PART 34 : Fokus!

120 10 0
                                    

Akhirnya bisa update :D Happy reading!

"Bikin konsep di rumah gue aja ya," tawar Radit.

"Oke deh." Arshalla mengangguk setuju.

Saat Radit mengajak Arshalla untuk menjadi partner tampilnya, tanpa pikir panjang Arshalla langsung mengiyakan. Walaupun begitu Arshalla tetap sempat memikirkan beberapa kemudahan jika ia menjadi partner tampil Radit. Selain letak rumah Radit yang tidak terlalu jauh dari rumahnya—Sehingga memudahkan untuk latihan, Arshalla tidak perlu bingung lagi tentang siapa yang akan menjadi partnernya. Ia juga tidak usah takut karena tidak akan masuk ke black group.

"Shall, ngapain kita ke halte?" tanya Radit sambil berjalan mengikuti Arshalla.

"Ya nunggu angkot buat pulang, mau ngapain lagi?" Arshalla tertawa kecil.

Radit mengernyitkan dahinya. "Kenapa naik angkot? Bareng gue kan bisa?"

Arshalla terdiam sebentar, tiba-tiba saja memorinya memutar saat Radit mengajaknya pulang bersama lalu ada Ver- Tidak! Arshalla tidak mau itu terjadi lagi!

"Ditanya malah bengong, udah bareng gue aja kan tujuan kita sama. Irit ongkos juga kan," sahut Radit.

Arshalla menggelengkan kepalanya pelan. "Nggak mau," jawab Arshalla, lirih.

Radit terkekeh melihat ekspresi Arshalla yang seperti ketakutan. Wajahnya datar dan pandangannya kosong.

"Kenapa sih, hm?" tanya Radit.

"Takut," gumam Arshalla tidak sadar.

"Takut kenapa?" tanya Radit penasaran.

Arshalla mengerjapkan matanya tersadar. "Hah? Kenapa, Dit? Kamu bilang apa?"

Radit tertawa kecil. "Tadi lo bilang takut, kenapa takut?"

"Enggak kok, lupain aja," jawab Arshalla dengan seulas senyum di bibirnya.

"Ya udah ayo, tuh mobil gue udah datang," kata Radit sambil menunjuk sebuah mobil yang melaju ke arahnya.

Arshalla terdiam sebentar. Radit menoleh kepada Arshalla karena merasa tidak ditanggapi, selanjutnya ia terkekeh.

"Ayo Arshall, naik!" ajak Radit.

"Iya, iya." Akhirnya Arshalla naik ke mobil setelah Radit terlebih dahulu naik melalui pintu depan, dan Arshalla duduk sendiri di kursi belakang.

Suara musik jazz mengalun di sepanjang perjalanan ke rumah Radit. Tidak ada pembicaraan di antara ketiga manusia yang ada dalam mobil tersebut. Sampai akhirnya mobil berhenti di halaman rumah Radit.

"Ayo, Shall," ajak Radit.

Arshalla mengangguk dan bergerak mengikuti Radit masuk ke dalam rumah. Setelah itu, Radit mempersilakan Arshalla untuk duduk di kursi ruang tamu selagi Radit pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaian.

"Mau minum apa, Shall?"

Arshalla menoleh ke sumber suara dan mendapati Radit telah berganti pakaian dengan T-shirt berwarna abu-abu dan celana jeans hitam.

"Nggak usah deh, nggak haus. Bekal minum juga masih ada," jawab Arshalla.

Radit duduk di hadapan Arshalla sambil memainkan ponselnya. Sepertinya ia sedang mengetikkan sebuah pesan.

"Dit, Tante Rena mana?" tanya Arshalla sambil celingukan.

Radit mendongakkan kepalanya. Setelah itu ia menyimpan ponselnya di atas meja di hadapannya. "Lagi belanja, nanti habis bikin konsep gue mau nyusul ke sana," ungkap Radit.

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang