51

78 4 0
                                    

Terima kasih, kini aku tau jalan
untuk mundur

---

Setelah 20 menit kepergian Farel, Fakri, dan Rio, Reina terbangun. Sambil mengusap-usap matanya perlahan Reina membuka mata. Nuansa berwarna putih yang tertangkap oleh Reina. Dia bingung dimana ia sekarang.

"Reina, syukurlah lo udah bangun" Rara segera menghampiri Reina saat sadar Reina membuka matanya.

"Yaallah, Nak. Tante khawatir sejak tadi kamu belum siuman."

"Aku dimana, Tan?"

"Kamu di Rumah Sakit, Nak."

"Rumah sakit?" Reina nampak berpikir. "Ra, Reza nungguin gue" ucap Reina sambil terlonjak bangun.

"Lo gak usah kemana-mana dulu. Lo belum pulih banget kesadarannya" tegas Reina.

"Ra, tapi Reza nungguin gue sendirian disana. Nanti—"

"Rei! emangnya Reza peduli saat lo dibiarin kedinginan di luar? Lo hujan-hujanan sampe lo drop kayak gini? Please jangan bucin lah" ucap Rara kesal.

"Tante kecewa sama Reza karena udah ngelakuin ini ke kamu. Jika memang Reza tidak serius, lebih baik kalian jalani hidup masing-masing" ucap Tante Linda sama kesalnya.

"Tan, aku mohon. Biarin aku selesain masalah ini sama Reza ya? Nanti aku omongin baik-baik" mohon Reina.

Rara dan Tante Linda hanya diam. Walau sebenarnya Rara ingin sekali menonjok Reza saat ini juga.

--

Farel mengemudikan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Emosinya sudah memuncak. Kini ia sudah bebas berekpresi tanpa Reina di depannya. Farel berjanji akan memberi hukuman pada Reza tanpa ampun.

"Rel, pelan-pelan aja. Bahaya!" teriak Fakri.

"Iya, Rel. Gua belom nikah. Calon gua belom ketemu" teriak Rio pula.

"Udah, kalian diam saja. Saya harus cepat temui Reza" balas Farel.

Dengan kecepatan sebegitu kencangnya, membuat mereka bertiga datang lebih cepat. Farel langsung turun dari mobilnya tanpa menghiraukan Fakri dan Rio.

Farel langsung menemui pelayan restoran dan bertanya apakah ada yang memesan meja atas nama Reza. Lalu pelayan itu menjawab bahwa Reza memang memesan meja di ujung ruangan.

Farel langsung tergesa-gesa dengan sedikit berlari kecil menuju Reza. Fakri dan Rio pun masih mengikuti dibelakangnya. Hingga akhirnya mereka menemui Reza dalam sebuah ruangan (private room) tengah duduk sendirian.

Tanpa basa-basi Farel langsung menarik kerah baju Reza dan menyerangnya tanpa ampun. Fakri dan Rio sudah berusaha melerai tapi mereka kalah kuat dengan tenaga Farel.

Reza yang tak tau apa-apa tak mungkin mengalah. Ia juga membalas pukulan Farel. Dan keduanya terlibat perkelahian. Seorang satpam yang berjaga langsung turun tangan untuk melerainya. Baru akhirnya, mereka bisa dipisahkan berkat sang satpam.

Fakri meminta maaf pada pihak restoran dan pengunjung. Lalu mereka diusir secara paksa demi kenyamanan pengunjung lain.

Akhirnya mereka berhenti di parkiran kosong dekat resto.

"Kenapa kamu nyerang saya?" tanya Reza sembari memegang sudut bibirnya yang membiru.

"Karena kamu brengsek!"

Reina [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang