EPILOG

203 12 3
                                    

Selamat berbuka puasa kawan-kawan! Alhamdulillah, puasa hari pertama ini lancar. Aku dan keluarga mengucapkan selamat menjalankan ibadah shaum di bulan Romadhon. Ini epilog yang aku bilang. Happy reading!

Playlist : Penantian berharga - Rizky Febian

Arshalla membuka pintu kostan yang saat ini ia tinggali. Setelah interview tadi, Arshalla bukannya mendapatkan pekerjaan, ia malah bertemu dengan seseorang yang menjadi alasan kenapa sampai sekarang ia masih sendiri.

Setelah selesai makan, Radit mengajak Arshalla untuk bertemu Rena. Bisa ditebak betapa hebohnya Rena ketika bertemu kembali dengan Arshalla. Tidak usah disangkal lagi, Rena juga merindukan Arshalla. Terlebih, karena selama ini Radit selalu membahas Arshalla hampir setiap hari pada Rena. Sebagai ibu, Rena merasa lega karena akhirnya Radit dipertemukan kembali dengan Arshalla.

Arshalla jadi senyum sendiri mengingat percakapannya dengan Rena mengenai Radit yang selalu galau itu. Ah iya, Arshalla harus mengecek e-mailnya! Ia sudah berjanji tadi.

Gadis itu segera membuka laptopnya, kemudian menyambungkannya dengan wi-fi yang tersedia. Setelah mengetikkan password dan segera sign-in akhirnya terbukalah halaman utama G-mail. Arshalla segera menjelajahi pesan-pesan masuk yang ada. Jari Arshalla sampai terasa pegal, saking banyaknya pesan masuk, yang belum dibaca.

Sampai akhirnya ada satu pesan dengan alamat e-mail pengirim yang tidak asing lagi. Yaps ketemu! Kursor di layar segera diarahkan Arshalla untuk membuka pesan tersebut. Jangan ditanya lagi bagaimana perasaan Arshalla sekarang!

Pertama, Arshalla terkekeh ketika membaca subjek dari pesan tersebut.

Rinduuuuu!

Dari: radityaalenkaputra@gmail.com

Kepada: arshallamr@gmail.com

Tanggal: 12 Agustus 2015 16.01

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Hai Arshall!

Aku harap kamu baca pesan panjang ini. Iya, di e-mail ini isinya panjaang banget. Nggak mau tahu pokoknya kamu harus baca sampai habis ya! Asal kamu tahu, pesan ini kutulis setelah berusaha hubungi kamu dengan berbagai cara dan berbagai media. Mungkin aku nggak akan nulis lagi pesan atau coba hubungi kamu lagi. Aku begini bukan karena aku nyerah buat cari kamu ya, Shall. Aku mau berhenti dulu kirim pesan dan hubungi kamu sebab takut kamu anggap spam doang dan takut ganggu kamu. Jadi, aku lebih memilih mencari kamu dalam setiap do'aku, aku rasa itu yang terbaik untuk saat ini. Aku selalu berdo'a supaya kita ketemu lagi Arshall. Hm, aku harap kamu balas pesan ini lho ya!

Baca ya! Siap?

Ok, abaikan aja pembukaan pesan ini yang terlalu bertele-tele. Di pesan ini aku bakalan bilang kalau AKU KANGEN BANGET! I MISS YOU SO MUCH! Udah setahun aku nggak ketemu kamu Arshall. Karena itu, aku tulis beberapa hal tentang kamu di pesan ini biar rindu aku sedikit terobati. Iya, sedikit.

Pertama, aku mau ceritain first impression saat ketemu kamu. Aku inget banget,waktu itu kita sekelompok IPS kan ya? Aku juga inget banget ekspresi kamu yang melongo ketika tahu kalau murid baru yang keren yang pindahan dari KL itu sekelompok sama kamu, wkwkwk. Saat itu aku mikir bahwa kamu berekspresi kayak gitu karena senang sekelompok sama aku. Tapi ternyata salah, kamu malah jutek gitu. Kelihatan banget kalo kamu nggak suka sekelompok sama aku. Kalo inget itu, kamu gemesin banget tahu nggak?

Aku senang banget pas tahu kalau kita satu perum, ya ampun jadi ingat pas kamu lari-lari deh. Katanya kamu takut yang panggil itu hantu atau penjahat ya? Konyol banget sih! Saat itu aku kesel banget sama kamu, Shall.

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang