Meski bibir ini tak berkata
bukan berarti ku tak merasa
ada yang berbeda diantara kita
dan tak mungkinku
melewatkanmu hanya karena
diriku tak mampu untuk bicara
bahwa aku ingnkan kau ada
disisiku.-Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi by HiVi-
---
Sejuknya mentari pagi membuat hati dan pikiran menjadi tenang dan nyaman. Kini, seluruh murid SMA PANCA SAKTI sedang melakukan olahraga pagi di hari kedua. Semua memakai baju yang seragam, dan kegiatan ini diawali dengan pemanasan yang dipimpin oleh Pak Dino.
"Ish gemes banget gue, ngeliat Farel yang gagah banget kalo keringetan gitu." ucap Caca pada Dina dan Dila-sahabatnya-.
Dina dan Dila langsung menengok ke arah belakang dan mendapati Farel, Rio dan Fakri tengah mengikuti intruksi Pak Dino, meski di selingi dengan canda tawa dan jahil.
"Iya, apalagi Rio. Masha Allah, gantengnyaa" ucap Dina.
Dina memang sudah menyukai Rio sejak lama. Tapi cintanya selalu ditolak karena Rio ternyata sudah punya tambatan hati. Tak ada yang tau, siapa gadis yang disukai Rio. Tapi yang jelas gadis yang disukai Rio sudah pasti bukan gadis sembarangan. Rio sangat suka pada cewek yang tak terlalu banyak tingkah namun sikapnya selalu jadi perhatiannya.
"Ih, paling gemes itu Fakri tauuu," timpal Dila.
"Ih mata lo butik ya Dil? Jijik banget tau sama Fakri. Jelas sudah pasti Rio yang paling cool diantara cowok-cowok kampung disini," balas Dina yang mulai kesal.
"Heh, Fakri itu imut kayak artis korea. Selera lo aja yang rendah, lo tuh-" ucapan Dila terpotong karena tiba-tiba caca teriak.
"Paling gemes itu Farel!" teriak Caca.
Suara dari Caca membuat orang-orang disekelilingnya langsung menoleh ke arahnya. Begitu juga dengan Pak Dino. Caca melotot karena sadar dengan kesalahannya. Ia sangat mengutuki dirinya yang bodoh. Detik berikutnya, nama Caca dipanggil oleh Pak Dino.
"Caca!"
Caca menatap Pak Dino polos. Ia masih tak sadar bahwa namanya baru saja disebut.
"Caca! come here," teriak Pak Dino.
Dina dan Dila menyenggol bahu Caca bermaksud untuk menyadarkan Caca dari lamunannya. "Lo dipanggil, Ca"
"Kenapa, Pak?" tanya Caca bodoh.
Pak Dino berdecak lalu mengayunkan tangannya tanda bahwa ia menyuruh Caca maju ke depan.
Caca pun maju ke depan dengan tatapan santai. Ia berusaha untuk menutupi malu dan takutnya dengan wajah khas songongnya.
"Pimpin pemanasan," ucap Pak Dino.
Caca melotot ke arah Pak Dino, "Apa?! Pak tapi kan saya gak-"
"NOW!" potong Pak Dino.
Fakri menoel bahu Farel dan Rio yang membuat mereka berdua menoleh ke belakang. "Cabe-cabean lo ngapain sih Rel?" tanya Fakri.
"Au" balas Farel singkat sambil berkacak pinggang menatap Caca di depan. "Fans gue gitu amat," ucapnya.
"Semua fans lo modelnya kayak pinggiran borok semua. Bikin gue jijik," ucap Fakri.
"Belagu banget lo. Yeee lipetan ketek!" timpal Rio tiba-tiba.
"Mending gue punya fans, lah lo? fans satu doang, itu juga mungkin emak lo" ucap Farel pedas.
Fakri menyelip diantara Farel dan Rio, "Lah gue banyak, gue aja udah punya akun kedua buat komunitas fans gue," ucap Fakri sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reina [Completed]
RomanceTuhan telah menjauhkanmu dari orang yang salah. Orang yang hanya akan menjatuhkanmu dan memanfaatkanmu sebagai kesenangan pribadi. Karena kini Tuhan telah menyelesaikan skenario untuk kisah cinta kamu bersamanya. Dan ini saatnya Tuhan membuat skenar...