Disebuah rumah sakit terdapat seseorang yang tengah terbaring lemah dengan perban yang menghiasi kepalanya. Alat bantu pernafasan pun dipasang dengan kabel-kabel medis yang menancap diseluruh tubuhnya. Infus menghiasi punggung tangannya. Mata itu terpejam erat meskipun sedari tadi ada yang memanggilnya. Memintanya untuk bangun dari tidurnya.
“Tae!! Bangunlah!!! Maafkan aku.” Hanya kalimat itu yang sedari tadi menggema di seluruh kamar ini.
Yang lain bungkam.
Tak menyangka kejadian ini terulang lagi.
Nyawanya memang selamat tapi tidurnya tidak dapat terbangunkan lagi. Banyaknya darah yang keluar serta tulang yang patah akibat tabrakan itu tadi. Membuat yang terbaring tidak tersadarkan dirinya. Membuat yang menjaganya begitu khawatir.Bahkan hanya merapalkan kalimat memanggil agar kekasihnya terbangun.
Namun apa daya nata itu terus saja terpejam. Tak ingin terbangun terlarut dengan mimpi indah yang disuguhi. Mengabaikan orang-orang yang menanti kehadirannya lagi.
Tap
Tap
Tap
“Tuan, Kim Taehyung saat ini sedang mengalami koma. Luka yang diderita akibat tabrakan tadi cukup parah. Beberapa bagian mengalami patah dan kepalanya terbentur dengan keras. Kemungkinan bisa membuat Taehyung menjadi hilang ingatan atau mungkin gegaf otak ringan.” Laporan dari seorang yang mengawasi gerak-gerik orang yang bernama Kim Taehyung.
“Itu kabar baik untukku, terimakasih pengawal Kim. Kau sangat kuandalkan.” Setelah berkata itu seamplop uang dilemparkannya kepada orang itu yang kemudian diambilnya dan berlalu pergi.
Sang Tuan hanya tersenyum sembari menyipi wine digelasnya. Tanda kebahagian yang akan direnggutnya. Menjadikan dia pemilik satu-satunya yang berhak atas harta milik Kim Taehyung.
“Hahahaha. Kau lihat Choi Jung Woo, cucumu itu akan segera mati. Aku akan mengambil semua harta yang dimiliki oleh anak dan menantu, In Ha dan Ha Myung kesayanganmu itu. Kedua cucumu sudah aku lenyapkan.” Suara tawa menggelegar memenuhi ruangan itu.
Seringai diwajahnya sangat menakutkan bagi yang melihat. Semua rencana tersusun dengan rapi. Cucunya akan menikahi lelaki yang bisa diperbudak untuk kesenangannya sendiri.
Tanpa dia sadari bahwa sesungguhnya dia telah menggali kuburannya sendiri.
Keadaan dirumah sakit masih sama. Tak ada yang berubah. Suara monitor dari alat kesehatan itu berbunyi menemani keseharian Jungkook. Dia tidak makan juga tidak tidur. Dia hanya menatap wajah dan menggenggam tangan kekasihnya. Menyalurkan rasa cinta yang ada pada dirinya. Meskipun dia tahu pernikahan didepan sana tidak bisa dibatalkan. Semuanya sibuk mengurus pernikahan keluarga Min dan Jeon yang begitu melukai perasaan kekasih masing-masing. Janji yang telah diikrarkan menjadi sekedar angan. Kini dia akan meninggalkan cintanya dan menikah dengan orang yang mencintai orang lain. Orang yang dulu mengisi hatinya.
Tes
Tes
Airmata jatuh dimata Jungkook. Dirinya tak ingin meninggalkan orang yang dicintainya ini. Dia hanya ingin menghabiskan masa tuanya dengan orang yang saat ini terbaring lemah. Dia ingin menjadi orang yang pertama kali dilihat oleh laki-laki ini.
Tapi sekali lagi.
Semuanya tak akan bisa.
Esok dia sudah harus pulang untuk mengurus pernikahannya. Dia tidak bisa membantah orangtua yang melukai kekasihnya karena perusahaan dan nyawa ayahnya adalah taruhannya. Maka hari ini dia menghabiskan waktu bersama dengan kekasihnya. Meminta maaf sebesar-besarnya karena ini bukan yang diinginkannya. Dia bersumpah tak akan melunturkan cinta yang dimiliki untuk kekasihnya, Kim Taehyung.
“Maafkan aku, Tae. Maafkan aku. Bencilah aku nanti aku akan menerimanya.” Dikecup kening milik kekasihnya itu. Kedua pipinya bahkan jari-jari miliknya.
“Aku mencintaimu, Tae. Aku sangat mencintaimu.” Terakhir dilumatnya bibir indah milik kekasihnya itu. Menyalurkan cinta miliknya meskipun dirinya bukan milik kekasihnya lagi.
Setelahnya dia melepaskan genggamannya berlalu dari hadapan kekasihnya dengan airmata yang mengalir deras. Berdiri dihadapan sang sahabat kekasihnya. Menatap sendu manik yang menatapnya tajam.
“Maafkan aku, Jim. Maafkan aku.” Suara seraknya memilukan.
“Pergilah!!!” Jawab Jimin ketus.
“Jaga Taehyung untukku. Aku sangat mencintainya.” Jungkook kembali menangis. Sejujurnya dia tidak pernah menangis seperti ini. Bahkan ketika ibunya meninggal.
Tapi sekarang lihatlah. Jungkook dalam keadaan yang sangat kacau. Matanya sembab. Pipinya menirus bahkan badannya menurun drastis. Bentuk frustasi akibat kehilangan cintanya. Entah bagaimana kedepannya. Kehidupan yang dia jalani bersama Yoongi. Akan kah dia bahagia ataukah sengsara dan dipenuhi dendam semata.
“Berbahagialah!!!” Jimin menepuk bahu milik Jungkook. Berusaha menguatkan temannya yang terpuruk itu.
Jungkook mencoba mengangguk meski berat rasanya. Kemudian dia melangkah meninggalkan kamar rumas sakit dengan segala kesakitan. Meninggalkan rumah sakit dengan keperihan. Dan meninggalkan Taehyung untuk masa depan keluarganya.
Pintu kamar rumah sakit itu tertutup setelah memastikan tak ada orang yang memperhatikan kecuali beberapa bodyguard yang menyamar untuk menjaga tuannya yang sedang terbaring di dalam.
Mata itu terbuka.
Airmata yang ditahan kini tumpah sudah. Dadanya sesak. Menangis dalam diam sembari diperhatikan oleh sahabtanya yang juga ikut menangis.
Malam itu dihabiskan dengan tangisan oleh orang-orang yang kehilangan cintanya.FIN
cerita ini udah fin ya
maaf kalo endingnya ga sesuai sama yang kalian mau 😊😊😊dengan berakhirnya cerita ini
saya mengucapkan banyak terimakasih karena udah mau baca dan memberi vote dan comment....
maaf kalau selama membaca cerita atau saya membalas comment kalian ada kata yang kurang mengenakan.sampai jumpa di ff selanjutnya 😚😚😚😚
™sef-
KAMU SEDANG MEMBACA
Future (KOOKV) ✔️
Fantasy[Completed] ✅ "Kim Taehyung" "Jeon Jungkook" "APA!! Dia akan menjadi pendamping di masa depanmu ? berbahagilah Tae!" "Jangan terlalu mempercayai apa yang kukatakan mengenai masa depan Chim, Masa depan itu subyektif. Itu bisa berubah apabila pola ber...