TigaPuluhEmpat

590 20 0
                                    

Dua bulan berlalu.

Hubungan Jihan dan Mingyu semakin membaik dan romantis.

Seperti halnya sekarang ini.

Mereka tengah berkencan di sebuah Caffe yang tidak jauh dari sekolahan mereka.

Setelah pulang sekolah tadi mereka bergegas ke Caffe tersebut untuk berkencan.

Jihan duduk tepat disamping Mingyu dengan kepalanya yang ia sandarkan dibahu Mingyu. Tangannya asik memainkan ponsel Mingyu yang sedari tadi tak lepas dari genggamannya.

Dan Mingyu merangkul tubuh Jihan sembari memperhatikan wajah Jihan dari dekat.

"Han"

Jihan berdeham sebagai jawaban dari panggilan Mingyu.

"han" panggil Mingyu lagi dengan sedikit keras.

"apa sih?" Jihan menjawab tanpa menoleh kearah Mingyu. Hal itu membuat Mingyu kesal dan menarik ponselnya dari tangan Jihan.

Seett!!!

Dimatikannya ponsel itu dan segera ia masukan kedalam saku.

"kenapa diambil gyuuuu? "

"biarin. Siapa suruh kacangin gue?"

Jihan memasang wajah sedihnya agar dapat memuluhkan hati Mingyu. Tetapi, bukan Mingyu namanya kalau ia dapat dengan mudah luluh pada Jihan.

"kenapa?" tanya Mingyu dengan wajah tak bersalahnya.

Jihan yang tak berhasil membuat Mingyu luluh itupun tanpa sadar meneteskan air matanya.

"huaaahh. Mingyyuuuu" Jihan menangis dengan kencang sehingga membuat seisi Caffe menatap kearahnya dan Mingyu.

Mingyu pun dibuat kebinggungan dan segera memeluk tubuh Jihan.

"cupp cupp. Udah nangisnya dong haann"

Jihan mengelengkan kepalanya. "ga. Lo jahaaattt huaaahhh"

"loh kok gue yang jahat. Yang dikacangin kan gue"

Jihan menghentikan tangisannya dan mengusap air matanya kasar.

"yaudah pinjamin lagi ponsel lo"

"ga"

"gue nangis lagi nih yaaa"

"yaudah. Yaudah nih" Mingyu menyodorkan kembali ponselnya dan disambut bahagia oleh Jihan.

"yeaaayyy"

.

.

💠💠💠

.

.

"gue anter ya" ujar Mingyu pada Jihan yang tengah siap-siap untuk pergi dari caffe itu.

"ga usah gyu. Gue kan dijemput supir"

Mingyu mengangukan kepalanya dan mencium kening Jihan. "hati-hati yaa"

Jihan mengulas senyumnya dan mengangukan kepalanya sebagai balasan untuk ucapan Mingyu tadi.

Ditatapnya punggung Jihan yang perlahan menghilang dari pandangannya.

Ia kembali duduk dikursi Caffe itu untuk menunggu seseorang yang memiliki janji dengannya.

.

.

💠💠💠

.

.

"DORRR"

"Akkhhh" pekik Mingyu saat Orang yang ia tunggu datang mengejutkannya.

Orang itu tertawa dengan elegannya sembari duduk dihadapan Mingyu yang berusaha mengatur nafasnya.

"hahaha. Maaf Honey"

"iya tante ga papa kok"

"sudah lama nunggunya"

Mingyu mengelengkan kepalanya, bohong. Ia sudah menunggu lebih dari 2 jam di Caffe itu dan ia malah mengelengkan kepala saat ditanya hal seperti itu.

"syukurlah. Kamu sudah makan?"

"sudah kok tante"

"serius nih?"

"iya tante"

"yaudah. Pesen Minum aja gih lagi kan mau nemenin tante ngobrol"

Mingyu mengangukan kepalanya dan segera memanggil waiterss yang ada dicaffe tersebut.

.

.

💠💠💠

.

.

"cewek kamu baik juga ya ternyata"

Mingyu mengangukan kepalanya dan mengulas senyumnya. "iya tante. Aku aja ga nyangka dia bakal nerima gitu aja"

"kamu harus pertahanin cewek kaya gitu"

"iya tante pasti"

.

Tante Han alias Jeonghan, Mama Jihan menatap kearah sebuah dompet disisi Mingyu.

Dompet berwarna baby blue yang sangat identik oleh seorang perempuan.

Ia pun menatap kearah Mingyu yang tengah menyeruput Milkshake pesanannya.

"gyu"

"iya tante"

"itu dompet siapa?" tanya Jeonghan sembari menunjuk sisi kanan Mingyu yang sebelumnya diduduki Jihan.

Mingyu pun menatap kearah yang Jeonghan tunjuk. "ahh. Ini punya Jihan tante" ujarnya sembari mengangkat dompet berwarna baby blue itu.

"oh gi—"

Belum sempat Jeonghan menyelesaikan ucapannya tiba-tiba saja Jihan datang menghampiri kearahnya dan Mingyu.

"Sayangg. Dom—"

DEG!!

Detak jantung Jeonghan berdetak tak karuan saat melihat Jihan tengah berdiri tepat dihadapannya. Menatap tak percaya kearahnya.

"ini dompetmu" ujar Mingyu sembari menyodorkan dompet Jihan pada pemiliknya.

Ia sedikit binggung saat melihat Jihan tak bergeming sedikitpun.

Tatapan Jihan mengarah pada Tante Han yang juga menatap kearah Jihan.

"Mamaaa!!! " pekik Jihan yang berhasil membuat Mingyu membulatkan matanya.

.

.

.

.

Halluu am hereeee.

Yang kangen mana suaranyaaaaaa

Krik.

Krik.

Krik.

Sekian dan terimakasih. 😂😂😂

.

.

Vomentnya jangan lupa yaa^^

Simpanan Mamaku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang