DuaPuluhDua

555 29 1
                                    

Mingyu dan Jihan berjalan berdampingan seperti hari-hari sebelumnya.

Sudah 20 menit berlalu.

Entah apa yang mereka bicarakan sejak tadi.

Jihan hanya mengangukan kepalanya sebagai balasan dari ucapan Mingyu yang entah kapan berakhirnya.

Mingyu menatap jam tangannya. "Han. Gue duluan ya"

" udah mau kerja?

"iya nih"

Jihan mengangukan kepalanya dan berdeham pelan. "yaudh hati-hati" ujarnya sembari melambaikan tangannya pada Mingyu yang sedang berlari.

.

.

💠💠💠

.

.

"Aku pulaangg" ujar Jihan setelah masuk kedalam rumahnya. "Ma~, Pa~" panggil Jihan.

Tetapi, tidak ada jawaban.

Jihan terdiam sejenak seperti sedang memikirkan suatu hal.

'ahh. Aku baru ingat Mama sama Papa lagi diluar negeri' ujarnya didalam hati.

.

.

Bruk.

Jihan menghempaskan kasar tubuhnya diatas Sofa.

Tangannya merogoh ponselnya yang berada didalam tas.

Ia menekan berkali-kali ponselnya dan meletakan ponselnya didekat telinga.

.

Tutt.

.

Tuttt.

.

Panggilan yang ia lakukan tidak diangkat oleh seseorang diseberang sana.

'Kamu dimana sih sayang. I miss you So Much' ujar Jihan didalam hatinya sembari menatap ponselnya.

Entah sudah berapa kali ia menghubungi sang pacar.

Tetapi, tak kunjung dapat balasan.

Hal itu membuat Jihan perlahan-lahan menyerah.

Ia ingin sekali kabur dan kembali ke amerika untuk bertemu sang pujaan hatinya itu.

.

.

💠💠💠

.

.

Drttt.

.

Drrrttt.

.

Sebuah ponsel diatas sebuah meja kerja terlihat bergetar.

Pemiliknya yang tidak lain ialah Jisoo mengangkat telpon tersebut.

"Hallo"

"....."

"sudah ku duga"

"......."

"terus ikuti dia"

.

Bipp.

Jisoo meletakan kembali ponselnya diatas meja kerjanya.

.

Simpanan Mamaku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang