Future 12

5.2K 548 11
                                    

Kim Taehyung - normal

Kim Taehyung - masa depan


















"Jangan berani kau menyentuhnya, Kim Namjoon."

Namja itu mencengkram erat tangan Namjoon. Namjoon hanya meringis menahan sakit. Namjoon memandang tajam orang yang mencengkram erat tangannya itu. Meskipun tangan itu terlihat kecil namun tenaga yang dikeluarkan tidak main-main.

"Lepaskan tangan hina mu itu dari tanganku, bodoh!!!" geram Namjoon pada namja yang memegang tangannya itu.

Namja itu menarik Namjoon agar menjauh dariku. Namjoon menatap marah pada namja itu. Dirinya tak habis fikir bahwa namja itu akan menyeret dirinya menjauh dariku. Sedangkan namja yang ditatap tak peduli dan tetap membawa Namjoon untuk berada disampingnya.

"Lepaskan, Park Seokjin." Namjoon tak dapat menahan amarahnya ketika Seokjin hyung tak merespon omongannya. Dengan sekali hentak dirinya melepaskan cengkraman erat itu.

Seokjin hampir jatuh saat Namjoon menghentakkan keras tangannya. Namun karena pengendalian dirinya cukup bagus jadi dia tidak terjatuh. Dirinya menatap tajam Namjoon begitupun sebaliknya.

"Bukankah sudah ku katakan untuk tidak menyentuh dirinya? Apa kau mau melanggar itu?" kalimat sakras itu dilayangkan Seokjin hyung. Namjoon hanya menatap marah Seokjin hyung. Merasa dirinya tak dapat melawan Seokjin, dia hanya mengalah saja.

Seokjin hyung memandang sendu padaku. Pada keadaanku. Tatapan matanya meyiratkan kekhawatiran yang nyata. Bahkan Namjoon memandang jengah Seokjin hyung. Entah mungkin dirinya menganggap ini seperti drama.

Tak lama kemudian aku merasakan elusan halus pada kepalaku. Aku tak mempu membuka mata. Meskipun aku dapat mendengar mereka tapi mataku tertutup karena penglihat panjang tadi. Penglihatan yang mengerikan.

"Kau tak apa Tae?" suara namja yang sudah kukenal dari kecil. Aku bersyukur dia tak memanggilku Taengie. Bagaimanapun nama itu tak boleh tersebar.

"Aku baik-baik saja, Hosiki hyung. Gomawo. Tak perlu khawatir seperti itu hyung." Aku dapat merasakan elusan itu sangat lembut bahkan aku hampir tertidur karena elusannya itu.

"Ada apa denganmu Tae? Mengapa kau jadi seperti ini?" tanya Hosiki dengan suara yang lembut.

Aku hanya tersenyum mendengar pertanyaannya aku tak mampu mengerti apa maksudnya karena aku sedang melihat masa depannya saat ini.

Setiap orang yang menyentuh tubuhku akan kulihat secara langsung masa depannya secara mutlak. Tak akan ada yang berubah. Bila berubah itu hanya sedikit. Sangat sedikit. Tidak ketika aku menerawang. Jika menerawang aku hanya melihat masa depan yang berkaitan denganku, orang-orang yang berada dekat denganku, seperti keluarga, sahabat, bahkan musuh sekalian. Karena musuh juga seorang teman yang tidak terungkap. Perhatian musuh lebih jujur ketimbang sahabat sendiri.

Aku masih menampilkan senyum indahku. Bisa ku lihat kebahagiaannya dalam kepalaku.

"Apa kau sedang mendekati seseorang, Hosiki hyung?" aku bertanya dengan senyum yang terkembang di bibirku.

"Apa yang kau maksud, Tae? Aku tak mendekati siapapun." Hoseok mengeryitkan dahinya tanda tak mengerti atau bingung dengan pertanyaanku. Dirinya menjatuhkan diri dan duduk disampingku sembari mengelus lembut kepalaku.

"Kau yakin hyung? Bisa kau jelaskan padaku siapa itu Jihoon? Lee Jihoon tepatnya." Aku mencoba bangkit dari posisiku yang telungkup dimeja. Posisi yang sangat tak nyaman.

Hoseok mengerjabkan matanya. Dirinya menatapku dengan tatapan dari mana kau tau?. Aku hanya terkekeh melihat ekspresinya.

"Abadilah dengan orang yang kau cintai, Hosiki hyung. Berjuanglah sedikit lagi. Aku tau kau tak akan menyerah hyung."

Future (KOOKV) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang