PART 21 : Cowok Tak Berdasi

197 11 1
                                    

Sorry if there any typo(s), Happy reading!

"Cepat pakai dasinya!" Pinta seorang siswa yang diyakini adalah anggota OSIS yang selalu berjaga di depan gerbang sambil mencari mangsa—Siswa yang tidak memakai pakaian sesuai jadwal dan tidak memasang atributnya dengan lengkap.

"Saya kan sudah bilang kak, dasi saya ketinggalan karena saya datang ke sekolahnya buru-buru. Daripada saya terlambat kan lebih parah lagi kak!" Elak seorang siswa yang tidak memakai dasi.

"Ngelesnya pinter banget, tapi pakai dasi aja lupa!" kata anak OSIS itu sambil mendecih.

"Kak, udah deh biarin saya masuk aja! Lagian baru kali ini juga saya nggak pakai dasi ke sekolah. Kakak baik deh, cakep lagi!" Rayu cowok tak berdasi itu sambil tersenyum seimut mungkin.

Anak OSIS itu tersenyum miring, "Nggak mempan saya dikatain kayak gitu! Udah deh sekarang keluarkan selembar kertas dan pulpennya juga! Cepat!" Titah anak OSIS itu dengan tegas.

Bukannya melakukan apa yang diperintahkan, cowok tak berdasi itu malah diam mematung dengan tatapan menerawang.

"KAMU DENGAR NGGAK?! CEPAT KELUARKAN KERTAS DAN PULPEN!" jelas siswa OSIS itu dengan berteriak, membuat cowok tak berdasi itu tersadar dari pikirannya.

"Kak, tempat alat tulis saya ketinggalan di rumah. Gimana dong?"

"NGGAK MAU TAHU, POKONYA 5 MENIT HARUS UDAH ADA SELEMBAR KERTAS DAN PULPEN DI TANGAN KAMU!"

Cowok tak berdasi itu sungguh kebingungan. Ia melirik jam tangan yang melingkar di tangan kanannya, kurang lebih lima belas menit lagi bel masuk pasti berbunyi. Sampai ia menyadari bahwa ada seorang siswi yang sedari tadi berdiri di belakangnya. Siswi itu tampak tegang dan pandangannya kosong.

"Hei," Sapa cowok tak berdasi itu.

Tidak ada respons. Kemudian cowok itu melambaikan tangannya tepat di hadapan siswi itu.

"Halooo!" Sapanya lagi.

Tidak ada respons. Lalu ia mempercepat gerakan tangannya.

Cewek itu tersentak kaget, "I.. iya ada apa?"

"Kenapa bengong? Nggak pakai dasi juga ya?" tanya cowok tak berdasi.

Cewek itu tampak tersenyum kikuk sebelum menjawab. "Aku pakai dasi kok." Ujar cewek itu.

Cewek itu melangkah pergi dengan langkah kaki yang terbilang cepat, lalu langkah itu terhenti ketika si cowok tak berdasi menegurnya.

"Hei, tunggu." Cewek itu menoleh karena merasa terpanggil.

"Boleh pinjam pulpen nggak? Pulpenku ketinggalan di rumah." Pinta cowok tak berdasi.

Tanpa mengatakan apapun cewek itu segera membuka tasnya dan mengambil sebuah pulpen berwarna putih dari sana, lalu memberikannya pada cowok itu.

"Makasih ya, kalau nggak ada kamu nggak tahu deh nasib aku selanjutnya kayak gimana. Mungkin bakalan dibentak habis-habisan sama kakak OSIS yang tadi. Ih seram!" Curhat cowok itu.

Si cewek hanya membalasnya dengan senyum tipis. Lalu pandangannya berulang kali melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. Melihat gelagat cewek itu, si cowok tak berdasi tersenyum seolah tahu apa yang sedang dipikirkan cewek itu.

"BTW, kamu kelas apa? Pulpennya biar aku yang antar ke kelas kamu aja daripada nanti kamu telat masuk kelas." Tawar cowok tak berdasi.

"Second clever grade. Eh, tapi nggak ngerepotin nih?" Tanya cewek itu.

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang