35

126 6 2
                                    

Biarkan aku jadi yang terhebat
Jadilah kamu kekasih yang kuat
Genggam tanganku bernyanyi bersama
Karena kamu kekasih terhebat

-Now Playing Kekasih Terhebat by Anji-

---

"Halo, lo udah di depan?"

"..."

"Semua udah siap, ya?"

"...."

"Lo langsung masuk aja"

Saat ini tepat pukul 23.58 WIB. 2 menit menuju tanggal 22 Desember 2018. Hari spesial bagi Reina yang kini sedang tertidur lelap. Suara bising terdengar dari luar pintu kamar Reina. Tapi hal itu kalah karena Reina sangat menikmati mimpi indahnya.

"Semua udah siap, ya?"

Rio dan Reza mengacungkan jempolnya. Fakri hanya diam sambil memegang kue ulang tahun bertuliskan HBD REINA ANJAYA PUTRI. Ya, ada Reza disini. Dia sudah pulang dari surabaya.

Rara memberi kode agar semua tenang. Dan mulai membuka pintu. Terlihat wajah tenang Reina yanh sedang tertidur. Batin Reza bergetar saat melihat gadisnya.

"Udah jam 12 nih," bisik Rio.

"Ayo, siap ya. 1, 2, 3..."

"Happy Birthday To You, Happy Birthday To You, Happy Birthday Happy Birthday Happy Birthday To You..."

Reina tersentak kaget saat melihat teman-temannya datang dan memberikan kejutan untuknya. Tangisnya pecah saat tatapannya beralih melihat tubuh tinggi itu. Reza disini dengan tangan yang memegang 1 bucket bunga dan boneka besar.

Reina duduk di pinggiran kasurnya. Lalu Fakri menghampiri dan berlutut di depannya. Menyodorkan kue yang ia pegang agar lilin yang menyala di tiup oleh Reina.

"Make a wish dulu dong,"

Reina tersenyum lalu memejamkan matanya. Berdoa apa yang ia inginkan di umur barunya. Berharap semoga Allah mendengarkan doanya dan mengabulkannya.

Fakri menatap tenang melihat wajah Reina. Jantungnya bergetar melihat kecantikan Reina sedekat ini. Fakri tersenyum getir ketika menyadari bahwa dirinya tak akan pernah bisa memiliki Reina. Fakri sadar bahwa sejauh apapun dirinya berjuang, hasilnya akan tetap sama. Reina akan memilih yang lain dan menganggap dirinya sebagai sahabat.

Reina membuka matanya lalu meniup lilin itu sampai mati. Tepukan menggema di kamar Reina. Tak lama kemudian, Tante Linda datang sambil membawa kue yang ia buat.

"Selamat ulang tahun Sayangku,"

Reina tersenyum saat melihat Tante Linda ingat dengan hari ulang tahunnya.

"Tiup dulu dong," ucap Tante Linda.

Reina meniup lilinnya lalu menyeka air matanya. Malam ini ia sangat terharu melihat orang-orang terdekatnya kini berada di depannya.

"Yeaahh, selamat bertambah umur cantik," ucap Tante Linda sambil mencubit gemas pipi Reina. "Semoga panjang umur, sehat selalu ya. Jangan nangis lagi ya, kan Reza udah pulang tuh." ejek Tante Linda.

"Apaan sih, Tante"

"Kemarin males kemana-mana. Sampe Rara bosan tuh dirumah mulu karna nurutin kamu. Sekarang ada Reza, sekarang penuhin deh kemauan kamu." ucap Tante Linda.

"Ih Tante jangan gitu dong, aku malu tau"

"Tolong Tante gantian, daritadi saya perhatiin Reza udah gak sabar karna nungguin Tante. Apalagi tangannya pegal megang boneka besar tuh," ucap Rio.

Ah, Rio memang pengertian. Batin Reza.

Tante Linda mempersilahkan Reza untuk berbicara pada Reina. Lalu Reza menghampiri Reina dan berlutut seperti tadi Fakri. Tersenyum dan menatap serius ke arah Reina.

Jantungnya berdebar. Melihat Reza se-serius ini. Apalagi Reza datang di waktu yang tepat. Puncak kerinduan Reina terobati dengan kehadiran Reza disini.

"Oke semuanya diam, akan ada acara sakral disini" ucap Rio yang mengundang tawa.

Fakri menghembuskan nafasnya. Ia benci momen seperti ini. Melihat gadis yang ia jaga selama ini akan berpaling ke orang lain. Tapi ini takdir. Fakri lah yang menyarankan dan mendukung Reza agar memperjelas statusnya dengan Reina.

"Hey, jangan nangis dong." ucap Reza saat melihat Reina menutup wajahnya dengan kedua telapaknya. "Maaf ya gue bohong. Gue bilang pergi seminggu, tapi nyatanya hari ke-3 gue udah di jakarta. Gue kangen lo, Na. Percaya gak? gue sampe berantem sama ketua gue karna berhari-hari gue gak megang hp. Gue khawatir kalo gak ngehubungin lo. Hmm,,,, Kayaknya udah ketebak deh, ngapain gue disini sekarang.."

Reza menarik lembut tangan Reina lalu menggenggam erat satu tangan Reina. "Lo mau gak jadi pacar gue?" lanjutnya.

Tangis Reina pecah seketika. Reza menyatakan cintanya. Dia benar-benar tak percaya dengan apa yang dia dengar. Tak ada kata yang bisa diucapkan selain mengangguk. Tentu Reina menerima tawaran itu dan akan melukis kenangan indah bersama Reza kelak. Semuanya bersorak ketika Reina menerima tawaran Reza dan telah resmi menjadi pacar Reza.

Reza mengekspresikan wajahnya senang. Tetap tenang walaupun saat ini juga ia ingin sekali loncat kegirangan. Akhir dari penantian dan perjuangannya selama ini. Tak bisa diungkapkan dengan kata-kata bagaimana perasaannya kini. Terutama saat melihat Reina mengangguk memberi jawaban.

Saat ini sudah pukul 03.55 pagi. Rara, Fakri, Rio dan Tante Linda pun terlelap di ruang tamu. Mereka tertidur pulas dengan posisi duduk. Tapi tidak dengan Reina dan Reza. Mereka masih asyik mengobrol dan menikmati hari pertama mereka resmi berpacaran.

"Kamu gak rindu aku waktu aku gak ngabarin kamu?" tanya Reza.

"Apasih, jadi kaku gini deh. Tadi juga ngomongnya pake gue-lo" ucap Reina sambil terkekeh.

Reza menggaruk kepalanya gatal seraya tersenyum canggung. "Ya kan biar romantis aja gitu," ucapnya.

"Maaf ya, aku bohong kalo aku bilang pergi seminggu." lanjutnya.

"Jahat banget asli,"

"Aku cuma pengen kasih surprise aja buat kamu, sumpah" ucap Reza sambil mengacungkan jempol dan jari telunjuknya.

"Tapi kan bikin kangen," ucap Reina lalu melipat kedua tangannya di dada. "Nyebelin banget. Kan aku bosan dirumah terus. Biasanya kan pergi sama ka—" Reina menyadari bahwa ucapannya barusan akan membuat dirinya malu.

Reza sudah memasang ekpresi siap ingin mengejek Reina. Akhirnya Reina menyadari bahwa Reza orangnya ngangenin.

"Aku tau kok, aku ngangenin dan juga ganteng" ucapnya percaya diri.

Reina masih membuang arah wajahnya. Berusaha menutupi rasa malunya. Baru beberapa jam yang lalu mereka resmi berpacaran, tapi Reina sudah berani mengungkapkan perasaannya.

Lalu tangan Reza terulur menarik tangan Reina membuat gadis itu menatap ke arahnya. Reza kaitkan jari jemarinya dengan jari jemari Reina. Kemudian mengelus lembut. Sontak membuat jantung Reina terasa ingin meledak. Sentuhan lembut Reza membuat dirinya rileks dan nyaman. Setelah sekian lama tangan ini hanya menggenggam angin lalu.

"Sebenarnya ada satu hal yang kamu belum tau tentang aku, Na"

"Apa?" tanya Reina.

Reza masih mengelus-elus lembut tangan Reina. Lalu tersenyum simpul.

"Akulah sosok Mr.X yang kamu cari selama ini."

---

follow me on Instagram @ichaajnnh
Jangan lupa vote, komen, dan beri saran ke temanmu agar membaca cerita ini

Reina [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang