hai, chingudeul...
miss this story???
maaf kalo lama up karena lagi banyak kegiatan dikampus
mungkin untuk chap kedepan bakal slow up juga,
semua cerita ini ada dinote harianku dan ketika selesai acara kampus bakal aku ketik ulang dan aku publish,makasih juga udah voment
semoga cerita ini bisa menghibur kalianSekali lagi maaf yaaaa
Happy reading 😘😘😘😘😘
Hari ini aku mencari Taehyung. Aku tidak melihatnya selama dikampus hari ini. Aku ingin menanyakan pada Hoseok namun dia juga tidak ada di kampus. Sebenarnya mereka semua itu kemana? Mengapa hilang begitu saja!! Aku menggaruk kesal rambutku.
Aku mendatangi Yoongi hyung yang sedang membersihkan mejanya. Aku bisa melihat tatapan heran darinya.
“Ada apa? Mengapa wajahmu seperti itu?” Dia bertanya dengan lembut. Aku hanya menghela nafasku.
“Hari ini Taehyung tidak masuk. Begitu juga dengan Hoseok dan Namjoon. Mereka tidak ada yang masuk.” Aku menatap Yoongi hyung.
“Sudahlah. Mungkin mereka sedang sibuk. Lebih baik kau antar aku ke rumah sakit.” Aku mengangguk.Setelah itu kami menuju parkiran. Aku masih menggunakan mobil Taehyung. Entahlah aku suka dengan mobil Taehyung yang biasa saja. Terlihat tidak mencolok untuk mahasiswa lainnya. Aku melajukan mobilku menuju rumah sakit tempat dimana Jimin dirawat. Aku dan Yoongi hyung segera menuju ruangan Jimin. Sampai disana aku mendengar suara ayah Jimin yang sedang bercanda dengan Jimin. Eh? Apa aku bilang dengan Jimin?
Yoongi hyung yang mendengar suara Jimin segera masuk dan dia hanya diam ditempat. Aku melangkah menuju Yoongi hyung dan aku melihat matanya yang berkaca-kaca.
“Jim...” Yoongi hyung bergumam memanggil nama Jimin.
“Annyeong hyung, Kook!” Jimin tersenyum cerah tanpa memperdulikan kondisinya.
“Kau sudah sadar, Jim? Bagaimana kondisimu? Apa ada yang sakit?” Yoongi hyung bertanya bertubi-tubi kepada Jimin. Jimin hanya terkekeh menanggapinya
“Aku baik-baik saja hyung. Tenanglah.” Dia tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.
“Dimana Taehyung? Aku merindukan sahabatku itu.” Jimin terlihat mencari seseorang dibelakangku. Aku hanya tersenyum kecut.
“Hari ini dia tidak masuk kampus. Handphonenya pun tak aktif. Aku tak bisa menghubunginya. Mian Jim.” Jimin mengubah wajahnya yang ceria jadi sedikit sendu.
“Ahh, gwenchana. Mungkin dia sedang sibuk.”Aku melihat dia yang sedikit sedih karena tak ada Taehyung. Dia mencoba tersenyum. Kemudian ayah Jimin pergi untuk mencari makan dan membawakan pakaian ganti untuk Jimin. Jimin tak suka memakai pakaian rumah sakit. Jadi dia minta untuk dibawakan baju. Aku hanya duduk di sofa sambil menonton televisibyang ada di ruangan Jimin. Sedangkan Yoongi duduk di kursi yang berada disamping Jimin. Mereka sedang membicarakan hal-hal tentang kuliah dan keluarga. Entahlah rasanya aku ingin menarik Yoongi hyung untuk pulang dan tidak kesini lagi jika aku hanya menjadi nyamuk disini. Aku menghela nafasku. Lebih baik aku pergi sebentar untuk memberikan waktu kepada mereka. Aku langsung melangkah keluar dan segera pergi dari ruangan itu menuju kantin rumah sakit. Dalam perjalanan kesana aku memikirikan hubungan Yoongi hyung dan Jimin. Apakah nereka masih saling mencintai?
Aku sudah tiba dikantin. Aku segera membeli minuman dan sedikit makanan untuk Yoongi hyung. Mengingat bahwa tadi pagi kami tidak sarapan. Karena kami buru-buru ke kampus. Sebenarnya aku yang terburu-buru agar menemui Taehyung. Tapi nyatanya dia tidak masuk. Setelah mendapatkan makanan aku segera menuju ruangan Jimin untuk menyerahkan makanan ini. Aku sudah berada di dekat ruangan Jimin. Namun aku melihat seorang wanita yang berdiri di depan pintu ruangan Jimin. Aku mendekatinya namun tak lama ia melangkahkan kakinya kembali meninggalkan ruangan Jimin. Aku hanya menatap heran dan langsung mengacuhkannya. Aku melihat pintu Jimin yang terbuka setengah. Aku langsung masuk untuk memanggil Yoongi hyung.
Belum sempat suaraku keluar aku mendengar suara lenguhan dari Yoongi hyung. Aku menatap ke ranjang Jimin dan seketika tubuhku menegang. Aku terpaku dengan pemandangan didepanku. Disana diatas ranjang Jimin aku melihat dua sosok laki-laki saling berciuman. Hatiku nyeri. Nafasku sesak. Disana tunanganku sedang bercumbu dengan mantan kekasihnya. Mereka terlihat sangat menikmati hingga tak sadar bahwa ada aku disini. Airmataku jatuh. Inikah penghianatan? Ini kah yang dirasa Taehyung pada waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future (KOOKV) ✔️
Fantasy[Completed] ✅ "Kim Taehyung" "Jeon Jungkook" "APA!! Dia akan menjadi pendamping di masa depanmu ? berbahagilah Tae!" "Jangan terlalu mempercayai apa yang kukatakan mengenai masa depan Chim, Masa depan itu subyektif. Itu bisa berubah apabila pola ber...