Future 5

7.5K 715 28
                                    

Kim Taehyung  -  penglihatan masa depan

Kim Taehyung - normal

'Kim Taehyung' - Batin


cekidoottt




"Tae, kau bercandakan?" Jimin menatapku tak percaya.

"Apa ini kata-kata hanya untuk menenangkanku agar aku tak pergi darimu hah!!" Jimin berteriak melepaskan seluruh emosinya. Aku menangis mendengar Jimin menangis. Aku tau dia terluka karena sikapku. Jujur aku tak menyangka akan menjadi seperti ini.

Hiks

"Apa untungnya jika aku bercanda Jim. Aku tak bodoh untuk melawak dikeadaan seperti ini. Aku tak bodoh ketika aku melihat orang yang melindungiku terluka karena kebodohanku. Hell aku memang bodoh ternyata. Berlindung dibalik seseorang yang menginginkan harta dan kekuasaan. Aku hanya memberi apa yang kau minta Jim. Kau meminta sesuatu yang mampu kuberi dengan harta maka aku akan kuberi. Aku hanya membalas setiap perlindunganmu padaku." Kulihat Jimin menatap remeh padaku. Ingin aku memukul wajahnya karena begitu meremehkanku.

Hiks

"Kau ingat disaat disaat kecelakaan itu, aku tak pulang untuk menyelesaikan masalah dan malah lari kerumahmu dan menginap dirumahmu. Menangis dipelukanmu. Bersembunyi dirumahmu. Menjadikanmu dan orangtuamu tameng agar kalian melindungiku. Hingga Minho samchon datang dan membawaku pergi namun aku tetap bersikeras untuk terus berada disampingmu dan terus berada disekitar keluargamu Jim."

"Tae.." Jimin berujar pelan. Aku berhasil meruntuhkan emosinya.

"Jika kau menganggap dirimu jahat karena telah mengurasku. Kau salah Jim. Akulah yang jahat. Akulah yang harusnya menjauhimu perlahan, melangkah pergi dari sini agar aku tak perlu bergantung dengan dirimu terus menerus. Nyatanya aku tak bisa Jim. Secara tidak sadar kau dan keluargamu melindungi orang yang jahat Jim. Pukul aku Jim. Pukul saja untuk melampiaskan kemarahanmu itu. Asal kau jangan pergi dariku." Jimin datang dengan tangan terkepal dan...

Bruuukk




"Maafkan aku Tae. Tak seharusnya aku memarahimu. Tak seharusnya aku bersikap begini. Maafkan aku yang membuatmu bersedih. Maafkan aku karena tak bisa melindungimu dari egoku sendiri Tae. Kumohon maafkan aku Tae. Maafkan aku."

Jimin memelukku erat. Sangat erat. Bisa kurasakan badannya bergetar. Kurasakan suaranya bergetar karena menangis. Kubalas pelukannya tak kalah eratnya dengan Jimin. Dia sahabatku. Kurasakan dia mengelus punggungku dan naik mengelus rambutku.

Seorang namja bersurai hitam dengan semburat biru menghampiri dan kemudian memukul Jimin. Menodongkan pisau dan menusukkan pisau itu kearah Jimin namun ada seseorang yang menghalanginya.

Seorang namja yang berkulit putih pucat datang dan memeluk Jimin.

Jimin membalas pelukan itu dan mengucapkan "Aku juga mencintaimu".

Jimin yang sedang menunggu seseorang di altar.

Mengucapkan janji suci didepan pendeta.

Dia mencium pasangannya penuh nafsu dan mengerang nikmat. Keringat mereka bersatu. Bergerumul didalam selimut.

"Ahh,, Jimhh"

Oh, shitt !!! tak adakah selain masalah ranjang dan pernikahan.

Jimin mengelus perut buncit milik seseorang. Kemudian mengelus puncak kepala anak berusia 2 atau 3 tahun.

Rambut mereka memutih. Duduk dipinggir pantai menikmati waktu berdua. Menunggu sesuatu yang akan datang pada mereka berdua.

Mereka meninggal dalam kebahagian.


Future (KOOKV) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang