Future 31

3.6K 434 63
                                    

ada yang kangen?
maaf baru bisa up, semoga suka dengan chap ini..


Cekidooootttttzzzzz







*


Apa Jimin benar-benar merindukan kebersamaan Taehyung hingga seperti ini ?
Apa aku harus mencari Taehyung untuk Jimin ?

Aku masih dilema dengan yang terjadi pada Jimin. Dia masih ingin bertemu dengan Taehyung meskipun Taehyung sedang asyik bersama keluarganya tanpa memikirkan Jimin yang sedang terluka disini.

“Jim, kau tahu bahwa Namjoon mengalami kecelakaan dihari yang bersamaan denganmu ?” Yoongi hyung mengalihkan topik Taehyung. Dan berhasil, Jimin menunjukkan reaksi kaget dengan mata yang terbelalak kaget.

“Jinjayo ? Bagaimana keadaan Namjoon hyung ? Dimana dia dirawat mengapa kau tidak menjenguknya hyung !!!” Jimin dengan kesal mengomel karena baru diberitahu mengenai Namjoon.

“Akupun baru tahu tadi, bodoh. Dia dirawat disini juga. Kamarnya berada tidak jauh dari sini. Kau ingin menjenguknya ?” Jimin mengangguk dan tersenyum.

Aku hanya diam memperhatikan interaksi mereka kemudian melangkah pergi meninggalkan mereka. Aku bersandar di dinding luar kamar Jimin. Memikirkan segala yang mereka lakukan membuat hatiku menjadi sesak. Apa Yoongi hyung benar-benar masih mencintai Jimin ? Jika aku melepaskannya akan kah dia kembali pada Jimin atau tetap bertahan denganku. Apa artinya pertunangan ini jika Yoongi hyung masih mencintai Jimin bukan aku yang notabene adalah tunangannya.

Aku mendengar suara langkah kaki dan suara tertawa dari dalam yang kuyakini itu adalah Yoongi hyung dan Jimin.

“Kau disini, Kook ? Mengapa tak didalam?” Jimin datang dengan kursi roda yang didorong oleh Yoongi hyung.
Aku hanya tersenyum tanpa membalas perkataan Jimin. Aku berjalan didepan tanpa melihat mereka berdua. Aku hanya tak ingin sakit hati.

Kami sudah berada diruangan Namjoon yang ditemani Hoseok dan Jin hyung serta seorang perempuan dengan dress bewarna merah maroon. Aku menatap perempuan itu wajahnya terasa tidak asing dimataku. Aku seperti melihat seseorang yang sangat kukenal. Aku terus memandangi perempuan itu hingga sebuah tepukan dipinggangku mengalihkannya.

“Hey, kau sudah memiliki Yoongi hyung. Jangan melirik yang lain. Bisa habis wanita itu ditangan Yoongi hyung jika kau terus memperhatikannya.” Jimin hyung meledekku. Bahkan bisa kurasakan tatapan tajam Yoongi hyung kepada Jimin.

“Oww, Oww, lihat itu Jeon. Dia sudah kesal denganmu.” Jimin tertawa melihat ekpresi Yoongi hyung yang errr, mengerikan.

Dengan mata yang menatap tajam Jimin meskipun jatuhnya menjadi imut dengan wajah yang sangat datar. Aku hanya menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

“Ahh, sudahlah. Jangan menganggu Yoongi hyung.” Hoseok menengahi.

“Hai, Joon. Mengapa kau bisa seperti ini ? Ku pikir Tuhan pun enggan mencelakakanmu karena sifat angkuhmu itu.” Yoongi hyung duduk disamping Hoseok yang berada disamping namjoon.

“Yak!!! Berhati-hatilah ketika berucap bodoh.” Namjoon menghela nafas kasar.

“Aku sedang dalam perjalanan bisnis di Gwangju. Namun ada sebuah truk yang melintas di pertigaan yang kulewati bersama ayahku dan yah truk itu oleng karena tidak memperhatikan mobil kami dan akhirnya menabrak kami.” Namjoon memberi penjelasan sambil menatap wanita yang duduk bersama Seokjin.

“Ah, lalu dimana ayahmu ?” Jimin bertanya sembari memegang kepalanya. Mungkin dia sudah merasa pusing.

“Dia sudah dibawa ke Amerika karena dokter pribadinya berada disana.” Yang lain hanya mangut-mangut mendengar penjelasan Namjoon.

Future (KOOKV) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang