PART 5

209 20 3
                                    

Ini masih pake sudut pandangnya Arshalla ya.

Happy reading!

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Aku sudah siap-siap dari pukul 5 sore. Biasalah perempuan kalo siap-siap suka sebentar banget. Wkwk.

"Yah, ayah udah siap belum?" Teriak bunda dari dapur. Entah apa yang bunda lakukan jam segini di istananya itu.

"Iya, iya bentar bun!" Jawab ayah. Aku yakin ayah masih berada di kamarnya.

"Shall, kamu bawa mukena kan?" tanya bunda.

"Enggak bun, aku mau sholat Isya di rumah aja." Jawabku santai.

"Acaranya kan jam tujuh?" Tanya bunda.

"Iya, tapi acara intinya jam delapanan bun. Jam tujuh masih acara hiburan gitu kalo tahun lalu. Jadi mending sholat di rumah aja bun. Bentar lagi juga Isya kan?" Jawabku.

"Ya udah kalo gitu kamu wudhu sekarang aja!" Kata bunda sambil melihat ke arah jam dinding.

"Siap bun." Kataku sambil bergerak menuju kamar mandi.

Aku berwudhu dan pergi ke kamarku untuk sholat Isya. Setelah itu aku berdo'a semoga acara malam ini lancar dan seru. Selanjutnya aku mulai siap-siap menata hijabku setelah sebelumnya mengusapkan taburan bedak bayi di wajahku.

"Arshall ayo berangkat! Ini udah jam tujuh." Teriak ayah dari lantai bawah.

"Iya bentar lagi." Aku menjawab sambil menenteng sepasang sepatu berwarna hitam putih dan melangkahkan kakiku untuk pergi ke bawah.

"Wes! Keren banget penampilan kamu Shall!" Aku tersenyum akibat sanjungan yang dilontarkan ayah.

"Harus donk yah! Hehe." Jawabku sambil duduk dan mulai memakai sepatuku yang bertali.

"Tapi Shall kalo diliat-liat penampilan kamu tuh kayak rock star! Baju item, celana item, ah cocok deh jadi rock star!" kata ayah sambil bertolak pinggang.

Aku menahan tawaku. "Ayah ada-ada aja. Berangkat sekarang yuk yah! Dah bunda." Aku pamit dan salam kepada bunda.

"Hati-hati ya." Kata bunda.

Aku pun naik ke mobil. Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Di jalan aku ngobrol sama ayah tentany banyak hal, saking asyiknya nggak terasa mobilnya udah ada di depan sekolah. Aku pun turun dari mobil setelah sebelumnya salam kepada ayah.

"Shall, nanti ayah jemput kamu jam berapa?" tanya ayah.

"Kalo tahun lalu sih pulangnya jam sebelas, tapi kalo tahun sekarang gak tahu. Nanti aku telpon ayah deh ya?" Kataku sambil mengacungkan HPku.

"Ya udah hati-hati ya. Have fun!" Kata ayah sambil menyalakan mesin mobil.

"Iya, makasih udah nganter ya." Kataku.

Aku pun langsung masuk ke area pesta. Aku celingukan mencari teman sekelasku. Mana ya?

Aku menyapukan pandanganku pada hampir setiap penjuru area pesta. Aku melihat siswa siswi yang berpakaian formal. Yang cowok pake jas, ada juga yang pake kemeja. Dan yang cewek pake gaun pesta lengkap dengan riasan wajah dan tatanan rambut yang aku yakini hal tersebut adalah hasil karya para pegawai salon.

Ada beberapa siswa yang menatapku aneh. Mungkin karena penampilanku sedikit berbeda. Aku tidak memakai gaun pesta, tapi aku pakai atasan belang-belang ditambah kardigan hitam yang kerlap-kerlip selutut dan celana jeans hitam. Riasan wajahku tidak mencolok karena aku hanya memakai bedak bayi saja. Aku tidak menata indah rambutku karena aku menutupinya dengan hijab berwarna hitam. Aku tidak menjadi lebih tinggi dari biasanya karena aku tidak memakai high heels melainkan memakai flat shoes.

Senyumin Aja! [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang