SembilanBelas

602 28 3
                                    

Waktu telah menunjukan pukul 3 malam.

Bukankah ini waktu dimana semua orang sudah tertidur pulas dikasurnya.

Tetapi,

Entah apa yang sedang dipikirkan oleh Mingyu.

Matanya masih terbuka dengan lebarnya tanpa ada rasa kantuk yang ia rasa.

Ia merebahkan tubuhnya diatas kasur dan melipat tangan kirinya sebagai bantalan.

Matanya menatap Kartu nama yang sedang ia pegang dengan tangan kanannya.

Selang beberapa lama ia bangun dari tidurnya dan mendudukan dirinya ditengah-tengah kasur. 'apa aku terima aja ya tawaran tante Jeonghan. tapi, gimana dengan Jihan' batin Mingyu sembari mengacak surai hitamnya. Ia sangat ingin menerima tawaran Tante Jeonghan. Tapi, ia sadar jika ia sudah memiliki Pacar, Jihan.

Ia segera kembali tidur dan kali ini benar-benar tidur.

.

.

.

💠💠💠

.

.

.

Drrtt.

.

Drttt.

.

Ponsel milik Jihan bergetar diatas nakas.

Membuat Jihan yang baru selesai menggunakan baju seragamnya menghentikan kegiatannya dan duduk disisi kasur.

Jihan mengambil ponselnya. Dan tertera nomor yang ia tak kenal. 'nomor siapa ini?' ujar Jihan didalam hati.

Ia pun meletakan kembali ponsel nya diatas nakas tanpa mengangkat panggilan telpon tersebut.

.

.

💠💠💠

.

.

"Morning Pa" ujar Jihan pada Papanya yang sedang asik membaca koran seperti biasa.

"pagi sayang" balas sang papa.

Papa Jihan, Jisoo melipat semula koran yang ia baca tadi.

Ia menyeruput kopi yang dibuat oleh Jeonghan, sang istri.

"gimana sekolah kamu sayang?" tanya Jisoo pada Jihan sembari mengusap kepala sang anak yang sudah duduk tepat disampingnya.

Jihan menoleh kearah Jisoo dan melemparkan senyuman termanisnya kepada Papanya itu. "baik-baik aja kok pa" ujar Jihan.

Jisoo mengulas senyumnya sebelum berbicara kembali dengan sang Anak. "syukurlah. Pagi ini mau diantar papa ga?" tanya Jisoo yang segera dibalas angukan semangat oleh Jihan.

"baiklah. Ayo" ujar Jisoo sembari berdiri dan diikuti oleh sang anak.

"Mama~, Jihan kesekolah ya~ sama Papa" Ujar Jihan pada Mamanya yang tengah sibuk didapur.

"iya~. Hati-hati sayang~" balas sang Mama, Jeonghan.

.

.

💠💠💠

.

.

30 menit berlalu~

.

Jihan telah sampai didepan gerbang sekolahnya.

Ia segera membuka seltbellnya dan menoleh kearah sang Papa. " Pa, aku sekolah dulu ya" ujar Jihan sebelum keluar dari mobil.

.

Sett.

.

Belum sempat Jihan keluar dari mobil sang Papa.

Papanya menarik lengan Jihan.

Alhasil Jihan kembali terduduk dikursi mobil.

"kenapa pa?" tanya Jihan.

"mana ciumnya?" ujar Jisoo.

"iss Papa, aku kan udah gede"

"loh, apa hubungannya coba"

"yaudah deh"

.

CUP!

.

Bibir Jihan mendarat dipipi sang Papa, Jisoo.

"yaudah keluar sana"

"ihh, ngusir aku ya Pa" ujar Jihan sembari mempoutkan bibirnya.

Membuat Jisoo terkekeh.

Dan

.

CUP!

.

Bibir Jisoo mendarat dikening sang anak. "Maaf yaa sayang. Yaudah sana sekolah" ujar Jisoo.

Jihan mengangukan kepalanya. Dan segera keluar dari mobil hitam milik Papanya. "dadaaah Paaaa" ujar Jihan sembari melambaikan tangannya pada mobil sang Papa yang sudah bergerak meninggalkan gerbang sekolahnya.

Jihan membalikan tubuhnya.

Dan

.

Sett.

.

Tepat didepannya berdiri seseorang yang menutup jalannya.

Jihan mengangkat kepalanya untuk melihat seseorang itu.

.

DEG!

.

"weehh. Ngapain lo didepan gue" ujar Jihan sembari memuluk dada laki-laki dihadapannya yang sebenarnya adalah Mingyu, Pacar Bohongannya.

Mingyu tertawa melihat ekspresi Jihan. "Hahaha. Maaf. Maaf. Btw, tadi diantar sama siapa?" tanya Mingyu.

"sama Papa" jawab Jihan sembari berjalan meninggalkan Mingyu yang masih setia berdiri ditempat yang sama.

" ohh gitu" ujar Mingyu sembari mengangukan kepalanya dan berfikir sebentar. Tetapi, disisi lain Jihan yang melihat Mingyu melamun pun mengulas smirknya dan pelan-pelan kabur dari hadapan Mingyu.

Selang beberapa menit Mingyu masih belum sadar Jihan sudah pergi meninggalkannya. Saat ia sudah sadar Jihan sudah tidak ada didepannya. "Yakk!!! Jihan Tunggu" teriak Mingyu sembari berlari mengejar Jihan yang sudah hampir sampai dikelas mereka.

.

.

.

.

Mauu banget dah punya papa kek Jisoo u, u

.

.

Vomentnya jangan lupaa yaa ❤❤

Simpanan Mamaku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang