28

127 7 5
                                    

Hanya orang-orang tertentu yang bisa ia datangi untuk sekedar cerita. Gue yakin lo salah satu orangnya

---

Acara saat ini diisi oleh kedua mempelai dengan penampilan dansa. Keduanya saling berposisi layaknya pasangan dansa dengan wajah sumringahnya. Pengunjung pun ikut tersenyum bahagia melihat Chandra dan Caca yang akhirnya menikah.

"Gak ada niatan ngajakin gue dansa kayak gitu?" tanya Reza berbisik.

Reina menoleh, "Buat apa? Gue gak bisa dansa juga" balasnya.

"Padahal gue udah ganteng gini, kan sayang-sayang kalo gak dilihat banyak orang" ucapnya seraya menyeka kerah Blazer-Nya.

"Dasar pamer" timpal Reina sambil tersenyum.

"Oh, gue paham. Lo maunya sama Farel ya? harusnya lo udah nyusul mereka" Kata Reza.

Entah disengaja atau tidak yang jelas ucapan Reza barusan membuat senyum Reina memudar. Reza sangat bodoh tak menyadari apa yang ia katakan. Reza pun tahu kalau Reina berubah menjadi sensitif jika mendengar nama Farel.

"Eh sorry, gue lupa. Plis maafin gue Rei," mohon Reza.

Reza merapatkan tangannya tanda meminta maaf pada Reina. Reza benar-benar lupa. Dia pun menyadari bahwa ucapannya telah merusak kebahagiannya saat ini.

"Gak papa-papa. Gue juga udah mulai lupa" timpal Reina sambil tersenyum kecut. "Kita samperin Caca yuk, abis itu pulang" lanjutnya.

"Lo marah ya? maafin gue Rei, gue lupa sumpah" ucap Reza memasang wajah melas.

Reina tak kuat menahan tawanya ketika melihat Reza memohon-mohon seperti gelandangan yang meminta sumbangan. Dia rapat dengan keras bibirnya, namun pada akhirnya Reina tertawa lepas.

"Lo ngapa tawa alig?" tanya Reza bingung melihat Reina tertawa tiba-tiba.

"Lo lucu pantes deh jadi atlet" ucap Reina asal.

"Yang gila siapa sih?"

"Hahahaha, yuk ah." ajak Reina.

Setelah adegan dansa itu berakhir, Reina pun menghampiri Chandra dan Caca yang tengah duduk berdua. Reina berusaha untuk memasang wajah senang dan ceria. Walau ia tau akan banyak pertanyaan yang akan dilontarkan mereka.

"Caca?! Happy Wedding" teriak Reina lalu mengecup kedua pipi Caca.

Caca nampak cantik dengan gaun pengantinnya yang menjulang itu. Chandra pun nampak tampan dan bersih, ada sedikit penyesalan di hati ketika melihat Chandra yang sekarang.

"Makasih Reina udah dateng, lo sendirian?" tanya Caca.

Reza yang tadi izin ke toilet kini menghampiri Reina dan Caca. Sontak membuat perubahan wajah pada Caca dan Chandra. Bagaimana tidak? mereka pun tau hubungan antara Reina dan Farel seperti apa. Dan tiba-tiba saja, Reina sudah menggandeng orang lain.

"Loh, gue kira lo sama Farel Rei?" tanya Chandra frontal tak memperdulikan perasaan Reza sekarang.

"Gue udah enggak" balas Reina tersenyum kecut.

Lalu Caca mengelus lembut bahu Reina berusaha untuk menenangkan. "Gapapa kok. Oiya, kenalin dia Reza. Teman kuliah gue"

Reza menyodorkan tangannya lalu berjabat tangan pada Caca dan Chandra. Reza sangat ramah pada semua orang. Termasuk orang yang baru ia kenal. Sifatnya yang mudah akrab, dan hal itu membuat Reina merasa beruntung.

"Eummm, Reza gue pinjam Reina sebentar ya. Ada yang pengen gue obrolin. Lo sama Chandra dulu ya?," izin Caca pada Reza.

"Silahkan" Reza mempersilahkan keduanya berpindah tempat untuk bicara empat mata.

"Maafin Chandra ya tadi dia ngomong seenaknya," ucap Caca setelah mereka mendapatkan tempat yang pas.

"Gapapa kok, Ca"

"Gue penasaran, kenapa lo gak sama Farel? kalian putus?" tanya Caca.

"Farel gak tau dimana" Reina mulai tersenyun kecut.

"Maksud lo?"

"Gue sama Farel sempat kecelakaan dan kita pingsan di tempat. Setelah itu, Farel seperti hilang ditelan bumi" jelas Reina.

"Farel masih ada kan Rei?"

Reina menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Ia menangis. Lagi.

"Gue gak tau Ca, gue berharap dia masih ada dan masih cinta sama gue" Air mata Reina mulai menetes di pipinya.

Caca mengelus bahu Reina lalu memeluknya erat. Mencoba untuk menyalurkan kehangatan dan memberi dukungan untuk Reina. Walaupun dulu mereka lawan, tak menutup kemungkinan mereka akan menjadi kawan.

"Lo kuat Rei, gue percaya dia masih cinta dan sayang sama lo" ucap Caca menyemangati.

Reina melepaskan pelukannya, lalu menyeka air matanya. "Semoga aja seperti itu. Gue udah nunggu dia selama hampir 2 tahun, dia gak ada kabar sama sekali. Fakri dan Rio pun gak tau kabarnya" lanjutnya.

"Lo bisa hubungin gue kalau lo ada masalah" ucap Caca.

"Makasih Ca," ucap Reina sambil menangis tersedu-sedu.

Sementara itu di tempat lain.

Reza masih sibuk dengan kegiatan di ponselnya. Chandra enggan untuk mengajak bicara, tapi banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan.

"Udah sejauh mana lo sama Reina?" tanya Chandra dengan pandangan lurus ke depan enggan untuk menatap Reza.

"Siapa? Gue?"

"Iyalah siapa lagi?!"

"Oh, yaa gue cuma temen biasa sama Reina." balas Reza santai.

"Lo yakin cuma pengen jadi teman aja?"

"Ya pengennya sih lebih, tapi Reina masih belum lupa sama yang dulu"

"Lo tahan aja sama Reina yang jelas-jelas masih nunggu orang lain dan gantungin lo" ucap Chandra tertawa meremehkan.

"Ya gimana ya, gue sayang sama dia. Setidaknya ada gue yang bisa bikin dia ketawa walaupun dia gak bisa nerima gue dihatinya" timpal Reza.

Chandra mengubah posisi duduknya menjadi tegap. "Gue dulu pernah suka sama Reina. Berbagai cara gue lakuin demi dapatin dia. Setiap gue deketin dia, selalu ada super hero yang datang melindungi. Jelas itu Farel. Mereka ngaku kalau mereka gak ada apa-apa.Makanya gue selalu mempertanyakan tawaran gue dia mau jadi pacar gue atau enggak. Tapi dia selalu nolak..."

"... Dan gak lama setelah itu, banyak gosip kalau mereka dijodohin dan bakal nikah selepas lulus SMA. Ya gue kaget aja, pas liat Reina sama lo. Gue kira dia beneran jadi sama Farel" lanjutnya.

"Gue juga gak tau tentang masalah Farel. Gue kenal Reina dengan posisi dia benar-benar sendiri dan terpuruk. Dia memang banyak cerita dan nangis ketika cerita tentang Farel. Dan gue janji buat nemenin dia cari Farel." ucap Reza.

"Udahlah, tarik janji lo. Jangan mencoba untuk menjauhkan Reina dari lo. Tapi coba untuk masuk ke hatinya. Gue cuma berpesan jaga dia baik-baik. Dia tipekal anak yang manja dan harus dapat perlindungan. Gue yakin lo mampu" ucap Chandra seraya menepuk-nepuk bahu Reza.

"Kenapa setiap gue kenal sama teman-teman Reina, mereka selalu berpesan ke gue untuk jaga Reina?" tanya Reza bingung.

"Memang banyak yang sayang sama dia, tapi dia sendiri gak pernah menyadarinya. Karena dia terlalu rapuh, dia bakal benar-benar jatuh kalo ada masalah. Hanya orang-orang tertentu yang bisa ia datangi untuk sekedar cerita. Gue yakin lo salah satu orangnya." ucap Chandra.

Reza hanya mengangguk paham. Perlahan Reza mulai memahami kehidupan Reina. Tiba-tiba ada tekad yang kuat untuk mencoba mendekati hati Reina. Apa yang diucapkan Chandra benar. Reza tak perlu ambil pusing untuk memecahkan masalah Reina dengan mencari keberadaan Farel. Cukup dengan membuat Reina bahagia dan perlahan Reina melupakan Farel.

---

Follow me on instagram @ichaajnnh Jangan lupa vote, coment, dan beri saran ke temanmu agar membaca cerita ini❤

Reina [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang