DuaPuluhTiga

520 30 3
                                    

Sudah 1 bulan berlalu.

.

Entah karena apa.

Mingyu dan Jihan menjadi sangat dekat.

Mereka benar-benar seperti sepasang kekasih belakangan ini.

Mingyu tak segan-segan untuk merangkul atau mengenggam tangan Jihan.

Dan Jihan tidak lagi merasa risih akan hal itu.

Mereka sering kali melemparkan canda tawa mereka yang membuat semua orang iri pada mereka.

.

.

Sudah 30 jam.

Mingyu dan Jihan duduk di pinggir sungai han.

Mereka duduk berdekatan.

Dan tangan Mingyu setia merangkul tubuh Jihan.

"Gyu~" panggil Jihan.

Mingyu berdeham sebagai balasannya.

"Vernon. Udah ga dibisa dihubungin lagi" ujar Jihan yang berhasil membuat Mingyu memasang wajah tak sukanya.

Dilepaskannya pelan-pelan rangkulannya pada Jihan.

"terus?"

"terus apanya?" tanya Jihan setelah matanya berhasil menatap kearah Mingyu.

"ga papa"

Jihan mempoutkan bibirnya setelah mendengar ucapan Mingyu yang terkesan mengesalkan saat ini.

.

.

10 menit berlalu.

Mingyu dan Jihan terdiam dalam pikiran mereka masing-masing.

Langit sore sudah mulai menghilang.

Karena waktu telah menunjukan pukul 6 sore.

Mingyu menoleh kearah jam tangan yang ia pakai.

Entah kenapa Jihan pun ikut melihat kearah yang sama.

'kok aku baru liat jam tangan Mingyu. Itu kan jam tangan mahal' ujar Jihan didalam hatinya.

Mingyu membelalakan matanya kaget karena waktu telah menunjukan pukul 6 sore.

Ia beranjak dari duduknya. Sehingga membuat Jihan mau tak mau mengangkat pandangannya.

"Han, gue duluan yaa. Gue ada urusan" ujar Mingyu yang terkesan buru-buru.

Jihan pun hanya mengangukan kepalanya dan menatap Mingyu yang perlahan mulai hilang dari pandangannya.

'mau kemana dia? '

.

.

💠💠💠

.

.

"Maaf saya telat tante" ujar Mingyu pada seorang wanita yang duduk tepat disamping meja bar.

Seorang wanita yang sebenarnya ialah Jeonghan itu pun menolehkan pandangannya ke arah Mingyu yang tengah berdiri disampingnya.

Ia menyeruput minuman yang ada dihadapannya. "ga papa kali Honey. Sini Duduk" ujar Jeonghan sembari menepuk kursi disampingnya.

Dan segera Mingyu duduk tepat disamping nya.

"kenapa kamu telat?" tanya Jeonghan sembari menatap Mingyu yang temgah menunduk bersalah.

"tadi..." Mingyu menelan salivanya kasar sebelum melanjutkan ucapannya. " saya abis jalan tante. Terus lupa kalau kita janjian"

Jeonghan mengangukan kepalanya dan menangkat dagu Mingyu agar wajah Mingyu menatap kearahnya. "kayanya kamu kecapean"

Mingyu mengangukan kepalanya. "iya tante. Tadi saya lari kesini. Soalnya Bus yang kearah sini sudah jalan 30 menit yang lalu"

Jeonghan menyeruput kembali Minumannya dan menekan sesuatu diponselnya. "berikan alamatmu" ujar Jeonghan sembari serius menatap kearah ponselnya

.

DEG!

'apa tante Jeonghan akan melaporkanku kepolisi' ujar Mingyu didalam hatinya.

Tanpa sadar ia melamun memikirkan hal itu.

Dan.

Disisi lain, Jeonghan binggung karena Ucapannya tidak ditanggapi oleh Mingyu pun menoleh kearah Mingyu.

Ia mengulas Senyumnya setelah melihat Mingyu yang tengah melamunkan hal yang ia sendiri tidak mengetahuinya.

Tangannya terulur untuk menepuk pundak Mingyu.

.

Puk.

"Mingyu~"

Mingyu tersadar dari lamunannya dan menatap ke arah tante Jeonghan "a-ah iya tante"

"alamat kamu dimana?"

"buat apa ya tante?" tanya Mingyu dengan hati-hati.

Jeonghan menaruh Ponselnya diatas meja bar itu dan segera mengenggam tangan Mingyu.

"tante mau kirimin motor kerumah kamu"

"hah" pekik Mingyu kaget.

"kenapa sayang?" tanya Jeonghan pada Mingyu.

Mingyu mengigit bibir bawahnya. "bukankah itu terlalu berlebihan tante?"

Jeonghan mengelengkan kepalanya dan mengeratkan gengaman tangannya pada Mingyu. "ga kok. Ga sama sekali. Lagi pula kalau kamu tante kasih motor kan kamu bisa lebih cepat sampai kalau tante hubungi"

Mingyu terdiam setelah mendengar ucapan Jeonghan.

Ia menatap ke arah Jeonghan. Ia cukup binggung harus berkata apa sekarang.

Ia bukan laki-laki penggila harta.

Tapi,

Bukankah ucapan Jeonghan Benar.

Ia sering kali telat menemui Jeonghan dengan penyebab tidak adanya kendaraan umum saat itu.

"gimana?"

"baiklah tante. Alamat saya dixxxxxxxxxxx"

"oke, besok pagi motor kamu udah sampai dirumah kok. Jaga baik-baik yaa"

"iya tante"

.

.

.

.

Istrinya holkay mah bebasss. 😂😂😂

Double Post hari ini. Because cerita ini ada diperingkat 882 dalam ROMANCE.

Gomawoo yang udh setia baca ceritakuu 😙😙😙
.

.

Vomentnya jangan lupaaa ❤❤❤

Simpanan Mamaku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang