PART 1

472 26 0
                                    

Kring!!! Kring!!! Kring!!! (Anggap aja ini suara bel masuk kelas ya, bukan suara bel sepeda. Hehe)

Sekarang adalah pelajaran IPS,itu juga pelajaran kesukaan Arshall. Pokoknya semua pelajaran kesuakaannya Arshall deh. Oh iya, salah satu hal yang membuat Arshall menyukai pelajaran IPS adalah karena Bu Ify, guru IPS yang sekarang akan mengajar dikelasnya. Cara mengajar Bu Ify sangat mengasyikkan. Apalagi kalau sudah bercerita mengenai peradaban dunia, kalau bisa Arshall minta tambahan jam belajar deh. Bisa dibayangkan donk gimana Asyiknya?

"Baik anak-anak, sekarang kita belajar kelompok. Sekarang kita bagi-bagi kelompok dulu ya! Oke, berhitung mulai dari satu sampai tujuh!" Kata Bu Ify.

Sebenarnya belajar kelompok tidak disukai Arshall. Sebab biasanya yang dinilai hanya hasilnya saja, sedangkan prosesnya? Jarang dibahas. Jadi walaupun semua tidak ikut terlibat dalam prosesnya, semua anggota kelompok akan mendapatkan nilai, gak adil kan? Begitu pikir Arshall.

Arshalla's POV

"Uhh, sebel deh. Masa harus kerja kelompok? Kenapa gak individu aja sih?" Gumamku yang masih dapat didengar oleh Alda.

"Biasa aja kali!" Kata Alda sambil mendelikkan matanya? Ya ampun, apa dia beneran marah ya? Masa gara-gara yang di kantin tadi? Hmm...

"Shall, Arshall!" Suara samar-samar membangunkanku dari pikiranku.

"Apa?" Tanyaku.

"Arshall, mengapa kamu tidak fokus? Kan tadi saya suruh untuk berhitung! Kenapa kamu seperti melamun begitu? Kalau kamu tidak niat belajar, lebih baik kamu tidak usah datang ke sekolah!" Oh my God, kenapa jadi gini sih?

"Maaf Bu, tadi saya tidak fokus." Kataku kebingungan terhadap apa yang telah terjadi.

"Baiklah, ayo lanjutkan hitungannya! Mulai dari kamu Arshall!" Kata Bu Ify, ini dia yang bikin aku suka sama cara mengajar Bu Ify. KETEGASANNYA.

Oh iya, aku harus mulai menghitung lagi. Oh my God, tadi hitungannya sampai mana? Ya ampun kenapa kamu gak fokus sih Shall? Hmm, aha! Tadi aku dengar samar-samar Alda bilang empat. Berarti, "Lima!" Aku mengatakannya dengan penuh keyakinan, hmm enggak. Sebenarnya dengan penuh keraguan.

"Enam," kata Dira di sebelahku. Huh, untungnya hitunganku benar. Kalo enggak, I don't know what happen next. Udah Shall, fokus aja sama pelajaran hari ini. Dari pada mikirin hal-hal itu, gak penting banget.

"Oke sekarang kalian udah punya kelompok, kan? Silahkan berkumpul dengan kelompok masing-masing!" Kata Bu Ify.

Hmm, males banget deh, tapi ya udah deh. Oke sekarang aku disini, duduk bersama kelompokku. Kelompok lima, namanya kelompok gesit. Anggotanya Aku, Pamela si ganjen, Andini si cerewet, and Bagas si cuek. Aku gak suka sama Bagas, soalnya dia aneh banget. Aku kan sekelas sama Dia udah setahun lebih, tapi dia belum tahu nama aku! Fix, aku kesel banget sama dia. Terus baru-baru ini dia panggil aku dengan kata "Heh" gimana gak kesel coba?

Tok, tok, tok. "Maaf Bu Ify, apa benar ini kelas VII Clever? (Read : Second clever grade) " Tanya Bu Bintang, salah satu petugas piket di sekolah, aku cukup kenal dengannya.

"Iya benar, ada apa ya?" Kata Bu Ify.

"Ayo sini masuk!" Kata Bu Bintang sambil menoleh ke arah luar kelas. Ada apa sih? "Ini Bu,ada siswa baru di kelas ini." Kata Bu Bintang melanjutkan omongannya yang sempat terpotong. OMG, ada murid baru? Mana dia, kok gak masuk?

"Oh begitu? Ya sudah silahkan masuk. Makasih ya Bu Bintang." Kata Bu Ify, sambil memamerkan senyumnya yang manis.

"Iya sama-sama. Saya permisi dulu ya." Kata Bu Bintang sambil melangkahkan kakinya ke luar kelas.

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang