50

102 5 0
                                    

Ada banyak alasan untuk pergi tapi aku lebih memilih untuk tidak. Sebab, kamu adalah luka sekaligus penyembuh yang paling aku suka.

---

Reza tiba-tiba datang dan langsung menarik lengan Reina. Rara terkejut saat melihat wajah Reza yang nampak emosi. Akhirnya Rara memilih untuk meninggalkan mereka dan membiarkan keduanya berbicara. Taman belakang rumah Reina sangat sejuk, tapi kesejukkannya kalah dengan emosi Reza.

"Kamu kenapa?" tanya Reina.

Reza menghembuskan napasnya gusar berkali-kali. Menahan emosinya dan berusaha agar emosi itu tak memuncak.

"Kamu semalam kemana?"

"Aku pergi sama Kintan, kan kamu juga tau sayang"

"Setelah itu?"

Reina terdiam. Dia tau kemana arahnya obrolan ini. Pasti Reza marah saat tau bahwa semalam Reina pergi keluar malam-malam bersama Farel. Yang notabene adalah mantan kekasihnya.

"Oh itu," Reina memasang wajah tenangnya. Dia raih tangan Reza, lalu ia genggam dengan kuat. "Semalam, Farel tiba-tiba datang dan ajak aku pergi. Aku udah nolak, tapi dia bilang ini perintah dari dia sebagai atasan aku. Aku nurut buat temenin dia cari makan. Tapi aku jujur, aku pergi cuma satu jam. Gak lebih" ucap Reina.

Reza menatap mata Reina lekat. Masih ingat kalau Reza memiliki kelebihan?

Tak ada kebohongan dari matanya. Reina memang benar menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi tetap saja Reza masih penasaran. Ia masih ingin tau kenapa Farel kini mulai mendekati Reina.

"Kan dia punya pacar, Na. Masa kamu yang diajak pergi?"

"Aku gatau, Za. Aku udah bilang, dia pergi sama Kintan aja. Tapi dia nolak"

"Dia pasti punya tujuan lain" gumam Reza.

"Tujuan apa? beneran Za, aku sama dia gaada apa-apa"

Reina masih menggenggam kuat tangan Reza, sesekali mengelus-elus lembut agar Reza tenang dan tak marah pada Farel.

Lalu Reza menatap Reina kembali. Emosinya kini mereda melihat wajah Reina yang memang tulus. Akhirnya Reza membalas genggaman Reina dan akhirnya tersenyum ramah.

"Iya, aku percaya. Maaf ya kalo aku curigaan gini. Tapi wajar dong, aku cemburu. Jelas dia mantan kamu"

"Gemes banget sih kamuu" balas Reina seraya mencubit gemas pipi Reza.

"Sakit ih,"

Reina hanya bisa terkekeh melihat calon suaminya kesakitan.

"Kamu pasti lupa, besok kan kita Anniversary yang ke 6 tahun"

Reina melotot. Ia lupa bahwa besok hari jadi mereka yang genap ke 6 tahun.

"Hehehe, maaf ya. Aku lupa"

"Gak papa. Jadi gimana? Dinner nih kita?"

"Kuy!"

--

Hari cepat berlalu. Tibalah mereka pada malam yang dinanti. Reina sudah siap dengan balutan dress panjang. Tante Linda dan Rara sedang kagum serta takjub melihat paras Reina sekarang.

Reina [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang