PART 25 : Jangan sewot!

131 9 3
                                    

"Niken!" Sahut Arshalla sambil mencari posisi duduk yang nyaman.

Niken menoleh lalu tersenyum.

"Nik, maaf ya kamu jadi nunggu lama."

"Nggak pa-pa kok Shall, woles aja."

"Oh iya, jadi kamu mau curhat apa nih?" Tanya Arshalla antusias.

"Ekhem." Radit berdeham karena merasa tidak dianggap keberadaannya.

Arshalla dan Niken menoleh ke sumber suara.

"Oh iya, Radit kenalin ini Niken. Niken ini Radit." Tutur Arshalla memperkenalkan keduanya.

Radit mengasongkan tangannya pada Niken. "Gue Radit, temen sekelasnya Arshall. Lo siapa?" Katanya sambil tersenyum miring.

Niken tersenyum dan menyambut tangan Radit untuk dijabat. "Gue Niken, sahabatnya Arshalla." Jawabnya dengan menekankan kalimat terakhir.

Arshalla mengangkat alisnya karena kaget Niken berbicara gue-lo. Padahal selama berbicara dengannya Niken tidak begitu.

"Oh sahabatnya ya?" Tanya Radit memastikan.

"Iya, kenapa?" Niken balik bertanya.

"Jangan sewot dong! Gue cuma tanya aja." Protes Radit.

Niken terkekeh. "Ya ampun siapa juga yang sewot, yang ada lo yang sewot bro!"

Radit mengernyit. "Maksud lo?!" Nadanya meninggi.

"Lo yang sewot, bro!" Jawab Niken.

"Lo kali!"

"Lo!"

"Lo!"

Arshalla yang dari tadi hanya mengamati percakapan kedua cowok di hadapannya akhirnya angkat bicara. "Udah deh, biar aman aku aja yang sewot ya! Udah, stop talking like that!"

"Enggak Shall kamu nggak sewot, ini nih temen sekelas kamu yang sewot!" Sahut Niken.

"Heh, gue punya nama ya!"

"Oh iya lupa, jadi Shall yang sewot itu temen sekelas kamu yang punya nama itu, bukan kamu. Udah jangan salahin diri sendiri." Tutur Niken, seolah sengaja memancing emosi Radit.

Arshalla mengernyit, ada apa ini? Ia sungguh bingung saat ini.

"Eh lo yang ngakunya sahabat Arshall, mending diem aja deh nggak usah ngomong!" Perintah Radit dengan tampang menantang.

"Sorry ya gue di sini mau ngobrol sama Arshall dan udah janjian! Lo siapa larang-larang gue ngomong?" Tanya Niken dengan santai.

"Bener Shall?" Tanya Radit pada Arshalla. Yang ditanya hanya mengangguk.

"Tuh kan, apa gue bilang!" Sahut Niken sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Oh gitu." Kata Radit.

"Oke, debatnya udah selesai?" Tanya Arshalla menatap Niken dan Radit bergantian.

Yang ditatap hanya terkekeh. Arshalla memutar bola matanya.

"Jadi Niken, kamu mau curhat apa?" Tanya Arshalla yang entah keberapa kalinya.

"Maaf Shall, curhatan aku ketunda terus. Gara-gara temen kamu sih!" Tuduh Niken.

"Eh lo-"

"Udah, nggak usah mulai lagi deh! Terusin Nik, kamu mau curhat apa?" Tanya Arshalla lagi.

Niken melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. "Shall, kayaknya kalo curhat sekarang waktunya nggak akan cukup. Kalo nanti pulang sekolah aku ke rumah kamu gimana?"

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang