56

78 3 0
                                    

Kerelaanku lebih besar ketika kamu keluar dari hati aku
daripada masuk ke hati orang lain

---

Malam minggu yang ditemani bintang bertebaran di langit membawa keindahan tersendiri bagi bumi tercinta. Ditambah lagi dua insan yang tengah asik bermesraan di taman belakang rumah Reina. Sedikit demi sedikit Reina merasakan ketulusan dari seorang Farel. Perlakuan seperti dulu kini kembali lagi. Farel yang dulu pun kembali lagi, walaupun dengan tampilan yang berbeda. Padahal baru kemarin Kintan curhat padanya tentang hubungan mereka yang kandas. Lalu hari ini Reina malah berduaan bersama Farel. Seolah-olah Reina menjadi musuh dalam selimut.

"Kamu ngapain sih kesini malam-malam?"

Farel yang tengah bersandar dan memejamkan matanya hanya menjawab singkat.

"Saya kangen sama kamu"

Reina melotot. Pandangannya kini beralih kolam renang itu. Jantungnya berdegup sangat kencang. Ada apa ini? bukankah rasa cintanya ke Farel sudah hilang? lalu ini rasa apa?

"Kamu tau gak sih, kemarin Kintan itu datang ke rumah saya. Dia curhat"

"Curhat apa?" tanya Farel santai.

"Tentang kamulah, kamu ngapain sih putusin dia? Padahal kan sebentar lagi kamu menikah?"

Farel mengubah posisi duduknya menjadi tegap dan menghadap ke arah Reina.

"Saya tanya sama kamu. Apa yang kamu lakukan jika kamu tidak mencintai orang yang akan menikahi kamu?" tanya Farel.

Pertanyaan yang sama seperti Kintan kemarin.

"Ya saya mencoba jujur walaupun saya tau dia akan sakit hati" jawab Reina.

Jawaban antara Kintan dan Reina hampir sedikit mirip. Keduanya memang berpikir panjang tentang pernikahan.

"Itu yang sedang saya lakukan"

Reina mengkerutkan dahinya bingung, " Maksudnya?"

Farel menghembuskan napasnya gusar. Tak percaya bahwa ia akan mengatakan hal ini.

"Hati saya harus pulang pada orang yang tepat. Dan kamulah orangnya"

"Kamu bercanda"

"Saya serius, saya akan tepati janji saya untuk menikahi kamu. Saya akan membahagiakan kamu dan kedua orang tua kamu yang tidak sempat menyaksikan pernikahan kita. Rei, saya tau ini mendadak. Tapi saya jatuh cinta sama kamu semenjak kita ketemu lagi. Saya rasa kamu memang punya magnet kuat untuk narik saya agar kembali di kehidupan kamu" ucap Farel.

"Enggak, gak bisa Rel. Kintan gimana?" balas Reina dengan nada gemetar akibat menangis.

"Kamu tidak perlu memikirkan Kintan. Apa salah kalau saya memperjuangkan hak saya untuk menikahi kamu?" ucap Farel untuk meyakinkan Reina.

Gadis itu masih menangis. Antara bahagia dan sedih.

"Jadi gimana kamu mau kan kembali sama Saya? Kita menikah dan punya anak. Saya janji saya akan bahagiakan kamu." tanya Farel.

"Jahat rasanya kalau saya menerima kamu sedangkan ada orang lain yang masih mengharapkan kamu. Apalagi orang itu telah bercerita semuanya tentang kisah cinta kalian, itu artinya ia percaya sama saya. Tapi saya seperti musuh dalam selimut baginya. Saya tidak ingin menyakiti Kintan." balas Reina.

Reina masih diam tak percaya. Pipi mulusnya banjir karena kebasahan air matanya.

"Apa itu artinya kamu menolak lamaran saya?" tanya Farel.

Reina [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang