58

72 3 0
                                    

Pada akhirnya
semua pasangan pergi
karena merasa tidak cocok.
Atau mungkin bosan?

---

Untuk kesekian kalinya, Reina kembali menangis. Sikapnya yang tidak peduli itu runtuh seketika kala mendengar Reza akan menikahi Nisa. Pertanyaannya adalah, kenapa harus Nisa? orang yang membuat Reina patah hati saat itu.

Ini tidak adil. Reza meninggalkan Reina karena cemburu atas kedekatannya dengan Farel. Tapi kalau dilihat dari sisi lain, Reina pernah cemburu berat saat melihat Reza mencium kening gadis lain. Dan dengan kedewasaannya, Reina mencoba untuk tidak memperpanjangkan masalahnya saat itu.

Mendengar berita ini seharusnya Reina sudah siap. Tak perlu ada tangisan lagi.

"Okay, mungkin sudah ribuan kali saya bertanya sama kamu. Ada apa?" tanya Farel yang sedang menyetir itu.

Farel kebingungan karena sedari tadi Reina hanya diam menunduk. Matanya sembab dan suara isak tangisnya mewarnai suasana mobil saat ini. Farel selalu bertanya dengan sabarnya tentang apa yang terjadi antara mereka? hingga membuat Reina menangis seperti ini. Jika penyebabnya adalah Reza, maka jeruji besi akan kedatangan sosok Farel.

"Rei? kenapa?"

"Jalan aja terus, nanti saya ceritakan dirumah."

Lalu sesampainya dirumah Reina. Gadis itu langsung turun dari mobil dan berlari memasuki rumahnya. Rara yang sesang menonton televisi itu dibuat kaget karena Reina dengan tiba-tiba memeluknya.

"Kenapa?" ucap Rara panik karena Reina kembali menangis.

"Kamu ya?" tuduh Rara pada Farel yang baru saja menghampiri mereka.

"Bukan saya, dia tiba-tiba saja menangis"

Rara mengelus-elus bahu Reina agar tangisannya mereda. Mengajak Reina untuk duduk dan mencoba mendengarkan penyebab Reina menangis.

"Kamu menangis saja dulu, kalau sudah siap baru cerita" ucap Farel.

Reina menyeka air matanya lalu menghembuskan napasnya gusar.

Reina yang berada di tengah-tengah antara Rara dan Farel, mencoba untuk memulai cerita.

"Reza mau nikah sama Nisa minggu depan" Reina kembali terisak.

Rara kaget tak percaya, begitu juga Farel. Berpura-pura terkejut walau hatinya senang Reina benar-benar lepas dari Reza.

"Kok bisa?" tanya Rara.

"Mamahnya kecewa gue putus sama Reza. Tapi undangan kita udah terlanjur kesebar, jadi Reza tetap harus nikah walaupun bukan gue pengantinnya."

"Yaampun, gue turut prihatin" Rara masih mengelus-elus bahu Reina.

Farel ikut bersedih, mencoba ikut prihatin. "Emang bukan jodoh, jadi gak bisa dipaksa" ucapnya.

Ucapan Farel barusan membuat Rara melotot. Walaupun sebenarnya Rara mendukung sekali Reina kembali sama Farel, tapi ucapan Farel pun tidak tepat dengan suasan hati Reina.

"Kenapa?" tanya Farel meledek.

"Lo ngapain sih, udah jam segini masih aja dirumah anak gadis. Udah malem tau" omel Rara.

"Ini saya mau pulang kok. Rei, saya pulang dulu"

Reina mengangguk, namun tindakan yang ia lakukan selanjutnya membuat Farel tersentak.

"Besok kamu datang ke cafe ya? sepulangnya dari sana temani saya jalan-jalan" ucap Reina sembari menggengam erat tangan Farel.

Farel sontak tersenyum lebar dan membalas genggaman itu.

Reina [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang