Coba sehari saja
satu hari saja
kau jadi diriku
kau akan mengerti
bahwa kau mengerti bagaimana
ku melihatmu
mengagumimu
menyayangimu
dari sudut padangku-Tukar Jiwa by Tulus-
---
Terik matahari membuat dahi Reina basah akibar peluhnya. Kini Reina sedang sibuk membuat tenda bersama Rara. Mereka akhirnya memilih untuk menjadi teman satu tenda, hanya berdua. Karena pada seharusnya satu buah tenda diisi oleh 5 orang, tapi sialnya Reina harus satu tenda dengan Caca dan 2 budaknya. Tentu Reina dan Rara menolak habis-habisan keputusan itu. Akhirnya Reina dan Rara memutuskan untuk berbicara pada Bu Esti agar ia dipisahkan dari Caca dan teman-temannya.
Setelah melewati obrolan yang panjang, akhirnya Reina dan Rara dapat izin untuk berpisah. Dengan satu syarat, hal ini tidak boleh disangkut pautkan atau merepotkan aktivitas berkemah.
Melihat gadis kecilnya kesusahan, tentu saja Farel tak tinggal diam. Ia menghampiri dua gadis mungil itu. Tak ketinggalan Fakri dan Rio yang ikut dan berjalan dibelakang Farel.
"Butuh bantuan, Nona?" ucap Farel menawarkan diri untuk menolong.
Reina menoleh dan menatap cowok bertubuh tinggi yang tengah menatapnya dengan wajah sumringah.
Reina menepuk lututnya karena kotor akibat tanah, "Lo udah selesai?" ucapnya.
"Udeh doonggg," jawab Fakri.
"Yaudah, nih lo kerjain!" suruh Rara tiba-tiba.
"Apa sih yang enggak buat princess gue," ucap Fakri, "Apapun akan gue lakukan," sambungnya.
"Princess lo yang mana?," tanya Rio.
"Yakali Reina, kan udah punya Farel" balasnya sambil memasang tali untuk tenda itu. "Tapi gue mau kok jadi yang kedua setelah Farel," ucapan Fakri itu tak lama kemudian dapat balasan dari Farel yang menoyor kepalanya.
"Reina bini gue!,"
Rio, Fakri, dan Rara tertawa lepas karena melihat wajah Reina yang malu ketika Farel berkata seperti itu. Dan Farel pun hanya tersenyum sumringah, lalu mencubit pipi tembam Reina.
Langit berganti menjadi warna gelap. Seluruh murid kini berkumpul dan membentuk lingkaran besar mengelilingi api unggun. Bernyanyi dan tertawa bersama mengikuti sejuknya angin malam.
Hingga keseruan itu berakhir pada tengah malam. Pembina kelas menyuruh anak muridnya untuk kembali ke tenda masing-masing. Tapi tidak dengan Reina. Ia tak bergegas menuju tenda. Reina menikmati cokelat panas buatannya di kursi ujung yang menampilkan sungai bersih nan jernih itu.
"Belum tidur?," tanya seseorang dari arah belakang yang tak lain dan tak bukan adalah calon suaminya, Farel. "Nungguin suami lo? kan gue udah disini" lanjutnya.
"Ish," Reina menyenggol lengan Farel yang ikut duduk disampingnnya. Tapi cowok itu hanya terkekeh. "Lo ngapain disini?"
"Gue cuma mau nemenin calon isteri yang duduk sendirian disini. Biar lo gak dibilang setan dari jauh, ih serem" ucap Farel sambil memperagakan gaya merinding ketakutan.
"Jahat banget,"
Farel tertawa lalu mengacak-acak rambut Reina gemas. Ia tak percaya bahwa akan seperti ini pada Reina. Dulu hatinya sangat tertutup rapat untuk Reina, kini malah tak ingin gadis itu berpaling. Farel hanya bersyukur dan akan menjaga dengan baik, gadis yang telah tuhan beri padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reina [Completed]
RomanceTuhan telah menjauhkanmu dari orang yang salah. Orang yang hanya akan menjatuhkanmu dan memanfaatkanmu sebagai kesenangan pribadi. Karena kini Tuhan telah menyelesaikan skenario untuk kisah cinta kamu bersamanya. Dan ini saatnya Tuhan membuat skenar...