And, I'm Sad. Again.
---
7 hari berlalu, Reina masih terus mengurung diri di kamarnya. Hal itu membuat Rara khawatir akan kondisinya. Sejak berakhirnya hubungan antara Reina dan Reza, Reina lebih sering murung. Tidak ingin keluar rumah. Usahanya untuk memperbaiki hubungannya kandas. Reza mendadak tak bisa dihubungi. Dan jarang sekali ada dirumah ketika Reina datang. Harapannya untuk menyatu kembali dengan Reza hilang. Tak ada lagi yang harus Reina perbuat selain menunggu Reza.
Sahabat baiknya seperti Fakri dan Rio geram dengan perlakuan Reza. Fakri akan menghabisi Reza tanpa ampun karena telah membuat Reina menangis.
"Rei, lo masih mau mengurung diri di kamar? lo gak liat tuh, udara diluar sejuk banget. Kita ke mall yuk. Gue traktir deh"
Reina mengubah posisinya menjadi duduk dan memeluk kedua kakinya yang menekuk.
"Enggak" jawab singkat Reina.
"Lo jangan terpuruk gini karena satu orang doang. Berjuta-juta orang yang hidup di Indonesia dan lo masih berharap sama dia?? Astagfirullah sama"
"Apaan sih lo, bodoh!" ucap Reina sembari menempeleng kepala Rara seraya tersenyum. "Gausah berusaha buat bangkitin mood gue deh. Gak mempan" sambungnya.
"Coba sekarang lo pake logika lo. Masa Reza bisa seenaknya putusin lo karena dia cemburu liat lo sama Farel sih? dan dengan sok gayanya dia bilang 'kamu bahagia saja, derita itu bagianku' alah bullshit!" ucap Rara memperagakan omongan Reza. "Gue yakin tuh, Reza pasti ada apa-apa dibelakang lo"
"Apa-apa gimana sih maksud lo? gak ngerti deh gue. Pake bahasa planet mana lo?"
"Ih, pantesan lo ditinggalin mulu. Ternyata lo emang bego" kata Rara membuat Reina melotot tak terima.
"Lo sadar gak sih semenjak kedatangan Farel di sini, ngebuat Reza berubah. Mungkin dia cemburu karena takut lo bakal terikat hubungan kembali sama Farel. Tapiiiiii......" teriak Rara yang menggantungkan omongannya.
"Ra budek gue!" ucap Reina sambil menepuk mulut Rara pelan.
"Lo gak tau apa yang terjadi di social media yang bakalan lo liat setelah ini" ucap Rara sembari mengutak-atik ponselnya.
Lalu Rara menyodorkan ponselnya pada Reina dan menampilkan 3 buah foto. Dari ketiga foto tersebut, terlihat jelas penampakkan wajah Reza dan mantan kekasihnya yang saat itu pernah Reina pergoki sedang berada di ruangan bersama Reza. Apalagi adegan cium kening yang sangat membuat Reina marah besar. Perempuan itu adalah Nisa.
Foto pertama terlihat Reza dan beberapa kawan lain tersenyum ria. Tak terkecuali Nisa yang berada di sebelah Reza. Foto kedua memperlihatkan tiga orang laki-laki termasuk Reza bersama Nisa sedang tertawa lepas. Dan foto terakhir yang membuat Reina semakin menangis. Dimana foto itu memperlihatkan Reza yang merangkul Nisa tanpa rasa canggung.
"Coba deh lo ingat, siapa perempuan ini? Rei, orang yang selama 6 tahun ini lo bangga-banggakan bisa menjadi bajingan dalam sesaat" Rara bukan mengompor-ngompori agar Reina membenci Reza, tapi Rara melakukan tindakan terbaiknya agar Reina tak lagi jatuh pada orang yang salah.
"Ra" panggil Reina dengan matanya yang berkaca-kaca.
"Asal lo tau, baju yang Reza pake di foto itu adalah baju yang dipake Reza saat mau dinner sama gue. Sebelum kita ketemu, Reza sempet foto beberapa baju yang pengen dia pake. Dan gue rekomendasiin baju itu buat dinner sama gue. Ternyata Reza punya acara sebelumnya dengan baju yang sama" Reina menangis sejadi-jadinya.
Ia tak menyangka hari jadinya yang ke 6 tahun harus berakhir dengan seperti ini. Ternyata alasan dibalik Reza tak bisa menjemput Reina, karena ada pertemuan penting bersama temannya termasuk Nisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reina [Completed]
RomanceTuhan telah menjauhkanmu dari orang yang salah. Orang yang hanya akan menjatuhkanmu dan memanfaatkanmu sebagai kesenangan pribadi. Karena kini Tuhan telah menyelesaikan skenario untuk kisah cinta kamu bersamanya. Dan ini saatnya Tuhan membuat skenar...