Dimas yang menatap kepergian Devi hanya bisa tersenyum miring.
"Lo cantik Vi."
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
"Shit!!! Kenapa gue jadi deg-degan gini pas deket sama Dimas. What's wrong with my heart? Arghtss...."
Sudah hampir satu jam Devi hanya berguling-guling ditempat tidur, perlakuan Dimas tadi sangat berpengaruh untuknya.
"Tok..tok..tok.."
"Vi, bukain pintunya dong!"
"Hah? Dimas?"
"Lo ngapain disini?"
"Ssst.. gausah banyak nanya bisa gak sih? Tinggal bukain pintu doang juga."
"Oke bentar, sebenarnya ada apa?"
"Nah gtu dong buka pintu aja lama banget. Ada hal yang mau gue pastiin sama lo Vi."
"Apaan?"
"Lo sebenernya punya pacar gak sih? Atau gebetan gitu?"
"Hah? Kok lo jadi kepo gini sih?"
"Jawab aja sekarang."
"Gak mau! Kepo lo! Balik sana!!!"
"Gue gak bakalan balik kalo lo belum jawab pertanyaan gue."
"Emang kenapa sih Dim?"
"Vi, jawab aja susah amat."
"Kok lo maksa sih? Gue teriak juga nih."
"Bodo! Kalo lo teriak gue bakalan cium lo."
Deg!!
Perkataan Dimas membuat Devi membeku seketika.
"Haha kok diem? Ngarep buat dicium ya Vi?."
"Sialan! Mesum lo anjir."
"Yaudah cepet jawab!!!!"
"Gue gak punya dua-duanya. Puas lo?"
"Lo gak lagi bohongin gue kan Vi?"
"Apaan sih Dim, gue udah jawab kok lo masih aja gitu? Jangan-jangan lo beneran suka ya sama gue?"
"So' tau lo!"
"Aelah, gue tau kalo gue cantik. Jadi, wajar kalo lo mulai suka sama gue."
"Gausah kepedean lo ketek!"
"Berani lo ya Dim ngatain gue ketek, dasar ingus lo! Pergi lo dari kamar gue, sekarang!!!!!!"
"Gausah pake teriak Vi, lo mau tiba-tiba nyokap lo liat gue ada disini? Entar disangkanya kita udah ena-ena lagi."
"Dimas kampret!!!!!!!!!!!! Keluar lo dari sini sebelum kepala lo yang berisi kemesuman gue gampar pake sepatu."
"Haha, oke bye sayang. See you tommorow."
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ALWAYS HIM?
Teen Fiction" KAPAN TOBAT? " Hanya kalimat itu yang selalu ingin dia tanyakan. " PELAMPIASAN " Hanya kata itu yang menggambarkan dirinya. " TINGGALKAN " Hanya tindakan itu yang harusnya dia lakukan. Berawal dari sebuah perjanjian yang mereka sepakati, maka ber...