnya.

Jisoo yang berada disampingnya itupun memeluk tubuh Jeonghan dari samping dan mengusap lembut punggung sang istri.

"udah jangan sedih"

"loh. Kok mama yang sedih. Harusnya kan aku yang sedih. Dan papa. Kok ga marah. Kan mama selingkuh. Trus selingkuhnya itu sama Mingyu lagi. Papa tau kan Mingyu pacar aku"

"iya sayang. Papa tau. Kan papa yang ngerencanain ini semua. Papa ga nyangka aja secepat ini ketahuannya"

"hah! Maksud papa?"

"iya. Papa yang ngerencanain. Awalnya mama ga mau. Tapi akhirnya setelah papa bujuk mama mau juga"

"maksud Papa apaan sih kok aku ga ngerti"

"iya om saya juga ga ngerti" akhirnya Mingyu angkat bicara setelah mendengar penjelasan Jisoo, Papa Jihan.

"jadi gini ceritanya. Kamu kan udah putus sama Vernon kan. Papa seneng banget pas tau kamu putus sama dia—"

"loh kok papa seneng. Kan harusnya—"

"sayang. Dengerin dulu penjelasan papa"

"oke pa"

"kamu tanya kan kenapa papa seneng banget pas tau kamu putus sama vernon. Jawabannya gampang. Karena Vernon bukan cowok yang baik buat kamu sayang"

"maksud papa?. Kalo emang vernon cowok yang ga baik buat aku. Kenapa papa sama mama ga pernah nyuruh aku buat putus sama dia?"

"sayang. Papa sama mama ga sejahat itu. Papa sama mama liat kamu bahagia sama dia. Jadi papa sama mama cuman nunggu sampai kamu sadar kalo dia bukan orang yang tepat"

"memangnya papa punya bukti kalo vernon itu orang yang ga baik?. Papa tau kan kalo dia itu sayang sama aku"

Jisoo mengangukan kepalanya dan mengambil sebuah amplop pada laci meja ruang tamu dihadapanya.

Ia mengeluarkan beberapa lembar foto dan menaruhnya didepan Jihan.

"kamu tau siapa dia?" tanya Jisoo pada Jihan yang tiba-tiba saja terdiam saat menatap kumpulan foto-foto dimana terpampang jelas wajah Vernon yang tengah bersama dengen beberapa wanita dan ada pula foto dimana Vernon tengah meneguk minuman keras.

"sayang" panggil Jisoo menyadarkan lamunan putrinya.

"hah. Iya pa?"

" selama dia pacaran sama kamu. Papa selalu nyuruh bawahan papa untuk ngikutin kalian kemanapun. Sampai akhirnya kamu pindah kesini. Dan dia—" Jisoo menghembuskan nafasnya kasar sebelum melanjutkan ucapannya." —Dia semakin buruk disana. Tak perduli dengan waktu lagi. Dan Ia terus saja berkeliaran mencari mangsanya"

"trus kenapa dia datang lagi pa kalo dia ga sayang sama aku?"

"kamu masih ingat card yang kamu kasih kedia?"

Jihan mengangukan kepalanya.

"berapa isinya?"

"sekitar 50Juta dollar pa"

"sebanyak itu ya? Tapi, kamu tau ? Uang itu habis. Dan dia datang kemari untuk meminta kembali uang yang lebih darimu sayang"

"jadi dia ga bener-bener sayang sama aku pa?"

"dia sayang sama kamu. Tapi, dia jauh lebih sayang sama harta kita sayang"

Jihan menangkup wajahnya dengan telapak tangannya. Ia tidak menyangka bahwa Vernon seperti itu dibelakangnya padahal dulu ia sangat mencintai laki-laki itu.

Mingyu yang sedari tadi mendengar segala penjelasan Jisoo pun akhirnya mengerti perasaan Jihan.

Ia mengusap punggung Jihan dengan lembut agar Jihan dapat sedikit merasa baik.

"dan kamu nak Mingyu"

"iya tante"

"maaf ya selama ini tante jadiin kamu simpanan tante. Semua ini buat anak tante satu-satunya yaitu Jihan. Tante sama Om ga mau dia dapat pasangan seperti Vernon. Dan sekarang tante sama Om yakin kamu yang terbaik"

Senyuman terlukis indah pada wajah Mingyu, Jihan dan kedua orang tua Jihan.

.

.

.

.

Akhirrnyaaaaaaaaaa slsy jugaa^^

.

.

Maafin cerita endnyaa ga banget hahahaha.

.

.

Pliss jangan minta boncap. Karena diriku tidak bisa mengabulkannya hahaha.

Simpanan Mamaku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang