Orang bilang ada yang namanya
mantan pacar,
tapi enggak ada yang namanya
mantan sahabat.---
Entah harus bersikap bagaimana lagi terhadap Kintan. Reina pun tak menyangka, Kintan bisa melakukan hal itu. Kini Farel sudah sepenuhnya lepas dari ikatan hubungan dengan Kintan. Namun apakah kalian menyadari, bahwa cerita dibalik putusnya Farel dan Kintan sama persis seperti cerita putusnya Reina dengan Reza?
Mungkin yang maha kuasa sudah memilih jalan yang terbaik. Mereka kembali dipertemukan dengan cara seperti ini. Dan sama-sama dipisahkan dengan cara yang sama. Apa mungkin ini artinya skenario yang ditulis Tuhan tentang kisah cintanya berlanjut?
"Farel, stop" Reina melepaskan genggamannya saat sudah sampai di ruangan Farel.
"Saya rasa kamu tidak seharusnya bersikap seperti itu pada Kintan. Dia memang salah, tapi tolonglah jangan bilang dia dengan hal-hal yang gak baik." ucap Reina yang berdiri diambang pintu, sedangkan Farel bersandar pada dinding.
"Dia itu juga bicara hal yang tidak baik sama kamu. Saya gak suka kamu dapet perlakuan yang gak baik dari siapapun." Farel nampak sangat kesal.
"Kok kamu jadi marah gitu?"
"Saya gak mungkin marah kalau saya gak sayang sama kamu. Kamu di tampar pun saya gak akan diam aja." Farel melipat kedua tangannya di dada.
Reina hanya menatap bingung pada Farel yang tengah duduk di sofa itu. Merasa tak enak hati karena Farel sudah membelanya, Reina pun datang menghampiri dia dan duduk disampingnya.
"Yaudah, saya minta maaf ya." Reina mengacungkan jari kelingkingnya ke arah Farel.
Wajah baby face yang dimiliki Reina mampu meluluhkan hati Farel. Sedari awal yang wajahnya nampak emosi kini mereda. Lalu menatap Reina sembari tersenyum.
Farel membalas jari kelingking tersebut dengan mengaitnya, "Iya deh, saya maafin. Gimana kalau sekarang bicarain tentang masa depan kita?" ucap Farel sembari menaik-turunkan alisnya.
Mendengar ucapan itu, Reina menjadi mendadak kesal. Ia keluar dari ruangan dan memergoki Fakri, Rio, dan Rara sedang menguping.
Fakri terjatuh karena terkejut melihat Reina tiba-tiba di depannya. Reina pun hanya tertawa melihat tingkah konyol para sahabatnya.
"Rio nih yang ngajak" tuduh Fakri sembari mengusap-usap lututnya.
"Enak aja lo, Rara tuh" timpal Rio.
"Tanpa harus menguping, Reina juga bakalan cerita sama gue" balas Rara.
Hingga membuat Farel keluar dari ruangannya.
"Kenapa ini?" tanya Farel.
"Gak ada apa-apa. Yuk, Ra" ajak Reina.
Lalu Rara dan Reina pergi meninggalkan ketiga cowok itu.
"Dasar cewek?!" umpat Rio. "Ayo masuk, banyak hal yang pengen saya tanyakan" pinta Rio pada Fakri dan Farel.
Ingatlah ketika berbicara pada Farel, ucapan dah bahasa mereka sedikit berubah. Mengingat sebelumnya Farel pernah mengalami amnesia, dan perlu beradaptasi pada bahasa baru.
"Coba jelasin, kenapa kamu bisa putusin Kintan?" tanya Rio memulai pembicaraan.
Farel yang duduk di sofa bersama Fakri terdiam sebentar.
"Saya sudah bosan dengan Kintan" balasnya asal.
"Mantap juga lu, ehh maksudnya.. masa alasannya cuma itu?"
"Jelas ada alasan lain, kalian pun pasti tau"
"Reina?" tanya Fakri yang bersandar.
"Iya" Farel mengangguk.
Fakri jadi malas untuk melanjutkan pembicaraan ini, tapi Rio dengan semangatnya terus mengupas maksud dan tujuan Farel kembali pada Reina.
"Kenapa harus Reina?" tanya Rio penasaran.
"Saya tidak tau juga, kenapa saya bisa jatuh cinta pandangan pertama padanya. Dia itu punya kelebihan tersendiri di mata saya. Semenjak pertama kali saya melihat dia, saya langsung mencari tau tentang dia. Cukup lama untuk berusaha kenal sama dia. Sampai akhirnya saya menemukan fakta dimana ternyata saya itu pernah dijodohkan dengan Reina. Saya memaksa orang tua saya untuk bercerita tentang perjodohan kami. Ternyata benar, saya pernah jatuh bareng sama dia dan saya amnesia. Saya pun ingat kejadian saya jatuh bersama dia. Saya juga ingat beberapa momen waktu masih bersama." ucap Farel sembari tersenyum.
"Lalu, kamu mau jadikan Reina pacar?" tanya Rio lagi.
"Enggak, saya mau menepati janji saya pada Almarhumah Tante Tika yang belum sempat melihat pernikahan kami. Saya akan langsung melamar Reina." Farel dengan yakinnya berbicara seperti itu, walaupun belum ada keputusan yang sah dari pihak Reina.
Rio mendengus, lalu melemparkan gulungan kertas kecil ke tong sampah.
"Kalo sama Reina ingat, tapi sama kita berdua kok gak ada ingatnya?"
"Siapa bilang? saya ingat kok, kejadian dimana Rio dipeluk sama si gemuk Jeslyn. Waktu kita main jaga tutup mata kan?" ucap Farel dengan yakin.
Fakri menoleh. Ia pun tersenyum dengan senangnya karena Farel memang benar ingat kejadian itu.
"Weeehhh, beneran ingat?!"
Tak ketinggalan si periang Rio. Ia pun melompat dan memeluk Fakri dan Farel dengan eratnya. Pelukkan yang diisi dengan tawa dan riang gembira. Untuk pertama kalinya, momen yang dulu mereka rindukan kembali terjadi.
---
follow me on Instagram @ichaajnnh
Jangan lupa vote, komen, dan beri saran ke temanmu agar membaca cerita ini❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Reina [Completed]
RomantikTuhan telah menjauhkanmu dari orang yang salah. Orang yang hanya akan menjatuhkanmu dan memanfaatkanmu sebagai kesenangan pribadi. Karena kini Tuhan telah menyelesaikan skenario untuk kisah cinta kamu bersamanya. Dan ini saatnya Tuhan membuat skenar...