PART 9 : Mami Rempong

160 15 0
                                    

DI UKS

Tok tok tok. Aku mengetuk pintu UKS. Aku lihat Radit lagi main HP nya. Sempet juga dia main HP saat lagi sakit. Aku berdeham untuk menyadarkan Radit akan kehadiranku.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Radit masih asyik dengan HPnya.

Aku mulai kesal, "Dit, ada apa kamu panggil aku?" Tanyaku to the point.

"Eh, Hai Shall. Temenin gue di sini ya. Di sini boring banget. Sekalian ada hal penting yang mau gue omongin sama lo." Kata Radit, aku diam saja. "Sampai istirahat deh ya? Please, ini penting banget." Kata Radit memohon.

"Ya udah." jawabku pasrah. Sebenarnya males banget ngobrol sama Mr. Sok ini. Tapi kebetulan aku udah selesai merangkum, jadi bebas tugas deh, yeay! Daripada bengong di kelas.

Lalu Veronica keluar dari UKS. "Hei, makasih ya udah panggil Arshall buat aku." Kata Radit agak teriak. What? 'buat aku'. Sejak kapan Radit ngomongnya aku-kamu?

Kemudian Veronica menoleh, lalu tersenyum manis sekali padaku. Eh, ralat. Pada Radit.

"Jadi, apa hal yang penting banget itu?" Tanyaku to the piont.

"Nanti pas pulang sekolah, gue boleh ke rumah lo ga? Soalnya nyokap, bokap gue lagi ke super market buat besok nengok kakak gue di Bandung yang lagi study tour. Gue sendirian di rumah, takut." Kata Radit. Ternyata dia penakut juga, haha.

"Kenapa harus takut? Terus kenapa harus ke rumah aku? Di rumah kan bisa nonton TV atau kamu bisa main dulu gitu, atau nyusul orang tua kamu ke super market. Kamu kan punya motor." Kataku menjelaskan.

"Ya ampun Arshall, lo ga liat kalo gue lagi sakit. Terus lo suruh gue panas-panasan naik motor?" Kata Radit, nada suaranya meninggi.

"Sorry," aku emosi. "Tapi aku nggak nyuruh kamu. Aku cuma menyarankan. Inget, menyarankan!" Aku menjawabnya dengan nada tinggi juga.

"Iya, iya deh up to you!" Ekspresi wajah Radit yang tadinya tak acuh berubah menjadi ekspresi kebingungan. Dahinya mengernyit, "Eh, tapi dari mana lo tahu kalo gue suka bawa motor?"

"Tau dari mami kamu!" Jawabku dengan santai.

Dahi Radit semakin berkerut, "Kok bisa?"

Flashback On

Hari Minggu pagi. Kebanyakan orang biasanya akan berolahraga di hari Minggu pagi. Berbeda denganku, aku akan menghabiskan hari Minggu pagiku di alam mimpi. Menyenangkan sekali rasanya setelah 6 hari belajar di sekolah dengan berbagai kesibukan, akhirnya bisa melepas kepenatan itu di hari Minggu.

Setelah salat subuh aku akan tidur kembali, lalu bangun sekitar jam 10 pagi. Tidak sehat memang, tapi tak apa. Yang penting aku bahagia, hehe.

Tapi berbeda dengan hari ini. Di hari Minggu pagi aku terpaksa tidak berkunjung ke alam mimpi karena sebuah alat berkabel. Yap powerbank Radit. Kata bunda aku harus segera mengembalikannya. Sungguh malas memang, tapi apa daya? Kalau bunda sudah cerewet tentang hal ini, mau nggak mau aku harus nurut.

Iya, aku bakalan mengembalikan powerbank Radit di Minggu pagi ini.

"Shall, udah mandi belum? Cepet turun sini, sarapan dulu sebelum ke rumah Radit!" Tuh kan? Baru juga bahas hal ini, bunda udah manggil aja.

"Iya bun, bentar."

Aku pun turun ke bawah untuk sarapan. Sudah tersedia sepiring nasi goreng di meja makan, aku langsung melahapnya dengan semangat. Aku suka nasi goreng!

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang