Chapter 34 - Trap

80 8 2
                                    

Shit!! Kevin lo bikin gue bingung!!!!!

☆☆☆☆

Devi masih sibuk memikirkan jawaban yang terbaik atas pernyataan cinta yang Kevin lontarkan. Sebenarnya Devi masih memikirkan kejadian tadi pagi, jika saja Kevin tidak ada disana mungkin Devi kini sudah sangat terluka.

.
.

Flashback

Yuri ngapain pergi ke gudang sama Dimas? Gue tau ada yang gak beres, gue emang harus ngikutin mereka.

"Gue gak nyangka lo milih tempat yang gelap buat kita ngobrol. Lo mau macem-macem ya sama gue?"

"Najis! Mesum lo!! Sebelum gue jawab pertanyaan gue, gue mau mastiin dulu sesuatu sama lo."

"Mastiin apa minnie?"

"Maksud lo apaan semalem bilang kalo lo suka sama gue?"

"Lah, emang ada yang salah? Toh emang itu kok kenyataannya. Gue suka sama lo Yuriko Aryani."

Bruk..

"Vi, lo lagi ngapain disini?" Devi tak menjawab pertanyaan Kevin, dia hanya bisa berlari sambil mencoba menahan tangisnya.

Kevin terus mengejar Devi, tingkah Devi yang tidak beres membuat Kevin khawatir.

"Vi, stop! Lo kenapa?" Kevin mencekal lengan Devi, menahannya agar tidak kembali berlari. Devi tak menjawab pertanyaan Kevin sedikitpun. Devi justru memeluk Kevin dan menangis dipelukannya.

Setelah agak lama Devi menangis, Kevin mulai berbicara kepada Devi.

"Gue tau lo kayak gini karna Dimas, gaada yang bisa bikin lo nangis kayak gini selain dia. Gue emang gapaham apa yang terjadi sama lo, sampe lo nangis lagi kayak gini. Gue juga gak bakalan ngerti akan rasa sakit lo, tapi seenggaknya izinkan gue buat bahagain lo Vi. Lo mau gak jadi pacar gue?"

"Pa-car?"

"Iya! Walaupun gue tau lo masih terikat sama Dimas, tapi itu gaakan merubah keputusan gue. Dari dulu bahkan sampe sekarang gue tetep suka sama lo Vi, dan sekarang berubah menjadi sayang. Cowok mana yang tega liat cewek yang dia sayang disakitin?"

"Ta-pi gu-e ga-mau ja-di-in lo se-ba-gai pe-lam-pi-asan Kev."

"Singkirin semua fikiran negatif lo Vi, kalopun emang lo hanya jadiin gue sebagai pelampiasan. Gue gak keberatan sama sekali."

"Kenapa lo bersikeras kayak gini Kev? Setelah apa yang terjadi kenapa lo masih baik sama gue?"

"Lo juga tau jawabannya Vi, karna gue sayang sama lo. Jawabannya gue tunggu besok, lo sendiri yang harus mutusin Vi. Jalan ditempat dengan rasa sakit yang tak pernah berhenti, atau mulai melangkah untuk mengejar kebahagiaan."

.
.

Kali ini Devi tidak ingin membuat kesalahan, kebahagiaannya ataupun kesedihannya, Devi sendirilah yang harus memutuskan. Dengan cepat Devi mengambil ponselnya dan mengetik sebuah pesan.

Devi : Gue mau jadi pacar lo Kev, mulai besok kita mulai kehidupan baru yang penuh dengan kebahagiaan :)

Mudah-mudahan keputusan ini adalah jalan yang terbaik, good bye Dimas Praditya Sandika.

••••

Sekarang Devi mendapat kebahagiaan baru di hidupnya. Kehadiran Dimas sekarang seakan sudah tak terlalu berpengaruh terhadap Devi. Walaupun Dimas terlihat makin dekat dengan Yuri tapi Devi seakan tidak peduli. Baginya sekarang hanya Kevin Antonio yang menjadi prioritasnya.

Melihat kedekatan Kevin dan Devi, membuat sedikit rasa penasaran muncul dibenak Dimas dan Yuri. Namun mereka bingung harus bertanya kepada siapa. Jika secara langsung Yuri bertanya kepada Devi, rasanya sedikit canggung. Semenjak Devi tau jika Yuri dekat dengan Dimas memang sikap Devi masih tetap seperti biasa, namun Devi seperti membangun dinding pembatas antara kehidupan persahabatannya. Yuri masih belum tau jika Devi sudah mengetahui semuanya, itu sebabnya Yuri masih bersikap seperti biasa. Begitupun Devi, dia masih bersikap sebagaimana sebelumnya, tapi sekarang Devi tidak pernah cerita tentang kehidupannya. Itu sebabnya Yuri menjadi tidak enak jika ingin bertanya soal kedekatan Devi dengan Kevin.

Hari ini, hari terakhir Yuri menjalani taruhan bersama Dimas. Jadi, hari ini juga mereka harus mengakui siapa yang pertama kali jatuh cinta.

"Gue gamau hari ini berakhir Ri." Dimas memecah keheningan diantara dia dan Yuri. Kali ini mereka berada di rooftop tempat yang menjadi favorit Devi dulu, namun sekarang karna ada Yuri jadi secara tidak langsung Yuri telah menggantikan posisi Devi. Walaupun sekarang hari minggu, tapi Yuri dan Dimas memutuskan untuk menghabiskan waktu di rooftop sekolah.

"Maksud lo?"

"Maksud gue, bisa aja sekarang lo gak cinta sama gue. Kalo itu sampe terjadi, berarti gaada lagi alasan buat gue bisa jalan sama lo. Itu sebabnya gue gamau hari ini berakhir. Asal lo tau, pas pertama gue masuk SMA yang pertama kali gue liat adalah wajah lo. Walaupun saat itu gue pacaran sama Devi, tapi gue gabisa memungkiri kalo gue udah tertarik sama lo. Bahkan dulu, gue pernah berniat buat pacaran sama lo, tapi Devi ngelarang gue. Gue tau kenapa Devi ngelarang gue buat pacaran sama lo karna lo adalah sahabat Devi. Tapi saat cinta yang berbicara kita bisa apa Ri? Disaat hati gue milih lo buat dampingin gue maka gaada alesan lagi buat gue tetep bertahan sama Devi. Mungkin dimata lo gue brengsek karna gue udah jalan sama sahabat pacarnya sendiri, tapi gue lebih baik dibilang brengsek daripada gue harus bohongin perasaan gue sendiri. Karena bagi gue, lo itu segalanya."

Mendengar perkataan Dimas, Yuri langsung tertegun. Baru kali ini dia mendengar seorang cowok yang menganggapnya begitu istimewa. Tak ingin kehilangan kesempatan, Yuripun segera mengambil keputusan.

"Lo tenang aja Dim, hari ini gak akan pernah berakhir. Lo tau kenapa? Karena gue udah jatuh cinta sama elo Dimas Praditya Sandika."

Akhirnya saat ini datang juga, selamat sudah masuk kedalam jebakan....





















Tbc

WHY ALWAYS HIM?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang