1

557 11 0
                                    

Kenyamanan yang kamu berikan mengalahkan kebencianku padamu

---

"Makanya, kalo gabisa berantem gausah berantem!," Reina terus mengoceh sambil mengobati wajah milik Farel yang lebam akibat berkelahi.

"Udah tau gabisa berantem malah sok berantem. Pengen banget jadi pahlawan apa?," Ujar Reina sambil membereskan kotak P3K di ruang UKS.

"Kenapa lo jadi berisik banget sih?! Udah kan?," Kata Farel lalu beranjak dari ranjang UKS.

"Kenapa gue harus ketemu dia tuhan?" Ucap Reina mengusap wajahnya gusar.

Reina merapihkan ranjang UKS yang ditempati Farel, lalu pergi keluar menuju kelasnya.

"Reina lo darimana aja?"

"Gue abis dari UKS" Reina duduk lelah dibangkunya.

"Siapa yang sakit? Lo? Yang mana?" Rara teriak histeris tepat di telinga Reina.

"Ra, udah deh. Lo terlalu lebay" Ucap Reina yang mengusap telinganya akibat teriakan Rara.

"Anju! gue baik nanya keadaan lo" Rara menoyor kepala Reina.

"Hehe, makin sayang! Gue abis ngobatin Farel"

"Hah?! demi apa? Farel?!" Teriak Rara tepat di telinga Reina. Lagi.

"Raraaa! gendang telinga gue pecah!" Teriak Reina tak kalah histeris.

Untung dikelas Reina sepi karena ini jam istirahat. Sekarang hanya ada murid polos yang membawa bekal.

"Sorry, Ciee udah mulai deket sama calon?"

"Sshhht" Ucapan Rara terpotong karena Reina membekap mulutnya Rara.

"Berisik banget sih lo, itu juga gue terpaksa" Ujar Reina sambil menatap sengit ke arah Rara.

"Okey" Ucap Rara terkekh sambil mengangguk paham.

Kriinggg, Kriiinggggg,,,

Seluruh murid di SMA Cendrawasih masuk ke kelasnya masing-masing. Reina dan Rara pun duduk di bangkunya masing-masing.

"Pak Jay OTW bro!"

"Mana lagi tuh anak, udah jam masuk masih keluyuran." Gumam Reina.

"Pagi," Ucap Pak Jay yang masuk ke kelas dengan suara berat.

"Pagi, pak"

"Buka halaman 146-" Pak Jay yang sedang memberikan tugas itu seketika terdiam dan menatap tajam ke arah pintu.

"Misi pak" Farel yang baru saja datang tanpa hormat langsung duduk dibangkunya. Disamping Reina.

"Dari mana kamu Farel?" Tanya Pak Jay.

"Abis dari toilet pak" Jawab Farel santai.

"Alasan! saya udah lelah lawan kamu. Sekarang kamu berdiri di depan sini dengan kaki diangkat satu dan tangan kamu yang menjewer telinga!" Tegas Pak Jay.

"Tapi pak-"

"CEPAT!" Ucap Pak Jay dengan lantang.

Farel menatap Pak Jay sengit lalu bangkit dan berdiri di depan kelas.

"Gue aduin Papi nanti lo. Dasar tua!" Gumam Farel yang mengutuki Pak Jay.

"Kasian deh anak yayasan kena hukum" Ledek Reina yang dibalas tatapan tajam dari Farel.

--

Reina membereskan dengan cepat buku-bukunya dan ingin segera pulang ke rumah. Tapi aktivitasnya terhenti ketika Farel menghampirinya.

Reina [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang