PART 37 : Tutorial Fake Smile

137 10 0
                                    

Niken menghela napasnya. "Aku takut jadi dendam sama Saras, soalnya aku masih sakit hati," ungkap Niken.

"Makanya jangan dendam. Just let it go, biarkan dendam itu pergi," saran Arshalla.

"Caranya?"

"Maafin dia. Janji sama aku, kamu move on dan maafin dia, ya?"

Niken terdiam sebentar dengan kepala yang tertunduk, kemudian ia mendongak menatap Arshalla dan tersenyum. "Oke, aku coba."

Arshalla tersenyum. "Nah, gitu dong!"

Niken mengangguk-anggukkan kepala, lalu sesaat kemudian ia menghentikan gerakannya itu. "Kalau nanti ketemu di sekolah gimana ya?"

"Ya biasa aja, kamu biasanya sapa dia, nanti juga tetap sapa," jawab Arshalla.

"Ya gengsi dong! Nggak mau ah."

Arshalla terkekeh mendengar tanggapan Niken. "Ya udah nggak usah nyapa. Tapi seenggaknya senyum, bisa dong?" Arshalla menajamkan tatapannya.

Niken tertawa getir. "Gila apa? Masa harus senyum segala?"

"Ya biar ka-"

"Nggak Arshall, enggak mau titik!"

Arshalla menghembuskan napasnya kasar. Bingung harus bagaimana ia memberti tahu Niken agar tetap senyum saat bertemu Saraswati. Arshalla begini karena ingat dengan pesan bundanya yang selalu menjadi kekuatan baginya. Arshalla harap pesan itu juga bisa menjadi salah satu kekuatan bagi Niken.

Arshalla tidak mau jika dengan sikap Niken yang seolah memusuhi Saras, nantinya Saras malah menganggap Niken lemah dan berbangga diri karena merasa berhasil menyakiti hati Niken.

Tatapan Arshalla menerawang. Ia sedang berpikir, memutar otak agar menemukan cara supaya Niken tidak bersikap seolah memusuhi Saras.

Arshalla tersnyum sambil menjentikkan jarinya. "Gimana kalau fake smile aja?"

Usul Arshalla masuk menelusup ke dalam pendengaran Niken. Kemudian kalimat tersebut dicerna baik-baik oleh Niken di dalam otaknya. Setelah itu ia tersenyum miring. "Fake smile?" tanya Niken membeo.

Arshalla mengangguk antusias. "Ya walaupun sebenarnya itu jahat banget sih. Tapi seenggaknya buat latihan biar terbiasa tersenyum tulus nantinya. Gimana?"

"Boleh dicoba sih, tapi gimana caranya? Soalnya aku kalau mau senyum ya senyum. Kalau nggak mau ya enggak."

"Sebenarnya sih tinggal senyum biasa aja. Bibir ditarik ke kanan satu senti," ucap Arshalla sambil memperagakannya. "ke kiri satu senti." Niken menyimak sambil meniru Arshalla. "Nah kan senyum deh." Arshalla menunjukkan senyumannya, lebih tepatnya fake smile.

Niken mengernyitkan dahinya. "Ternyata senyum itu susah ya?"

Arshalla mengalihkan pandangannya pada Niken. "Enggak kok, mind set kamu aja yang bikin sesuatu itu jadi susah. Oh iya satu lagi," Arshalla mengacungkan jari telunjuknya. "Katanya kalau seseorang senyum terus ada kerutan di ujung-ujung matanya, itu tandanya dia bener-bener happy. Jadi kalau senyum sipitin mata dikit aja, biar ada sedikit kerutan gitu." Arshalla menuturkan informasi itu dengan polos, membuat Niken tertawa. Tertawa yang asli—Bukan fake laugh.

"Kok ketawa?"

Niken masih tertawa ketika Arshalla menanyakan hal tersebut. "Ya abisnya, info dari kamu bikin aku ketawa. Senyum harus ada sipit-sipitnya gimana sih? Gini?" tanya Niken sambil memperagakan tutorial fake smile yang Arshalla ajarkan.

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang