PART 12 : Rp.50,00

138 15 0
                                    

 "Halo ,ini siapa ya?" Kata maminya Radit.

"Ini aku, Radit. Aku pinjem HPnya Arshall, soalnya HPku pulsanya habis." Kata Radit.

"Oh gitu, ya udah nanti mamih isi pulsanya ya. Sekarang kamu di mana? Udah makan belum?" Kata maminya Radit.

"Sekarang aku ada di rumah Arshall, nanti bentar lagi mau makan. Sekarang mamih di mana?" Kata Radit.

"Mamih masih di super market. Kamu mau apa? Mumpung mamih masih di sini." Kata maminya Radit.

"Aku titip obat aja, maag aku kambuh. Tadi aku pingsan di sekolah, di rumah Arshall juga pingsan." Kata Radit. Oh ternyata maag nya kambuh.

"Ya ampun, kenapa bisa begitu? Tadi pagi kamu sarapan kan?" Kata mamihnya Radit.

"Aku nggak sarapan soalnya takut kesiangan." Kata Radit.

"Tuh kan udah mami bilang jangan telat makan! Jangan begadang terus, jadi bangunnya kesiangan kan? Jadi ga sarapan! Ya ampun Dit! Kamu ini!" Kata mamihnya Radit.

"Iya, ini memang salah aku. Mamih kapan pulang?" Tanya Radit.

"Bentar lagi kok. Kira-kira sejam lagi. Kamu jangan ke mana-mana dulu ya. Stay dulu di rumah Arshall, ok?" Kata mamihnya Radit.

"Ok." Kata Radit.

"Di situ ada Arshall nggak? Mami mau bicara sama Arshall." Kata mamihnya Radit.

"Ada, bentar." Kata Radit.

Radit menoleh padaku. "Shall, nih mamih gue mau ngomong." Kata Radit sambil memberikan HPku.

"Halo, tante. Ini Arshall." Kataku.

"Hai Arshall. Maaf ya kalo Radit merepotkan." Kata mamihnya Radit.

"Engga kok tante, sama sekali enggak merepotkan." Kataku.

"Ya udah makasih ya. Nanti tante ke rumah kamu. Kira-kira sejam lagi." Kata mamihnya Radit.

"Iya tante, ditunggu ya." Kataku.

"Iya, see you there." Kata mamihnya Radit.

"See you too." Kataku.

Lalu aku beralih menatap Radit. "Nanti mamih kamu ke sini sejam lagi katnya." Kataku.

"Gue udah tau." Kata Radit.

"Biasa aja kali." Kataku agak nyolot.

"Ya udah maaf." Kata Radit. Apa? Radit minta maaf?

"Hmm..." Aku bingung harus ngomong apa. Oh iya, sisa pulsaku berapa lagi ya? cek dulu deh.

"Apa ??!" Kataku agak teriak sambil melebarkan mataku.

Radit terperanjat. "Kenapa Shall? Ngagetin aja." Kata Radit.

Mataku masih melebar, "Sisa pulsaku Rp.50,00 lagi!" Kataku sambil tidak beralih menatap layar ponsel.

"Hahaha. Biasa aja kali, lebay amat! Nanti pulsa lo gue ganti. Mau yang berapa? Yang 20? 50?" Kata Radit dengan gaya sombongnya.

"Ga usah, aku bisa beli pulsa sendiri!" Kataku agak nyolot.

"Bilang aja kalo mau pulsa yang 100 ribu. Ga usah bertele-tele gitu Shall! Haha." Kata Radit. Ya ampun, dia emang aneh.

Aku memutar bola mataku, "Aku bilang nggak usah, ya nggak usah!" Kataku.

Tiba-tiba bunda datang.. "Hei ada apa ini? Ko ribut-ribut?" Kata bunda sambil tersenyum.

"Itu tan, pulsa.." Kata Radit.

"Engga bun, katanya Radit lapar. Ayo kita makan aja bun, aku juga udah lapar." Kataku sambil menatap Radit dengan tatapan awas ya kamu!

"Engga tan, bukan gitu aku Cuma.." Kata Radit. Kasihan deh Radit omongannya kepotong terus haha.

"Ya udah kalo lapar, sekarang kita makan aja yu." Ajak Bunda.

DI MEJA MAKAN

"Eh Radit, gimana keadaan kamu sekarang? Masih pusing?" Tanya ayah.

Radit mendongakkan kepala mendengar namanya dipanggil. "Udah baikkan om. Cuma lemes aja sedikit," kata Radit.

"Oh, baguslah kalau begitu." Kata ayah.

"Oh iya, nanti kira-kira sejam lagi mamihnya Radit mau ke sini." Kataku.

"Oh iya. Ya udah, ayo kita makan!" Kata bunda.

"Buburnya enak tante. Ada ayamnya lagi." Kata Radit.

"Ow makasih. Bubur ayam emang bagus untuk memulihkan badan kalo lagi sakit. Ayo makannya yang banyak,masih ada persediaan kok di dapur." Kata bunda panjang lebar. Hmm, ini kalo tentang masakan emang yang paling tahu deh.

"Oh gitu ya." Kata Radit sambil menyendok bubur di mangkuknya.

"Udah makan aja, nggak usah banyak bicara!" Kataku. Masih kesel gara-gara pulsaku tinggal segitu.Soalnya harga pulsa kan mahal. Iya nggak?

"Iya, iya." Kata Radit sambil memutar bola matanya.

Setelah itu tidak ada pembicaraan di meja makan, semuanya khusyu dengan makanannya sendiri. Sampai akhirnya Radit bertanya, lebih tepatnya bergumam.

"Nanti kalo mami pergi ke Bandung, gue sama siapa ya di rumah?" Kata Radit.

"Apa Dit?" Tanyaku refleks.

"Hah? Apa?" Radit malah balik nyanya. Gimana sih?

"Kamu ngomong sesuatu?" Tanyaku, lagi.

"Enggak. Aku cuma kenyang aja." Kata Radit.

"Oh, kirain.." Kataku.

"Kirain apa Shall?" Tanya Radit kebingungan. Aduh kok jadi awkward gini sih.

"Iya Shall, bikin bingung aja deh!" Kata ayah.

Aku salah tingkah. "Hehe, udah lupain aja." Kataku. Padahal tadi aku denger Radit bilang sesuatu kok. Beneran deh.

"Aku udah selesai. Aku ke kamar dulu ya." Kataku. Lalu sedikit berlari ke arah kamar.

"Iya, jangan lari Shall nanti jatoh. Harap maklum sama tingkah Arshall ya, Dit. Emang Arshall masih kayak anak kecil." Kata Bunda.

"Haha.. Ga papa, tan. Hmm, aku ke ruang depan dulu ya, tan?" Kata Radit.

"Ya udah. Kuat sendiri?" Tanya bunda.

"Kuat kok, kan udah makan bubur buatan tante hehe." Kata Radit.

"Kamu bisa aja." Kata Bunda, dibalas dengan senyuman oleh Radit. Lalu Radit pergi ke ruang depan.

"Shall! Arshall! Sini deh!" Panggil Bunda, agak teriak.

"Iya Bun, bentar. Ada apa Bun?" Tanyaku.

"Lampu yang di depan rumah udah dinyalain belum? Coba lihat dulu gih!" Kata Bunda sambil membereskan piring dan gelas bekas makan tadi.

"Oh iya, aku lihat dulu deh ya, Bun." Kataku sambil berjalan menuju ruang depan.

"Iya." Kata Bunda singkat.

-TBC-

21 Juni 2017

Updatenya cepet kan? BTW, cover barunya suka nggak?

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang